35. Jawaban

1.4K 321 25
                                    

Flasback On

"Kalo gitu gue, Jisung, sama Chenle aja yang coba ngerjain," ujar Kamal yang sudah mengambil dua kertas dari Haechan dan Jeno.

Jisung dan Chenle mengangguk dan bergabung duduk di depan Kamal yang kini sudah nyaman di atas karpet merah. Chenle mengambil ponsel dari saku celana untuk siap mengartikan apa yang dimaksud dari kertas tersebut.

Brelin yang memperhatikan kini menepuk bahu Kamal, "gue ada kertas lembar di tas mau gak?"

Kamal dengan cepat mengangguk, "boleh, boleh."

Brelin mengambil slim bag berwarna baby pink yang ia letakkan di pinggir kursi panjang yang sebelumnya Jisung duduki. Lalu tanpa menunggu apapun segera memberikannya kepada Kamal.

"Gue tulis dulu ya deret pertama, nanti setelah itu baru dah lo bedua," ujar Kamal yang kini mulai menulis ulang satu deret not angka dari kertas lusuh yang belum mereka pecahkan sebelumnya.

"Tiga titik dua atas... dua titik dua atas... empat titik satu atas...," gumam Kamal sembari terus menulis not angka deret pertama.

Sedangkan Haechan dan Renjun sendiri tampak saling menukar pikiran. Dengan alis mengernyit Haechan bergumam dan sesekali melirik udara kosong di sebelah Renjun yang sebenarnya jika orang seperti Haechan yang melihatnya. Ada Mark yang duduk dengan santai sambil memantau mereka.

"Ini beda bloon! Tapi gue punya firasat kalo kasusnya gak begitu susah dari yang kemaren," ujar Renjun sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.

Haechan menguap sebentar, "ngantuk banget gue anjir, baru tidur tiga jam."

"Aneh gak sih?" tanya Kamal sekarang yang baru saja menyelesaikan deret pertama.

"Adek Haruto kenal," ujar Jisung mengucapkan kalimat yang Kamal pecahkan.

Chenle mengernyit, "bukan, bukan, gue rasa ini lebih ke nanya deh. Adek Haruto, kenal?"

Kamal mengangguk setuju. Lalu lelaki bertubuh tinggi itu menggeser kertas agar membiarkan Chenle dengan leluasa menyelesaikan bait kedua dari deret not angka itu.

Belum satu pun ia menulis deret kedua, matanya mengernyit saat melihat enam angka yang tepat berada di bawah deret kedua tampak seperti sedang menunjukkan sebuah tanggal.

"Ini tanggal gak sih? Bisa diterjemahin gak kira-kira?" tanya Chenle dengan tangannya yang kini sudah melingkari deret angka di baris ketiga menggunakan bolpen. Dan menulis asal 'gue rasa ini tanggal?' Di sebelahnya.

"Bisa jadi, yaudin lanjut dulu biar cepet," ujar Jisung yang mulai gemas ingin mengetahui jawabannya.

Di belakang mereka Junkyu tampak bermain ponsel dengan tidak ada hasrat, itu yang Brelin lihat. Mereka semua nampak sibuk dan berbincang masing-masing berbeda dengan Brelin yang sedaritadi menyimak pembicaraan tiga orang di sebelahnya.

Chenle dengan teliti kembali mencari jawaban dari setiap angka yang tertera di kertas tersebut.

"Btw ini dia salah apa gimana? Bakar atau bakal sih?" ujar Chenle sembari menunjukkan not angka SI tinggi kepada Jisung dan Kamal.

"Bakal deh keknya die udah pusing buat clue," ujar Jisung sambil menunjuk kertas tersebut.

Kamal mengangguk setuju, "bisa jadi. Udah lanjut."

Chenle kembali mengangguk dan melanjutkan beberapa not angka yang masih tersisa banyak untuk dipecahkan. Jeno dan Brelin kini tampak berbincang mengenai SMA TEUME dengan Junkyu yang ikut menyimak.

🅓🅔🅣🅔🅒🅣🅘🅥🅔 🅝 🅓;NCT DREAM(ot6) ft HueningkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang