16 • Kenapa selalu aku yang salah?

1.1K 205 78
                                    

Vote sebelum membaca dan follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca dan follow

Terdengar sangat jelas suara keributan dan keramaian di depan kelas XI IPA 4. Ruang kelas Shilla dan Kaisar memang bersebelahan.

"Eh di depan ada yang main tinju-tinjuan, nonton yuk" Ujar salah satu teman Kaisar dikelas.

Aida mengerutkan keningnya heran, "Siapa sih? Masih pagi gini udah ribut?" Tanya Aida penasaran.

"Kalau penasaran, mari kita lihat" Ujar Leo bersemangat.

"Lo kalo nonton orang ribut, semangat banget kayanya Le," Timpal Sybil heran.

"Seru tau kalo nontonin orang berantem tuh, mau pada ikut gak?" Tawar Leo lagi. Mereka semua menggelengkan kepalanya, menolak.

"Enggak ah, lo aja" Ujar Aida.

"Gue ikut deh," Ujar Bramastya, mereka berdua pun lari ke arah luar kelasnya.

Bramastya dan Leo agak terkejut melihat keberadaan Kalea disana, terlebih Kalea lah yang menjadi pusat perhatian seisi lorong sekolah.

Bramastya spontan berlari ke arah Kalea, lalu mulai memisahkan mereka berdua. Sedangkan Leo, lari berbalik arah menuju kelasnya dan memberi info kepada semua teman-temannya. "Woi yang berantem si Kalea sama Shilla," Ujar Leo berteriak tiba-tiba.

Mereka semua spontan berdiri, lalu berlari menuju keramaian itu. Benar saja, rambut Kalea dan Shilla sudah tidak berbentuk. Ada Bramastya disana yang berusaha memisahkan, namun belum membuahkan hasil.

Lorong kelas saat ini cukup ramai, Kalea dan Shilla sangat sulit untuk dipisahkan. Rambut mereka berdua sudah tidak karuan, sangat berantakan. "Lepasin gak!" Teriak Kalea kesal, Shilla masih menjambak nya dengan kasar.

"Lo duluan lah lepasin, kasar banget ya jadi orang! Jadi preman aja sana!" Teriak Shilla membela dirinya.

"Eh yang mulai duluan itu lo ya! Bukan gue, emang suka gak nyadar ini orang kesel banget gue!" Ketus Kalea lagi, tatapan nya tajam ke arah Shilla yang ada di hadapannya.

"Kalau ada masalah di omongin baik-baik jangan ribut kaya gini!" Ujar Bramastya, Kalea pun menoleh sekilas ke arahnya.

"Bramastya diem deh," Ujar Kalea.

Bramastya sudah berusaha memisahkan mereka berdua, namun tetap nihil. Sama sekali tidak ada yang ingin mengalah, padahal masing-masing dari mereka berdua sudah meringis kesakitan.

"Rambut gue bisa rontok!" Teriak Shilla kasar. "Lepas!"

Kaisar pun datang menghampiri mereka, lalu berusaha menarik tangan Shilla agar menjauh dari Kalea. "Berhenti!" Ujar Kalea tegas.

The Tale of Kalea [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang