7. BAIKAN ✓

18K 741 51
                                    

Note: bagi pembaca baru silahkan vote dan komen untuk menghargai karyaku.

"Mau kemana kalian?" Tanya Langit.

Elang menjawab sembari memakai jam tangan, "Ngapel."

Langit yang tau kedua abangnya akan bertemu tunangan mereka segera menawarkan diri, "Gue ikut ya." kalo ada Alya dan Andini, sudah pasti di sana ada Zahra, pikirnya.

Angkasa yang tidak mau mengambil pusing langsung saja mengiyakan keinginan adik bungsunya.

Mereka berangkat ke rumah Alya dengan hanya mengendarai satu mobil milik Elang.

🐣🐣🐣

Terlihat lah sosok Andini saat ia membuka 'kan pintu untuk mereka.

"Yuk masuk dulu." Ajak Andini.

Mereka masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Gue panggil Alya dulu ya." Pamit Andini, di angguki oleh mereka.

Beberapa saat kemudian, Alya turun bersama Andini dan di sambut oleh pasangan masing-masing.

"Udah lama Mas?" Tanya Alya sambil duduk di sebelah Angkasa.

Angkasa menyandarkan kepalanya pada bahu tunangannya, "Belum kok."

Langit hanya mesem mesem dan tidak lupa tatapan horor yang dia berikan kepada Angkasa. Sejak kapan abang gue jadi begini?

Sedangkan Elang yang lebih tidak tahu tempat dengan cepat menarik Andini ke pangkuannya, dan menenggelamkan wajahnya pada leher Andini.

"CHARGER HAPE GUE ADA DI MANA!"
Teriakan itu berhasil membuat Angkasa dan Elang menghentikan kegiatan mereka.

Tidak lama kemudian, muncul sosok gadis dengan menggunakan piyama Pikachu dengan muka khas bangun tidurnya.

"HAPE GUE MANA! CHARGER GUE MANA!"

Alya yang sudah tidak tahan dengan teriakan Zahra, segera menjawab teriakan temannya. "BERISIK MONYET! JANGAN TERIAK!"

Andini hanya menghela nafas melihat kelakuan teman teman nya. "Charger sama hp lo ada di bawah bantal! cari yang bener, Jangan bisanya teriak doang." Ujar Andini.

Zahra segera berlari menaiki anak tangga untuk mengambil barang yang dia cari. Setelah itu, dia kembali turun menghampiri teman temannya dengan wajah yang terlihat lebih fresh karna telah mencuci muka.

"Udah dong kalian mesra-mesraannya! bikin sakit mata aja!" Ujar Zahra.

Elang yang memang aslinya jahil berkata, " Tuh sama Langit."

Ucapan tersebut membuat Zahra melotot memandang Elang yang menatapnya jahil.

"Baek baek tuh mata gue colok. Andini pasti bakal cari cowok lain kalo tunangannya udah buta." Kata Zahra.

"Zahra ternyata kamu memang meresahkan." Sahut Angkasa.

"Sungguh ku merasa resah~ untuk me-" Nyanyian Zahra terhenti karna tarikan kuat di tangannya, membuatnya terseret mengikuti langkah kaki orang didepannya.

Angkasa, Elang, Alya, dan Andini hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Langit yang seenaknya. Mau di tegur sampai mulut berbusa juga, Langit tetap Langit yang keras kepala.

🐣🐣🐣

"Lo itu demen banget ya nyeret gue! sakit tau!" Protes Zahra, saat tangannya sudah di lepaskan oleh Langit.

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang