15. POSITIF ✓

11.2K 526 25
                                    

Note: bagi pembaca baru silahkan vote dan komen untuk menghargai karyaku.

...

Zahra dan Alya sedang menunggu Andini di dalam kamar mandi dengan perasaan was-was.

"Gimana hasilnya?" Tanya Alya penasaran saat melihat temannya keluar dari dalam sana.

Andini dengan wajah lesuh, memberikan tespack itu kepada Alya. Zahra segera mendekat ke arah Alya untuk ikut melihat hasilnya. Dua garis merah?

Zahra melotot, "Anjir perasaan yang abis ena ena si Alya, kenapa jadi lo yang bunting?!"

Alya menepuk lengan temannya itu, mendelik kesal. Tidak perlu di perjelas juga, pikirnya. Memang setelah melakukan itu, ia memberitahu kepada kedua sahabatnya. Tidak ada yang mereka tutup tutupi satu sama lain.

"Kok bisa kebobolan sih, Din?" Tanya Alya.

Andini menjawab, "Gue emang beberapa kali ngelakuin itu sama Elang. Kalian tau sendiri kan, kalo dia itu mesum banget!"

"Seenggaknya suruh buang di luar kek Din, atau lo yang minum pil pencegah kehamilan." Cibir Zahra.

"Tapi kayaknya Elang itu tipe cowok yang gak mau buang di luar deh. Angkasa aja yang lebih kalem, gak mau kalo di suruh buang di luar, apalagi sampai pake pengaman." Kata Alya.

"Itu lo tau Al, mana dia gak ngijinin gue minum pil. Katanya kalo jadi tinggal nikah aja." Ucap Andini.

Zahra memberi saran, "Sekarang lo hubungin Elang deh, suruh kesini."

Alya mengangguk setuju. Andini dengan cepat menghubungi Elang, untungnya lelaki tersebut tidak susah di hubungi.

Setelah menghubungi Elang dan menyuruhnya kemari, Andini menghela nafas gusar. Ia masih tidak tenang mengingat sekarang tanggung jawab besar sedang di amanahkan kepadanya.

Melihat ketegangan temannya, Zahra mencoba mencairkan suasana. "Santai lah Din, lo hamilnya sama calon suami sendiri bukan sama calon suami orang lain."

"Tau nih, lo pikir Elang bakal lari kemana? orang tuanya aja jodohin kalian. Tinggal nikah doang, gak perlu mondar mandir kayak setrikaan. Pusing gue liatnya." Kata Alya.

Andini berdecak sebal, "Ck! lo berdua gak ngerasain, makanya bisa ngomong kayak gitu."

Benar yang di katakan Andini, belum tentu mereka berdua bisa bersikap santai saat berada pada posisi yang sama dengan temannya.

"Seenggaknya lo duduk anjir! kasian itu anak lo berombang ambing di dalam sana." Cibir Zahra.

Zahra bajingan! bisa bisa membuat humor Alya tenggelam ke laut karna mendengar kata 'terombang ambing'. Kasian anak Andini, masih di dalam perut tapi sudah ternistakan.

Alya terbahak, "Terombang ambing gak tuh anak lo Din."

Andini menatap keduanya sinis. Dasar tidak paham situasi.

Mendengar suara mobil berhenti di pekarangan rumahnya, Andini berjalan ke depan untuk membuka pintu di ikuti Alya dan Zahra di belakangnya.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang