30. PERNYATAAN CINTA

7.9K 450 0
                                    

Tolong komen pada bagian yang terdapat typo:)

.
.
.
Happy reading!!!
.
.
.

Sesingkat apapun ceritanya,
Melupakan dan merelakan
Bukan perihal yang mudah.
🍃🍃🍃

__________________

"Ra, gue mau ngomong sama lo." Ucap Langit menarik tangan Zahra.

"Jangan narik narik elah." Protes Zahra.

Langit tidak menghiraukan ucapan Zahra. Dia tetap menarik tangan Zahra menuju balkon kamarnya.

"Lo ngapain anjir bawa gue ke kamar lo." Ucap Zahra. Fikirannya mulai travelling saat memasuki kamar Langit.

Langit memegang kedua bahu Zahra. Posisinya mereka sedang berhadapan, "Gue mau ngomong serius."

Zahra menyeritkan dahinya, "Tentang apa?"

"Lo masih cinta sama Gilang?" Tanya Langit

Zahra terdiam sejenak, "Kenapa lo nanya gitu?"

Langit memandangnya serius, "Jawab aja. Gue butuh kepastian. Gue gak mungkin nunggu lo terus. Kalo lo emang gak bisa buka hati buat gue, yaudah gue mundur. Gue bakal cari perempuan yang bisa balas perasaan gue."

"Lo... nyerah?" Tanya Zahra ragu.

Langit mengangguk mantap, "Gue bukan orang sabar Ra. Kita setipe, sama sama gak bisa nunggu. That's right?"

Zahra mengangguk mengiyakan, "Iya."

"Jadi gimana menurut lo? Gue nyerah atau tetap nunggu lo? Kalo pun gue nunggu lo, gue gak mau nunggu terlalu lama." Jelas Langit.

"Lo beneran serius sama gue?" Tanya Zahra memasang wajah ragu.

Langit terkekeh sinis, "Lo pikir gue selama ini ngapain, hm? Waktu gue hampir 24 jam buat lo, setiap lo butuh gue selalu ada, setiap gue punya masalah gue ceritanya ke lo. Kalo gue udah nyeritain semua problem gue entah itu keluarga, pertemanan, dan lain sebagainya..." Ucapan Langit terjeda, "ITU TANDANYA GUE NYAMAN SAMA LO! GUE CINTA SAMA LO! GUE SERIUS!" Nada bicara Langit meninggi, "Jadi apalagi yang lo raguin?" Lanjutnya dengan nada suara yang kembali normal.

Zahra terkesiap, Lelaki di depannya memang menyebalkan. Tidak bisa sabar sama sekali, "Tapi gue gak bisa ngejalin hubungan baru sedangkan perasaan gue masih terjebak pada hubungan yang dulu Ngit."

Langit berdecak kesal, "Ck, makanya lo lupain dia dan fokus sama gue!"

"Andai segampang itu." Ucap Zahra lirih.

"Bisa kalo ada niat. Gampang kalo niatnya kuat. Itu karna lo yang belum bisa ikhlasin Gilang buat orang lain, makanya fokus lo ke dia doang tanpa ngelirik gue yang selalu ada buat nunggu lo." Ucap Langit memandang sengit Zahra.

Jika dilihat oleh orang orang, Langit ini lebih cocok mengajak Zahra ribut daripada menyatakan cinta. Lelaki itu terlihat bar bar dan ingin kemauannya segera di turuti.

"Iya iya sabar." Ucap Zahra.

"Sabar gue udah abis. Cepet lo tentuin, gue bertahan atau nyerah?" Tanya Langit tidak sabaran.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang