Irene tersenyum senang.
Saat ini mereka, Haechan, Renjun, Jaemin, Jeno, Brelin, Chenle, Jasmin, Jisung, dan Kamal dengan nyaman duduk di sofa yang sudah tersedia di ruangan rahasia itu. Di depan mereka sudah ada Irene yang wajahnya terlihat berseri-seri.
"Kalau begitu, istirahat di siang ini saya akan mengumumkan secara resmi anggota baru organisasi.... apa tadi? DND?" tanya Irene.
Irene sendiri baru mengetahui nama organisasi ini, baru mengetahui bahwa namanya sudah diubah.
"Aduh gak usah napa Kak? Malu gue," ujar Kamal dengan ucapan informal.
Irene melirik, "organisasi ini udah amat bagus di mata murid jadi tidak usah malu untuk mengakui menjadi organisasi."
"Oh ya, Jeno atau Chenleㅡkalo bisa nanti kalian buat surat peresmian ya biar nanti saya tanda tangani sebagai kepala sekolah, Jaemin juga nanti umumkan di radio sekolah untuk mengumpulkan semua murid di aula, okeh?" ujar Irene.
Mereka dengan senang mengangguk. Irene melihat pergelangan tangannya yang terdapat sebuah jam tangan.
"Masih ada waktu sepuluh menit. Kalo mau ingin di sini, boleh saja tapi jangan lupa rak bukunya ditutup ya? Saya masih ada urusan lagi di ruangan," ujar Irene yang kini sudah bangkit berdiri.
Kesembilannya ikut berdiri.
"Saya sama Chenle ikut keluar aja Miss, soalnya mau buatnya sekarang aja biar enak nantinya," ujar Jeno membuat Haechan dan lain melirik memberi isyarat untuk ikut juga keluar dari ruangan.
Tentu saja merasa tidak enak jika berpisah.
"Kita juga Miss, kasus-kasus yang dikasih masih belum kita liat," ujar Renjun.
Jaemin mengangguk setuju.
"Baik, kalo gitu ayo. Nanti gantian saja ya?" ujar Irene lalu melangkah lebih dulu.
Brelin dan Jasmin tak henti-hentinya memperhatikan setiap inci ruangan yang mereka datangi. Jasmin juga sesekali melirik baju yang Irene kenakan. Benar-benar tak pernah ia melihat ada seorang kepala sekolah yang memakai pakaian elegan seperti ini. Karena yang biasanya Jasmin tahu adalah seorang kepala sekolah diwajibkan memakai seragam dinas.
Jenis a line dress dengan panjang di bawah lulut membuat wanita itu benar-benar terlihat anggun dan elegan. Sangat pas dengan tubuh Irene yang langsing dan warna kulih putih bersih.
Singkat cerita Kamal dan yang lainnya sudah berkumpul di pintu masuk perpustakaan. Mereka berjalan sembari berbincang seperti Jisung, Jasmin yang katanya akan menyelesaikan bacaan kertas-kertas kasus bersama Jaemin setelah lelaki itu mengumumkan di radio sekolah. Haechan dan Kamal yang juga berencana berkomunikasi dengan Mark mengenai masalah yang waktu itu arwah itu beritahukan.
Dan Renjun, Brelin yang sudah asik dengan kelebihan gadis itu yang baru mereka ketahui beberapa waktu lalu.
Renjun juga sudah berencana membantu Brelin agar keluarganya kembali utuh. Jeno dan Chenle sudah pamit menuju ruang diskusi.
Haechan dan Kamal memilih berdiskusi di kantin seperti biasa. Mereka terlalu takut untuk berdiskusi di tempat sepi, bisa-bisa malah menjadi magnet untuk arwah-arwah gentayangan meminta bantuan.
••DND••
Tepukan tangan dan juga bisikan-bisikan begitu terdengar jelas kala kesembilan murid dengan berbarus menaiki panggung yang berada di aula SMA NEO DREAM. Banyak sekali dari mereka yang baru mengetahuinyaㅡtak menduga anggota baru yang telah dipilih adalah beberapa murid yang mereka kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
🅓🅔🅣🅔🅒🅣🅘🅥🅔 🅝 🅓;NCT DREAM(ot6) ft Hueningkai
Fanfiction✎tidak mewajibkan kalian untuk vote, tapi kalo kalian mauㅡterima kasih✎ 🌟🌟🌟 ;2nd book of Detektif H2J2 ➳➳➳ ❞Lo kalo mau berak nggak papa Haechan.❞ ❞Enggak, enggak, anjrit si Brelin! Baca pikirannya bisa nggak nanti aja?!❞ Haechan menatap perempu...