Setelah itu, Arsen pun melajukan mobil miliknya dan menjauh dari sekolah tersebut menuju padatnya jalanan ibu kota.***
Setelah perjalanan yang membutuhkan waktu banyak, mereka pun sampai ditempat tujuan.
"Kak Arsen, ini dimana?" tanya Acha ketika melihat gedung yang menjulang tinggi yang ada didepannya.
"Apart gue" balas Arsen dingin plus datar.
"Kok di Apart kakak sih! Acha kan pen pulang" ucap Acha kesal.
"Lo di Apart gue dulu, ntar baru gue anter pulang" ujar Arsen sambil membuka pintu mobil miliknya yang diikuti oleh Acha.
Setelah itu Arsen pun mengajak Acha untuk memasuki Apart miliknya.
Ting!
Saat ini Arsen dan Acha sudah masuk kedalam apart milik Arsen. Besar, luas, dan bersih itulah yang ada dipikiran Acha ketika melihat Apart milik Arsen.
"Lo duduk dulu disofa, gue mau ganti baju bentar" suruh Arsen kepada Acha yang hanya dijawab dengan anggukan. Setelah itu Arsen pun langsung memasuki kamar miliknya untuk mengganti pakainannya.
Tak lama kemudian, Arsen sudah keluar dari kamarnya dan langsung menuju kearah Acha yang sedang memainkan ponselnya.
"Lo mau makan apa? biar gue pesen" tanya Arsen kepada Acha ketika sudah berada dihadapan gadis tersebut.
"Masak sendiri aja kak, biar hemat" usul Acha.
"Gue gak bisa masak" ucap Arsen dingin.
"Acha bisa kok" ucap Acha semangat. Ya, hobi Acha adalah memasak.
"Gak usah, gue gak mau lo terluka" ucap Arsen dingin.
"Acha bakalan hati-hati kok, jadi boleh yah" ucap Acha dengan penuh harapan.
"Hufft... Oke, tapi gak boleh ada yang terluka" tegas Arsen.
"Siap bos" ucap Acha sambil menghormat kepada Arsen.
"Ok, gue tunggu dikamar, kalau lo udah selesai panggil aja" suruh Arsen sambil mengacak-acak rambutnya.
Setelah itu Arsen pun beranjak dari tempat duduknya dan langsung memasuki kamar miliknya.
Tak lama kemudian Acha pun langsung ke dapur untuk memasak makanan mereka.
Skip Dapur
"Acha masak apa yah?" tanyanya kepada dirinya sendiri sambil mengetuk-ngetukan kepalanya berfikir.
"Acha masak udang asem manis, ayam goreng, sama tumis kangkung aja deh" gumamnya setelah berfikir.
Setelah itu Acha pun langsung menuju kulkas untuk mengambil barang-barang yang akan ia masak.
"Wah... kulkasnya kak Arsen lengkap banget" ucap Acha ketika melihat banyaknya isi kulkas tersebut.
"Ice cream" pekik Acha berbinar ketika melihat banyaknya ice cream yang berada dikulkas Arsen.
"Kak Arsen juga suka ice cream yah?" gumam Acha.
"Mungkin aja" lanjutnya.
Setelah itu Acha langsung mengambil barang-barang yang ia butuhkan untuk memasak.
48 menit kemudian...
"Hufft... Akihirnya selesai juga" ucap Acha ketika sudah meletakan masakan yang ia masak ke meja makan.
"Sekarang tinggal panggil kak Arsen, setelah itu makan deh" ucap Acha senang dan langsung menuju kamar Arsen.
Tok! Tok! Tok!
"Kak Arsen... Makanannya udah siap" ucap Acha sambil mengetuk-ngetuk pintu Arsen.
Ceklek!
"Udah selesai?" tanya Arsen setelah membuka pintu kamarnya.
"Udah kok, tinggal makan aja" ucap Acha sambil tersenyum manis.
"Capek hem?" tanya Arsen sambil mengelap dahi Acha yang penuh dengan keringat.
"Gak kok malah Acha seneng buatin masakan untuk kak Arsen" ujar Acha senang.
"Yaudah ayo kita makan" ucap Arsen yang diangguki oleh Acha.
Meja Makan
"Kak Arsen mau makan apa? Biar Acha yang ambilin" tawar Acha ketika mereka sudah duduk dikursi meja makan.
"Terserah lo aja" ucap Arsen.
"Lo masak udang asem manis?" tanya Arsen ketika melihat makanan favoritnya.
"Iyah, kak Arsen gak suka udang yah?" tanya Acha lirih, takut kalau Arsen akan marah dan langsung membunuhnya.
"Gak kok, malahan ini makanan kesukaan gue" ucap Arsen sambil tersenyum manis kearah Acha.
"Syukur deh" ucap Acha bernafas lega.
"Ini kak" lanjut Acha sambil memberi Arsen piring yang berisikan makanan.
"Lo kayaknya udah cocok deh jadi bini gue" ucap Arsen tersenyum tipis sambil menerima piring yang dikasih oleh Acha.
"Ihhh... kak Arsen, Acha kan jadi malu" ucap Acha sambil menutupi wajah merahnya dengan tangan mungil miliknya. Sedangkan Arsen hanya terkekeh melihat gadisnya yang menggemaskan. Gadisnya? yah, dia sudah mengklaim Acha menjadi gadisnya.
Setelah itu merekapun langsung melahap makanan mereka masing-masing.
Pukul 17.36
Setelah makan siang mereka tadi, sekarang Acha dan Arsen sedang berada dikamar milik Arsen, lebih tepatnya ranjang milik Arsen dengan posisi Acha yang berada dipelukan Arsen.
"Kak Arsen" panggil Acha.
"Apa" tanya Arsen.
"Acha mau pulang" pinta Acha.
"Gak!" ucap Arsen dingin sambil mengeratkan pelukannya.
"Tapi Acha mau pulang, ntar kak Eza, mommy, sama deddy nyariin Acha" cicit Acha.
"Oke... Tapi ada satu syarat" ucap Arsen sambil tersenyum smirk kearah gadis yang berada dipelukannya.
"Apa" tanya Acha sambil menongakkan kepalanya untuk melihat Arsen yang sedang tersenyum smirk kearahnya.
"You are mine" ucapnya kepada Acha.
"Gak, Acha bukan milik kak Arsen, Acha cuman milik kak Eza, Ayah, sama Bunda" ucap Acha menggeleng-gelengkan kepalanya dan itu membuat Arsen marah.
Bruk!
Arsen langsung menindih Acha ketika mendengar penolakan dari gadis tersebut.
"You are mine, kalau lo gak mau, gue bakalan buat lo hamil anak gue sekarang!".
•
•
•
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ARSENAL
Teen FictionDia Arsenal, cowok paling possessive yang pernah Acha kenal. Arsen-Pemaksa Acha-Penurut Arsen-Pemberani Acha-Penakut Arsen-Dingin dan Datar Acha-Periang dan Murah Senyum Arsen-Tinggi Acha-Pendek Arsen-Ketua Gangster Acha-Pacarnya Ketua Gangster Arse...