24 • Teruntuk kamu, Kaisar

867 147 1
                                    

"Mencintaimu adalah hal yang mudah, yang susah itu berjuang untukmu,"Kalea untuk Kaisar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mencintaimu adalah hal yang mudah, yang susah itu berjuang untukmu,"
Kalea untuk Kaisar.

______________________________

Mereka berdua sama-sama diam, sampai pada akhirnya Kalea lah yang datang menghampiri Kaisar lalu duduk di sebelah cowok itu.

Kalea meletakkan buket bunga untuk makam Ratih, mama Kaisar. "Assalamualaikum tante," Ujar Kalea lalu tersenyum menatap batu nisan tersebut. Ia mulai berdoa untuk mendiang Ratih, sedangkan Kaisar masih memperhatikan Kalea dari sampingnya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini.

Setelah selesai berdoa, Kalea menoleh sekilas ke arah Kaisar. "Tante liat deh, anaknya sering banget nyakitin Kalea. Kaisar jahat banget," Ujar Kalea mengadu. "Gak sepenuh nya jahat kok, ada baik nya juga hehehe,"

"Lo ngadu?" Tanya Kaisar.

Kalea mengangguk jujur, "Iya ngadu sama tante Ratih, kali aja abis ini kamu jadi perhatian sama aku?" Ujar Kalea, namun tidak ada anggapan apapun dari Kaisar.

"Jangan sedih terus ya Kai? Mama kamu udah bahagia kok disana," Ucap Kalea.

"Kal---," Belum sempat Kaisar melanjutkan pembicaraan nya, Kalea sudah memotong nya duluan.

"Kai please, jangan suruh aku pergi. Aku mau disini sama kamu," Ujar Kalea pelan, terlihat sangat tulus diwajahnya. "Aku tau pasti kamu gak suka aku ada disini, tapi untuk sekarang aku mohon, aku gak bisa liat kamu terus-terusan kaya gini di hari pergi nya mama kamu," Ujar Kalea.

Kaisar masih menatap Kalea lekat, cowok itu sangat-sangat ingin memeluk Kalea yang ada dihadapannya. "Gue gak nyuruh lo pergi," Ujar Kaisar lalu membuang tatapan nya ke arah lain.

"Makasih ya," Ucap Kalea lalu tersenyum. "Kamu jangan sedih terus ya? Aku yakin banget kalo mama kamu udah bahagia banget disana," Ujar Kalea menatap batu nisan tersebut. "Untuk sekarang ini dan seterusnya, kamu harus terus kirim doa buat mama kamu," Ujar Kalea.

Kaisar mengangguk singkat, lalu menoleh ke arah Kalea. "Lo denger omongan gue tadi?" Tanyanya.

Kalea mengerutkan kening nya heran, "Omongan kamu yang mana?" Tanyanya bingung.

"Waktu gue ngomong sendiri,"

Kalea menggelengkan kepalanya, "Kalo itu aku gak denger, soalnya baru banget dateng kan. Emang kamu ngomong apa?" Tanya Kalea penasaran.

"Enggak, lupain." Ujar Kaisar datar. Cowok itu berdiri, lalu berniat pergi dari pemakaman tersebut.

Kalea mengerutkan keningnya heran, lalu menyusul Kaisar. "Kamu mau kemana?" Tanya Kalea. "Kebiasaan deh, selalu kaya gini?"

The Tale of Kalea [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang