Sore hari ini, Kalea sengaja datang berziarah ke makam ayah nya. Baru saja ditinggal satu hari, rasa kangen sudah melanda di hati Kalea. Ia belum terbiasa jauh dari ayahnya.
"Ayah Kalea dateng. Kalea kangen sama ayah, biasanya kan setiap malem kita selalu ngobrol sama mama. Tapi justru tadi malem, semua orang doain ayah di rumah, banyak orang yang sayang sama ayah," Ujar Kalea bercerita, ia tersenyum.
"Tau gak yah? Kemarin itu dunia hancur banget buat Kalea. Hati Kalea bener-bener sakit, ketika ayah pergi dan Kaisar juga ngelakuin hal yang bikin Kalea sakit hati," Ujarnya. "Kalea gak tau mau cerita sama siapa lagi kalo bukan sama ayah, selama ini Kalea kalo apa-apa selalu curhat sama ayah, tapi sekarang ayah udah gak ada. Gak papa yah Kalea curhat nya disini aja?" Tanya Kalea, lalu terdiam.
"Ayah, maafin Kalea ya belum bisa banggain ayah, belum bisa bahagiain ayah, belum bisa jadi anak yang baik buat ayah sama mama, tapi Kalea sayang banget sama kalian berdua. Kalea janji, Kalea bakal patuh sama mama, Kalea bakal rajin, Kalea bakal bahagiain mama, Kalea gak mau jadi orang yang cengeng lagi," Ujarnya.
Suasana saat ini cukup mendung, ditambah dengan sedikit suara gemuruh awan disana, bahkan angin pun terasa kencang. Cewek itu sedikit menoleh ke langit, lalu kembali menatap papan nisan ayahnya.
"Ayah sebentar lagi hujan," Ujar Kalea. "Kalea mau tetep disini aja sama ayah," Tambahnya lagi.
Ia menggelengkan kepalanya cepat, "Tapi nanti mama khawatir,"
Ia tersenyum ke arah papan nisan tersebut, "Kalea pulang dulu ya yah, nanti janji besok Kalea kesini lagi, assalamualaikum ayah." Ujar Kalea lalu pergi meninggalkan makam ayahnya itu.
Baru saja Kalea melangkahkan kakinya keluar dari area pemakaman, hujan turun begitu deras. Mengharuskan dirinya meneduh terlebih dahulu di halte yang tak jauh dari pandangan nya.
Cewek itu menadahkan air hujan yang turun ditangan, mengingat-ingat kenangan bersama ayahnya, lalu sedikit tersenyum. Pikiran nya tiba-tiba beralih pada sosok laki-laki yang ia tunggu dari kemarin.
Kalea duduk di kursi tersebut, lalu kembali melamun. "Bahkan kamu gak dateng ke aku dan minta maaf," Ujar Kalea hendak meneteskan air matanya lagi, namun segera ia tepis. "Enggak, gue gak boleh nangis!"
Ia pun menunggu disana hingga hujan reda, dan pulang ke rumahnya.
***
Pulang sekolah, Dirga tidak langsung ke rumahnya. Cowok itu malah melajukan mobilnya ke arah rumah Kalea. "Gue gak bisa tahan lagi, gue harus ngomong hari ini juga." Ujar Dirga dengan tatapan seriusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Kalea [Completed]
Teen FictionBy Saltedcakes_ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Hanya sebuah kisah singkat antara Kalea, Kaisar dan Dirga. Apakah mereka akan bahagia? Atau bahkan sebaliknya? • Yang suka konflik berat, jangan coba-coba baca ini. Di cerita ini konflik nya gak jelas...