25. SELESAI ✓

8.2K 522 15
                                    

Note: silahkan vote dan komen untuk menghargai karya saya.

...

Tepat hari ini, sudah seminggu waktu yang diberikan Zahra untuk Gilang. Keduanya telah berjanji akan bertemu di danau, tempat mereka mulai menjalin hubungan.

Siang ini Zahra mengumpulkan tenaga sebanyak-banyaknya. Apa pun yang menjadi keputusan Gilang akan dia terima meskipun mungkin akan ada rasa sakit hati bila mendengar jawaban yang tidak sesuai dengan ekspektasinya.

"Cie yang bentar lagi jadi jomblo." Suara itu milik Elang.

Elang, Alya, dan Langit memang sangat cocok untuk dilempar ke kandang singa agar bisa dijadikan makanan kepada para singa yang lapar. Mereka bertiga selalu berhasil membuat Zahra kehilangan kesabarannya.

"Ra, nanti jangan nangis-nangis ya kalo Gilang pilih si cewek jahanam itu." Goda Alya.

Langit terbahak, "Yakin banget gue, Zahra pulang-pulang dari sana bakal nangis kejer."

Zahra yang diledek seperti itu menggeram marah.

"Kalo gue nangis juga gak ada hubungannya sama kalian, Setan!" Ucap Zahra tidak selow.

"Santai Ra, santai. Ngomongnya biasa aja, jangan pake urat." Kata Elang.

"Tolol mana ada gue ngomong pake urat" Balas Zahra.

"Tolol teriak tolol" Ucap Elang.

"Kasian sih kalo Zahra pulang-pulang jadi jomblo sedangkan gue sama Andini aja udah punya suami, mana udah bunting lagi." Ledek Alya.

Zahra tidak terima, "Itu karna kalian sangean anjir! jebol sebelum nikah!"

"Heh mulutnya!" Tegur Andini.

"Dih siapa suruh ngeledek duluan. Gue buka kartu kalian ke masyarakat biar jadi bahan omongan lo pada." Ucap Zahra saking kesalnya.

Angkasa membuka suara, "Gak perlu kesal begitu Ra. Kalo memang lo beneran selesai sama Gilang, ya gak papa. Mungkin lo bakal dapet pengganti yang lebih baik dari dia." Ucapnya menenangkan.

"Iya gue emang gak papa kalo harus putus. Cuma mereka aja nih yang ngeselin." Kata Zahra.

"Kalian janjian jam berapa?" Tanya Angkasa.

"Jam 04 sore sih." Jawab Zahra.

"Siap-siap sana. Bentar lagi jam 03 sedangkan perjalanan lo ke danau itu kan lumayan jauh." Ucap Andini.

"Yaudah gue mau siap siap dulu."

Zahra berjalan meninggalkan mereka yang ada diruang tamu.

Setelah Zahra tidak terlihat lagi, Elang kembali membuka suara "Gue yakin banget kalo mereka bakal putus."

"Sama, wkwk." Kekeh Alya.

"Kelihatannya Zahra mulai hilang rasa sama Gilang." Tambah Andini.

Angkasa membenarkan ucapan Andini, "Iya kelihatan dari matanya. Tapi gak bisa dipungkiri dia masih gak rela buat lepasin Gilang."

Perjodohan Berjamaah [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang