16. KUNJUNGAN ✓

8.6K 471 7
                                    

Note: bagi pembaca baru silahkan vote dan komen untuk menghargai karyaku.

...

Zahra mencoba menghubungi Gilang untuk ikut bersamanya ke rumah Angkasa, itu pun karena ajakan Andini yang mendadak ingin tidur di kamar milik Elang. Ia tidak ingin tidur siang jika tidak tidur di kamar milik calon suaminya. Alya? tidak usah di pertanyakan, sudah pasti sekarang dia berada di rumah Angkasa.

Beberapa kali Zahra menghubungi Gilang tapi tidak di angkat oleh lelaki itu. Ia berdecak kesal, mulai mengirim pesan.
Gilang<3

P|
P|
Gilang!|
Balas pesanku!|
13.45

Setelah menunggu lama, ternyata tetap tidak ada balasan dari Gilang. Ia hanya bisa menghela nafas pasrah. kebiasaan, pikirnya. Sekali lagi Zahra mencoba menelepon Gilang tetapi tidak di angkat. C'mon guys, Zahra tidak sesabar itu. Bahkan ia bukan orang yang sabar.

Kamu lagi apa sih? lagi di mana? sampai gak bisa angkat telfon dari aku!|
14.11
Aku mau ngajak kamu ke rumah calon suaminya Alya dan Andini.|
14.23
Whatever Lang, lakuin apa yang pengen kamu lakuin dan apa yang  kamu anggap benar, aku capek.|
14.30

Zahra menutup roomchatnya dengan Gilang. Ia bergegas ke rumah Angkasa karena sedaritadi temannya sudah menghubunginya untuk segera ke sana. Ia masuk ke dalam mobilnya, menuju tempat Alya dan Andini berkumpul.

Di perjalanan Zahra memikirkan keputusannya untuk kembali pada Gilang. Apa keputusannya sudah benar? Entahlah. Bahkan lelaki itu tidak pernah berubah, tetap menyepelekan tentang kabar dan komunikasi. Ia akan memikirkan lagi nanti.

Zahra akan meminta saran pada temannya.

🐣🐣🐣

Di sisi lain, Gilang sedang membicarakan bisnis bersama klien di sebuah restoran. Yang membuat ia was-was, kliennya ini seorang perempuan. Jika ada yang melihatnya berduaan seperti sekarang, itu akan memicu konflik pada hubungannya bersama Zahra.

"Bagaimana kak Gilang? kerja sama kita akan tetap di lanjut, 'kan?" Tanya Shasa.

Salsabila Putri Jordan ---namanya. Dia merupakan anak dari pebisnis sukses, teman dari omnya. Gilang sangat paham dengan situasi ini, bukannya kepedean atau bagaimana, pak Jordan berniat menyandingkan dirinya dengan putri semata wayangnya. Maka dari itu dia meminta agar putrinya yang bertemu dengannya.
Gilang bukan orang bodoh. Karna hal itu, ia di landa kegelisahan. Gilang tidak fokus membicarakan kerja sama dengan Shasa. Pikirannya hanya tertuju pada Zahra.

Shasa memberanikan diri memegang tangan Gilang membuat lelaki itu tersentak, sadar dari lamunannya.
"Kak Gilang ada masalah?"

Sebenarnya mereka lahir di tahun yang sama, hanya berbeda 4 bulan saja. Ia lebih tua dari gadis di depannya. Tapi karna Shasa merupakan anak yang sangat manja, ia membiarkan saja dirinya di panggil kakak oleh Shasa.

Gilang merasa ada tangan kecil yang menggenggam tangannya. Ia buru buru melepaskan tangan itu. "Maaf ya Sha, aku sepertinya sedang tidak enak badan makanya kurang fokus begini."

"Gak papa kak, kakak istirahat aja. Tentang ngobrolin kerja samanya bisa di lanjut lain waktu."

Shasa sebenarnya gadis yang baik tapi karena dari kecil ia terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan, membuatnya egois seperti sekarang. Shasa tahu bahwa lelaki di depannya sudah memiliki kekasih, tapi ia enggan melepaskannya. Ia berniat merebut Gilang dari kekasihnya.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang