Jaemin mengernyit saat matanya melihat sebuah kertas panjang namun kecil terlihat dari bubuk itu yang sudah dibeberkan oleh Brelin menggunakan pisau yang tak sempat terpakai.
Tertulis di sana sebuah angka.
9.1 6.3 6.2 9.3 6.3 8.2 6.2 4.1
Mereka semua termasuk Haechan yang sedaritadi kesal karena Renjun dan Kamal yang mengejeknya pun langsung ikut diam dan dibuat bingung.
"Kode morse sih oke, tapi... ini... apaan? Perkalian?" tanya Jeno bingung.
"Ya udah kalo gitu kita coba buat jawab aja," ujar Jisung yang kini mengambil sebuah buku dari tas entah milik siapa.
Mengingat memang mereka kini sudah pulang dan tas-tas kesembilannya menumpuk di sebelah Jisung duduk. Tentu saja Jisung ingin mempersingkat waktu.
Renjun yang merasa familiar dengan buku yang Jisung letakkan di meja, merebutnya.
"Anjrit!! Buku gue ini wooy... asal ngambil-ngambil ae lo kambing!" kesal Renjun sambil mengambil dan melihat buku apa yang Jisung ambil.
Sedangkan Jisung sendiri sudah tersenyum kuda, dan akhirnya mengambil tas berwarna hitam miliknya dan mengambil salah satu buku tulis yang ia gunakan untuk pelajaran Bahasa Indonesia.
"Coba ya gue itung," ujar Jisung lalu ia juga mengambil pulpen berwarna hitam tanpa tutup dari saku celana.
"Tanda-tanda suka nyopet pulpen tuh," ujar Jasmin sambil memicingkan matanya.
Jisung mencibir, "ssst!!! Berisik."
Dengan tangannya Jisung mulai menulis angka-angka yang tertera di kertas kecil dan panjang itu.
"Sembilan dikali satu, berapa bang? Sembilan, enam dikali tiga sama dengan... berapa dah? Delapan belas, terus enam dikali dua sama dengan dua belas, apalagi...? Sembilan dikali tiga sama dengan.... berapa?" tanya Jisung kepada Brelin yang di sebelahnya.
"Malu-maluin banget lo Sung, sembilan kali tiga ya dua puluh tujuh," ujar Haechan membuat Jisung mencibir.
"Hidiih... sok pinter lo," ujar Renjun yang kini menoyor kepala lelaki yang kini menampakkan wajah tengilnya.
Jisung kembali menuliskan jawabannya, "abis dua tujuh... delapan belas."
"Kok delapan belas?!" tanya bingung Chenle.
"Enam dikali tiga ya delapan belas bego!" kesal Kamal karena tidak kunjung selesai.
Jasmin dan Brelin sendiri terus menahan tawa, Brelin menggelengkan kepalanya lalu menarik sedikit buku yang sedaritadi dianggurkan karena empunya sibuk berdebat.
"Sini, biar langsung dijumlahin dikalkulator hp aja," ujar Brelin membuat Jisung langsung menoleh ke arahnya.
"Eh jangan, bentar, bentar, gini... lo jumlahin aja hasil yang tadi gue itung. Okeh?" tanya Jisung yang kembali menghitung beberapa perkalian lagi.
Brelin akhirnya mengangguk dan mulai mengetikkan setiap bilangan yang sudah Jisung jumlahkan tadi. Lelaki itu kembali bergumam dan menyelesaikan hasil dari deretan angka yang sudah ia tambahkan. Kini tinggal menunggu Brelin memberikan jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🅓🅔🅣🅔🅒🅣🅘🅥🅔 🅝 🅓;NCT DREAM(ot6) ft Hueningkai
Fanfiction✎tidak mewajibkan kalian untuk vote, tapi kalo kalian mauㅡterima kasih✎ 🌟🌟🌟 ;2nd book of Detektif H2J2 ➳➳➳ ❞Lo kalo mau berak nggak papa Haechan.❞ ❞Enggak, enggak, anjrit si Brelin! Baca pikirannya bisa nggak nanti aja?!❞ Haechan menatap perempu...