30. Cuman sakit dikit

1.4K 331 35
                                    

"KAK!!"

Teriakan lelaki bertubuh tinggi itu mengalihkan perhatian dua gadis yang tampak berseteru. Satu memegang pisau dan satu memegang tangannya yang terus mengucurkan darah segar dengan luka lebar yang tampak mengerikan. Eunsangㅡlelaki yang barusan berteriak. Sudah lebih dahulu berlari dan memeluk Kakaknya itu yang terduduk dengan terus menatap tajam gadis yang masih setia memegang pisau potong yang amat mengerikan untuk dilihat.

"NGAPAIN KALIAN KE SINI?!" teriak gadis ituㅡYuna.

Sepertinya bukanlah rahasia lagi bahwa gadis itulah yang amat mudah melalukan hal tersebut. Di ujung pisau itu ternodai sebuah cairan merah yang didapat dari luka besar Nancy yang kini memekik menahan sakit.

Chenle, Jeno, dan Jaemin dengan cepat berjalan menghampiri Yuna. Tentu saja untuk menangkap gadis itu dan merebut pisau berbahaya yang bisa saja melukai mereka kapan saja.

"Yunaa... lo orang baik, gue tau itu. Jadi, kasih pisonya ke gue sekarang, ya?" ujar Jaemin membujuk.

Yuna dengan mata memicing terus mencoba menghindari ketiga lelaki yang sudah mengepungnya saat ini. Tangan kanan Yuna terus mengacungkan pisau potong yang biasanya digunakan untuk memotong daging-daging seperti sapi.

Dan bisa dibayangkan bagaimana sakitnya Nancy kala telapak tangannya penuh darah dan goresan luka besar menodai kulit mulus gadis itu.

Brelin dan Haechan dengan segera mencari sesuatu yang dapat bisa mengobati luka Nancy atau setidaknya dapat menahan sebentar darah yang terus mengucur keluar.

"Kita gak bakal ngelaporin lo ke polisi kalo lo kasih piso itu ke gue," ujar kini Jeno.

Lagi-lagi mencoba membujuk. Yuna menggeleng, "lo kira gue bego dengan rayuan sampis recehan kalian itu?! Bahkan kalian akan masukin gue ke jeruji besi kalo gue nyerahin tubuh gue gitu aja!!"

Chenle menghela napas lelah.

"Enggak Yuna.. enggak! Harusnya lo bersyukur ada temen lo yang bisa dan mau ngejelasin atau selesein masalah lo. Lo... kudu tau kita ngelakuin ini semua demi elo." Chenle harap kata-katanya dapat meluluhkan sedikit jiwa Yuna yang tampak berantakan.

Gadis itu malah dengan ringan mengayunkan pisau tersebut ke depan dan ke samping untuk membuat Jeno, Jaemin, dan Chenle menjauh dari jaraknya tentu saja.

Haechan membinarkan mata kala ia mendapatkan sebuah kotak yang berisikan beberapa obat-obatan. Tak begitu lengkap tapi setidaknya ada perban, kasa steril/kapas, alkohol, PHMB dan betadine untuk menutupi luka Nancy.

Nancy dan Eunsang sendiri masih saling memeluk dengan Nancy yang terus meringis kesakitan.

"Kak Nancy kuat, kuat, cuman sakit sedikit aja 'kan? Ini mah gak seberapa," bisik Eunsang mencoba memberikan sedikit pengaruh agar Nancy mau tenang dan melupakan rasa sakitnya pada telapak tangan kiri dengan darah merembas sudah menetes dan mengotori ubin apartement Yuna.

Bisikan itu memang nampaknya agak berpengaruh pada Nancy yang tak lagi meringis heboh. Kini hanya bisa berdesis sesekali karena sakitnya yang tak juga hilang.

Haechan dibantu Brelin mulai dengan tenang mencoba mengobati Nancy yang menunggu untuk disembuhkan.

Brelin lebih mengambil produk PHMB dibandingkan alkohol. Karena setaunya saat ia mendapatkan luka dalam dan dibawa ke rumah sakit. Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa lebih baik jangan menggunakan alkohol, karena alkohol sendiri malah bisa saja membuat luka semakin parah.

Brelin membersihkan luka dengan kapas, Nancy sendiri hanya bisa meringis dan sesekali mengumpat karena rasa sakitnya yang begitu menyiksa Nancy.

Eunsang terus memeluk Nancy dan memaksakan kepala gadis itu untuk berada di pelukannya. Tak membiarkan mata Nancy melihat luka, karena biasanya yang ia tahu orang pasti akan semakin merasa sakit jika matanya melihat luka yang didapat dan malah men-sunggesti yang tidak-tidak.

🅓🅔🅣🅔🅒🅣🅘🅥🅔 🅝 🅓;NCT DREAM(ot6) ft HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang