52. Step Back, Step Back

383 49 6
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.34 WIB.

Sudah cukup lama mereka duduk di ruangan dengan suasana klasik ini. Rumah 'delima' yang disebut oleh Mamah Chenle, benar-benar menggambarkan rumah berdekorasi 'victorian' yang bercampur dengan dekorasi Skandinavia. Memang tidak ada sangkut paut dengan nama 'delima' yang dimaksud dan entah apa maksud dari rumah tersebut yang dipanggil rumah delima. Namun, dapat dipastikan bahwa rumah ini tak jauh berbeda dengan rumah Chenle yang mereka datangi sebelumnya. Tentu sangat membuat mereka tercengang.

Luas dan besarnya tidaknya jauh berbeda dengan rumah yang sebelumnya. Pelayannya pun memang banyak, hanya saja mungkin kurang dari yang tadi mereka temui di rumah Chenle yang menjadi awal mula tempat 'pemberontakan,' Itu pun jika bisa dikatakan sebagai pemberontakan.

Karena jam pun sudah menunjukan hampir tengah malam, beberapa dari mereka seperti Jasmin yang memang niatnya ingin pulang lebih dulu. Akhirnya, memilih untuk menginap. Jasmin pun sudah meminta izin kepada Papah dan Mamah—dan tentu saja akhirnya diizinkan saat Mamah Chenle yang langsung menghubungi. Begitu pun juga Jaemin.

"Sebelum ke kamer masing-masing keknya kita harus diskusi sebentar gak sih?" ucap Jisung yang kini masih menduduki diri di sebelah Chenle yang sudah terbaring di ranjang.

Jasmin dan Brelin yang baru saja hendak beranjak, kembali mendudukan diri di sofa berwarna cokelat muda. Bersebelahan dengan ranjang Chenle—lelaki itu sedang menyamankan posisinya dibantu Haechan yang berdiri di sebelahnya.

Mereka tengah berkumpul di kamar Chenle yang berada di lantai lima dengan luas yang dapat dibilang 'main bola keknya bisa.' Masing-masing mereka memiliki posisi nyaman yang berbeda. Jasmin dan Brelin yang terduduk di sofa, Jisung yang terduduk di kursi belajar, Kamal dan Jeno yang menyender pada dinding kamar—yang kebetulan bersebelahan dengan toilet kamar tersebut, Haechan yang berdiri di samping Chenle dan Renjun dengan Jaemin yang duduk di pinggiran ranjang kamar Chenle yang berukuran 180 cm ×200 cm. Dapat dibilang luas jika digunakan hanya untuk satu orang.

Rencananya Mama akan tidur bersama Chenle untuk menemani. Tentu saja Mama dan mereka tidak mau membiarkan Chenle sendiri. Sedangkan yang lain sudah disediakan 4 kamar yang masing-masingnya diisi oleh 2 orang.

Jisung sendiri yang sudah lebih mengenal Chenle, merasa bahwa ia sedang bermimpi untuk bisa berteman dengan Chenle yang dapat dibilang cukup bergengsi. Namun, itu uniknya seorang Chenle. Dapat dibilang Chenle adalah anak yang tidak menunjukkan atau memamerkan bahwa ia 'punya,' anak itu lebih memilih untuk membantu tanpa memberitahu apa yang dimiliki. Makanya, dari mereka sendiri jika sedang berkumpul di luar menganggap bahwa Chenle hanyalah anak SMA biasa yang memiliki keluarga sederhana.

Balik lagi kepada mereka yang tampak sudah lelah.

Haechan mengangkat tangannya, "gue rasa buat diskusi hari ini dicukupin dulu Sung. Anak-anak keknya udah pada ngantuk, besok kita masih sekolah."

Jisung menghela napas dan mengangguk, mengiyakan. Matanya juga mulai mengantuk.

Chenle sendiri tersenyum, "thanks ya temen-temen udah mau nemenin dan bantu gue hari ini. Kalo yang mau langsung istirahat, nanti keluar langsung bilang ke mba-mba yang ada di depan aja. Mereka bakal nganterin ke kamer yang udah nyokap gue sediain."

Mereka yang mendengarnya mengangguk. Haechan dan Renjun sendiri kini mulai berlari lebih dulu dan seperti biasa, membuat sebuah keributan kecil dengan siapa yang mendapatkan kamar paling bagus. Padahal kamar yang dimiliki Chenle di rumahnya yang satu ini memiliki luas dan interior yang tak jauh berbeda. Tentu kamar paling berbeda hanya di kamar orangtuanya.

Di depan kamar Chenle sendiri selain ada beberapa pelayan yang menjaga. Mama Chenle pun sudah berdiri di sana sembari tersenyum kala melihat tingkah Haechan dan Renjun yang menunduk sopan dan kembali berlari kecil mengikuti pelayan yang sudah berada jauh di depan mereka. Mama menggeleng maklum, lalu mengangguk dan tersenyum kepada Kamal, Jeno, Jaemin dan Jisung. Terakhir ialah Jasmin dan Brelin.

🅓🅔🅣🅔🅒🅣🅘🅥🅔 🅝 🅓;NCT DREAM(ot6) ft HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang