Vote sebelum membaca!
Hari ini Kalea sangat tidak fokus mengikuti pelajaran dikelasnya, sedaritadi Kalea hanya bisa melamun memikirkan Kaisar. Isi kepalanya saat ini hanya ada Kaisar. Pagi tadi, Kalea melihat Kaisar berangkat sekolah dengan salah satu wanita yang cukup populer disekolahnya.
Ia melungkupkan kepalanya diatas meja, lalu memejamkan matanya perlahan. Kalea sangat tidak bersemangat, yang Kalea inginkan saat ini hanyalah menikmati makanan yang cukup banyak supaya ia bisa melupakan kejadian tadi pagi.
"Aaarghhhhh!!" Ujar Kalea keceplosan, ia menghentak-hentakkan kakinya dengan kencang. Padahal masih ada guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran dikelasnya.
"Kenapa kamu Kalea? Ada yang salah sama penjelasan bapak barusan?" Tanya pak Norma kebingungan.
Kalea melebarkan kedua matanya, tersadar. Ia kembali duduk lalu menegakkan tubuhnya kembali. "Maaf pak, enggak ada yang salah kok," Ujar Kalea malu.
"Kamu kurang sehat?" Tanya pak Norma pelan.
Alexa spontan memegang dahi Kalea yang ada disampingnya. "Jidat lo baik-baik aja kok Kal, gak anget"
"Lo beneran gak papa?" Tambahnya.
Kalea terdiam sebentar, "Gak papa kok," Ucapnya lalu menoleh ke arah pak Norma. "Mohon maaf pak, apa boleh saya ke UKS?" Ujar Kalea.
"Kalo kamu beneran gak enak badan ya silahkan Kal, tapi kalo bisa sendirian ya jangan ajak temen, kasian nanti temen kamu ketinggalan pelajaran," Ujar pak Norma.
Kalea mengangguk pelan, "Baik pak, terimakasih" Ujar Kalea. "Gue ke UKS dulu ya," Ujar Kalea pelan pada Alexa.
"Iya, kalo beneran meriang pastiin lo harus minum obat ya Kal," Ujar Alexa mengingatkan.
"Makasih Al," Kalea pun berjalan meninggalkan kelasnya menuju UKS dan menenangkan pikirannya.
Ruang UKS di SMA Karya Wibawa memang cukup besar, kira-kira ada 5 brankar yang saling berhadapan, hanya dipisahkan oleh gorden panjang saja. Kalea memilih brankar yang ada di paling ujung dekat tembok. Cewek itu merebahkan tubuhnya lalu menutup mata dengan tangan kanannya. "Apa mereka pacaran ya?" Tanya Kalea lesu.
Hampir sepuluh menit Kalea berada disana, namun suasana hatinya belum membaik. Ia butuh makanan, tidak mungkin Kalea nekat kearah kantin, ia akan dihukum oleh guru piket nantinya.
Suara grusak-grusuk terdengar ramai memenuhi isi ruang UKS, Kalea penasaran namun ia enggan membuka gorden brankarnya. Bukan urusannya juga, pikirnya.
"Shilla bangun," Ujar Salah satu laki-laki, dari suaranya saja Kalea sudah tau, jika itu Kaisar. Bukannya membuka gorden, Kalea justru duduk terdiam. Ia hanya bisa mendengarkan suara Kaisar.
"Lo semua bisa keluar, biar gue aja yang jagain Shilla disini," Ujar Kaisar, lama-kelamaan ruang UKS kembali sepi. Kaisar menepuk pelan pipi Shilla, membuat cewek itu terbangun dari pingsannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Kalea [Completed]
Teen FictionBy Saltedcakes_ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Hanya sebuah kisah singkat antara Kalea, Kaisar dan Dirga. Apakah mereka akan bahagia? Atau bahkan sebaliknya? • Yang suka konflik berat, jangan coba-coba baca ini. Di cerita ini konflik nya gak jelas...