Note: silahkan vote dan komen untuk menghargai karya saya
...
Setelah insiden terdengarnya suara perempuan saat ditelepon. Gilang kembali tidak ada kabar. Parahnya, dia sudah 2 minggu ini menghilang.
Zahra sudah mencoba menghubungi lelaki itu tapi tidak ada tanggapan sama sekali.Dalam 2 minggu terakhir, Langit juga selalu menemaninya ke mana pun. Entah itu keluar untuk jalan bersama atau bermain game di rumah. Hal itu membuat Zahra lupa akan kehadiran Gilang. Ia sendiri lelah dengan sikap kekasihnya yang selalu menghilang begitu saja.
Perilaku Gilang mulai berubah bertepatan pada hari dimana acara pernikahan temannya di adakan.
Ia bertanya-tanya, apa yang membuat Gilang berubah? Apakah dia melakukan kesalahan yang tidak dia sadari pada lelaki itu? Namun setelah mengingat semua kejadian yang mereka lalui. Rasanya Zahra tidak pernah melakukan salah apa pun kepada Gilang.Iya, memang dari dulu Gilang suka menghilang. Tapi tidak pernah separah ini. Paling lama, Gilang akan menghilang seharian, dan keesokan harinya dia akan memberi kabar kepada Zahra.
Ini aneh. Apa benar yang dikatakan oleh Andini dan Alya, bahwa Gilang bermain api di belakangnya?
Jujur mustahil rasanya. Setahu Zahra, Gilang bukan lelaki seperti itu. Tapi tidak menutup kemungkinan setelah melihat sikap Gilang yang mulai berubah.Pusing memikirkan hal itu, dia memilih keluar kamar menemui kedua sahabatnya yang sedang berkumpul di ruang keluarga bersama suaminya.
Zahra mengedarkan pandangannya. Ternyata Langit tidak berada di sana. Di mana tuh anak?, batin Zahra bertanya-tanya.
Zahra duduk pada single sofa, memangku bantalan kursi yang tersedia di sana.
"Muka lo bete banget, Ra." Tegur Andini dengan chiki ditangannya.
Zahra menjawab seadanya, "Biasa aja tuh."
"Biasa aja tapi nadanya ketus gitu," Kata Alya.
Elang ikut meledek, "Keliatan banget Ya Tuhan muka galaunya. Sabar cil, jangan frustasi gitu."
Zahra mendelik kesal. "Apa sih, sok asik."
Dia kembali memainkan hpnya tanpa menghiraukan orang di sekitarnya. Karna terlalu asik bermain instagram, padahal hanya menscroll beranda.
Zahra tidak menyadari kedatangan Langit yang berjalan ke arah mereka.Langit berdiri di depan Zahra. Cowok itu sibuk memakaikan jam ditangannya, "Ra, temenin gue keluar yuk. Bentaran doang kok."
Saat mendengar ajakan Langit, barulah Zahra menyadari keberadaan lelaki itu.
"Mager ah." Jawab Zahra.
Langit menatap perempuan di depannya kesal, "Dih, awas aja lo ya, kalo ngajakin gue keluar. Gue juga bakal jawab mager."
Zahra berdecak memilih mengiyakan ajakan lelaki itu. Daripada dia kehilangan supir pribadinya. Malah gratis lagi, gak perlu bayar.
"Tunggu, gue ngambil cardingan dulu." Kata Zahra, beranjak menuju kamarnya.
Langit mengangguk dan duduk di sofa bekas Zahra. Yang sempat diduduki oleh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]
Romance[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] ✓BACA SELAGI PART MASIH LENGKAP ✓HANYA BEBERAPA PART YANG SAYA REVISI (FYI) [Tanda ✓: telah di revisi] judul awal: COOLBOY'S VS BADGIRL'S Cerita ini ada di akun saya yang dulu, sayangnya akun itu udah ga dipake dan...