21 • Seperti Sepeda

933 160 3
                                    

"Aku mau, suatu saat nanti kita berdua bisa kaya sepeda ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau, suatu saat nanti kita berdua bisa kaya sepeda ini. Gak bisa pisah dan selalu bersama setiap kemanapun kita pergi," Kalea untuk Kaisar.

_____________________________

Tangan Kalea masih setia memeluk erat pinggang Kaisar. Hampir tiga puluh menit mereka berada di perjalanan. Kalea pun tidak tau akan dibawa kemana oleh Kaisar.

"Kai emang kita mau kemana sih? Kok gak nyampe-nyampe?" Tanya Kalea agak berteriak, namun Kaisar tidak menjawabnya sama sekali.

"Oh iya, gak papa deh muter-muter Jakarta aja aku udah seneng banget. Kan bisa terus-terusan meluk kamu," Teriak Kalea lagi, tetap saja Kaisar tidak menimpali ucapannya.

Sampai pada akhirnya, motor Kaisar berhenti di sebuah tempat wisata yang cukup ramai. Bukan wisata yang cukup terkenal, hanya saja sebuah taman dengan danau dan beberapa objek wisata lainnya seperti bebek danau dan sepeda gandeng.

Kalea melepas helm yang melekat di kepalanya, lalu menoleh tersenyum memperhatikan sekitarannya. Hari ini ia sangat-sangat bahagia. "Kamu kenapa ngajak aku ke sini?" Tanya Kalea penasaran. Pasalnya, beberapa orang di sekitaran mereka dipenuhi dengan sepasang kekasih dan keluarga yang saling berkumpul.

"Terserah gue," Jawab Kaisar.

"Jangan ketus kaya gitu terus dong, nanti ganteng nya hilang," Ujar Kalea.

"Terus?" Tanya Kaisar datar.

Kalea tersenyum, menunjukan deretan gigi putihnya dengan sedikit lesung di pipinya, ditambah terpaan angin yang mengenai rambutnya, membuat gadis itu tampil lebih cantik dari biasanya. "Kalea tetep sayang kok, kan yang penting Kaisar. Bukan orang lain," Ujar Kalea.

"Gue udah ajak lo kesini, sekarang mau lo apa?" Tanya Kaisar.

"Serius kamu nanya sama aku? Jadi hari ini keinginan aku bakal kamu turutin semuanya? Iya?" Tanya Kalea sangat-sangat antusias.

Kaisar menggelengkan kepalanya singkat, "Gak semua," Jawabnya.

"Yaudah gak papa deh, satu keinginan aja Kalea udah seneng banget! Kai liat deh ke arah sana," Ujar Kalea sembari menunjuk salah satu objek disana.

"Sepeda?" Tanya Kaisar pelan.

Kalea mengangguk, "Iya sepeda gandeng. Mau gak naik itu? Kaya nya seru banget deh liat orang lain naik sepeda itu, aku jadi kepengen"

"Hemm," Gumam Kaisar, lalu berjalan memesan tiket sepeda tersebut.

Entah semalam Kalea mimpi apa, sampai-sampai Kaisar bisa sebaik ini kepadanya. Tuhan memang sangat baik pada Kalea.

The Tale of Kalea [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang