23 • Hari peringatan

843 157 7
                                    

Vote sebelum membaca dan Follow Mau ending nya sama siapapun, tetep dukung mereka ya guys, kritik boleh kok tapi jangan menjatuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote sebelum membaca dan Follow
Mau ending nya sama siapapun, tetep dukung mereka ya guys, kritik boleh kok tapi jangan menjatuhkan.❤️

__________________________________

Setelah masuk kedalam kamarnya, tanpa panjang lebar Kalea pun mulai memajang foto tersebut, sisanya ia masukkan kedalam album fotonya.

Ia masih saja tersenyum memandanginya, cewek itu membuka jadwal pelajaran untuk besok, lalu menyiapkan buku-bukunya. "Besok tanggal 25?" Ujar Kalea menghentikan aktivitas nya, ia kembali terdiam.

Kalea membuang buku nya asal, lalu turun dari kamarnya menuju kamar kedua orangtuanya. "Mama ayah!" Teriak Kalea sembari mengetuk pintu kamar orangtuanya.

Tak lama kemudian pintu terbuka lebar, memunculkan sosok Wati. "Kamu kok jam segini belum tidur? Besok sekolah loh Kal, nanti kalo telat gimana? Kena hukuman," Ujar Wati.

"Justru itu, ma besok Kalea izin gak sekolah ya ma?" Tanyanya.

"Kenapa kok gak mau sekolah? Kamu sakit?" Tanya Wati perhatian.

Kalea menggelengkan kepalanya, "Bukan, Kalea gak sakit kok ma. Besok itu peringatan hari perginya mama Kaisar, Kalea mau ziarah" Ujar Kalea menjelaskan. "Boleh ya ma?"

Wati tidak menjawabnya, sebenarnya satu hari tidak sekolah saja Kalea akan tertinggal oleh banyak materi pelajaran. "Kamu tanya sama ayah sana, kalo ayah izinin ya gak papa,"

Kalea pun mengangguk, lalu masuk kedalam kamar dan duduk disamping Bayu, ayahnya. "Yah, Kalea besok izin gak sekolah ya? Kalea baru inget kalo besok itu hari peringatan perginya mama Kaisar. Kalea mau ziarah kesana, apa boleh?" Ujar Kalea. "Boleh ya yah?" Tanyanya lagi.

"Bulan ini kamu rajin masuk sekolah kan? Udah absen berapa kali?" Tanya Bayu, Kalea pun terdiam sebentar seraya berfikir.

"Allhamdulilah Kalea rajin masuk kok yah, belum ada absen sama sekali. Eh pernah deh, masuk setengah hari waktu sakit beberapa hari yang lalu itu," Jawab Kalea jujur.

"Yah izinin Kalea ya? Please?" Ujar Kalea berusaha meyakinkan ayahnya.

Bayu pun mengangguk, "Yaudah besok izin aja dulu, kamu temenin Kaisar disana. Nanti biar ayah yang izinin sama wali kelas kamu,"

Kalea pun tersenyum, lalu memeluk ayahnya. "Makasih banyak ya yah,"

"Yaudah kamu tidur ya, udah malem." Ujar Bayu, Kalea berlari menuju kamarnya lagi. Sesampainya disana, ia kembali duduk di kursi belajarnya.

"Ternyata gak kerasa Kai, udah tiga tahun semenjak kepergian mama kamu." Ujar Kalea pelan, lalu bersiap-siap untuk tidur.

***

Suasana kelas hari ini memang cukup ramai, tapi tidak untuk Bramastya, Aida, Sybil, Tj dan Leo. Pasalnya, hari ini adalah peringatan hari wafatnya Ratih, mama dari kaisar.

Cowok itu izin untuk tidak masuk sekolah terlebih dahulu, seperti tahun-tahun sebelumnya, Kaisar selalu datang mengunjungi makam mama nya. Kangen? Sudah pasti.

"Pulang sekolah mau ke rumah Kaisar? Dia selalu menyendiri dihari peringatan mama nya pergi," Ujar Leo memberi saran kepada mereka semua. "Kita temenin aja,"

"Percuma kalo kita samperin pun, Kaisar tetep gak mau ada orang disampingnya. Gue tau dia pasti masih sedih semenjak mama nya pergi," Ujar Sybil. "Walaupun udah tiga tahun semenjak mama nya pergi," Ujar Sybil.

"Besok pasti dia udah masuk, untuk sekarang biarin aja dia sendiri. Kalian harus bisa ngertiin perasaan nya dia," Ujar Bramastya memberi saran.

"Gue setuju sama Bramastya, gue berharap Kaisar gak terus larut terus dalam kesedihannya." Ujar Aida.

Tanpa aba-aba apapun Tj menghubungi Kaisar. Cowok itu sudah meloudspeaker suaranya, terdengar bunyi sambungan dari Kaisar. Cowok itu hanya bergumam.

"Hemm," Ujar Kaisar di sebrang sana.

Sontak, mereka semua mendekat layaknya membuat meja bundar. "Kai lo gak papa kan?" Tanya Sybil pelan.

"Gak papa," Jawab Kaisar singkat.

"Kita gak akan pernah bosen buat bilangin lo kaya gini, lo harus sabar ya Kai. Gue yakin mama lo udah ada ditempat terbaik disisi Tuhan," Ujar Bramastya dan di anggukan oleh mereka semua. "Jangan menyendiri terus lo hari ini!" Ujarnya dengan nada bercanda.

"Thanks Bram," Ujar Kaisar pelan.

"Hari ini kan lo gak masuk sekolah, pasti ketinggalan banyak pelajaran? Tenang aja Kai, ada gue kok. Pasti besok gue ajarin dengan baik dan benar," Ujar Leo percaya diri.

"Jangan mau! Diri sendirinya aja masih begitu, mau ngajarin orang. Jeblok yang ada nilainya," Sinis Aida.

Kaisar tertawa singkat, "Makasih ya lo semua, Amiin. Udah dulu ya, gue lagi di makam," Ujar Kaisar.

"Oke Kai! Semangat!" Teriak Tj, sambungan telfon pun terputus, mereka kembali ke tempat duduknya masing-masing.

***

Saat ini, Kaisar sedang berada disebuah hamparan pemakaman umum yang berada disalah satu kota Jakarta. Cowok itu membawa sebuket bunga mawar ditangannya.

Ia mulai berdoa lalu membersihkan makam mamanya, mencabuti rumput liar yang ada dimakam, membersihkan beberapa sisa dedaunan kering yang jatuh di batu nisan mama nya.

"Ternyata udah tiga tahun mama pergi," Ujar Kaisar berusaha tersenyum dihadapan batu nisan Ratih. "Kaisar bawa bunga buat mama," Ujarnya pelan sembari meletakkan sebuket bunga tersebut.

Tatapannya masih lekat pada batu yang bertuliskan nama mamanya. "Kenapa mama pergi, sebelum Kaisar tau apa yang terjadi sebenarnya?"

"Selama ini Kaisar selalu ngerasa berutang budi sama Shilla. Gak tau berapa lama lagi Kaisar bakal bertahan dengan situasi kaya gini," Ujar Kaisar lagi, lalu menunduk.

"Kaisar udah selalu nyakitin hati perempuan yang gak pernah salah, perempuan yang selalu ada buat Kaisar, perempuan yang selalu perhatian sama Kaisar. Terpaksa Kai ngelakuin itu semua," Ujarnya lagi.

"Demi Shilla, yang udah berusaha nyelametin mama waktu kecelakaan malam itu," Tambah Kaisar lagi. "Dan ucapan mama sebelum pergi,"

"Kaisar emang gak pernah denger sendiri ucapan mama, tapi Kaisar juga gak mungkin gak percaya sama Shilla," Ujar Kaisar lagi.

"Semakin hari, Shilla semakin keterlaluan. Selalu ngekang, ngelarang ini itu, termasuk ngelarang Kaisar sama Kalea," Tambahnya. "Awal-awal emang Kaisar ngertiin, tapi makin kesini makin parah,"

"Maaf ma, Kaisar ngelakuin ini semua terpaksa. Kaisar sama sekali gak punya perasaan sedikit pun sama Shilla. Udah Kaisar coba berkali-kali buat punya perasaan sama Shilla, tapi tetep gak bisa," Ujar Kaisar.

"Kaisar udah terlanjur cinta sama Kalea, walaupun setiap harinya terpaksa Kaisar selalu nyakitin hatinya. Kaisar juga tersiksa, terus-terusan kaya gini." Ujar Kaisar, sedikit meneteskan air matanya.

"Kai?" Tiba-tiba seseorang hadir dibelakang Kaisar membawa sebuket bunga tanpa sepengetahuan nya. Ya, Kalea hadir disana membuat Kaisar spontan menoleh ke arah belakang. Tatapan mereka bertemu satu sama lainnya. Apa Kalea mendengar ucapan nya barusan? Semoga saja tidak, pikir Kaisar didalam hatinya.

***

Jangan lupa vote ya, please.
❤️❤️❤️
Salam, Saltedcakes_

The Tale of Kalea [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang