Part 7

203K 17.1K 1K
                                    


BRUKKK!

"Aws! Siapa yang taruh tembok disini?" tanyanya sendiri ketika ia menabrak sesuatu.

"Hallo Baby"

***

"Hallo Baby" ucap Arsen sambil merengkuh tubuh gadisnya.

"K-ka-kak Arsen ngapain kesini?" tanya Acha gugup.

"Kangen Baby" jawab Arsen lirih.

"Perasaan baru berapa jam deh kita ketemu" gumam Acha yang dapat didengar oleh Arsen.

"Masih kangen" ucap Arsen merengek yang membuat muka Acha cengo melihatnya.

"Ini kak Arsen?" tanya Acha.

"Maksud kamu apa?" bukannya menjawab Arsen malah bertanya ke Acha.

"Bingung aja, katanya kak Arsen itu orangnya dingin plus datar tapi kok sekarang kak Arsen kayak anak kecil sih" jawab Acha bingung.

Cup!

Cup!

"Aku kayak gini cuman sama kamu Baby" ucap Arsen setelah mencium pipi kanan dan kiri Acha.

Pipi Acha pun langsung bersemu merah karena  Arsen, bagaimaa tidak? Arsen itu sangat manis jika seperti ini, sangat bertolak belakang saat mereka baru pertama kali bertemu.

"Baby cium" suruh Arsen ketika sudah melepas pelukannya.

"Ihh gak mau" tolak Acha yang membuat wajah Arsen datar plus dingim.

"Cium Baby" ucap Arsen dingin yang membuat Acha bergidik ngeri.

"Acha malu" cicit  Acha sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan mungilnya.

'Ck! Kenapa dia sangat  menggemaskan; batin Arsen berdecak  kesal.

Gadisnya itu sangat imut dan menggemaskan, bagaimana bisa dia mempertahankan wajah dingin plus datarnya itu kalau begini?.

"Ayolah Baby, tenaga ku saat ini sudah habis karena menahan rindu" ucap Arsen lembut sambil memelas.

Alay!

"Kak Arsen malu" cicit Acha malu, padahal didalam hatinya sedang berbunga-bunga ketika mendengar ucapan Arsen tadi.

"Ck! Menggemaskan" decak Arsen sambil tersenyum lebar.

"Buka baby" lanjut Arsen sambil menarik tangan Acha agar tidak menutupi wajahnya yang merah karena ulah dirinya.

"Cium atau aku bakalan mam bibir kamu" ancam Arsen setelah menarik tangan Acha dari wajahnya.

"I-iy-iya, Acha cium kak Arsen, tapi kak Arsen jangan mam bibir Acha" jawab Acha gugup.

"Disini" ucap Arsen sambil menunjukan jari telunjuknya menuju pipi kanannya.

Sedangkan Acha tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Arsen yang membuat Arsen kesal karenanya.

"Ck! Cium disini Baby" decak Arsen sambil menyuruh  Acha untuk mencium pipi kanannya. Acha pun langsung mengerti apa maksud Arsen.

Cup!

Wajah yang tadi menahan kesal sekarang tergantikan oleh wajah berbinar karena ciuman ralat kecupan dari Acha.

"Pipi kirinya iri Baby" ucap Arsen sambil tersenyum nakal ke arah Acha yang membuat gadisnya itu ingin berteriak karena malu.

Cup!

Wajah yang berbinar tadi bertambah menjadi tersenyum merekah karena mendapat sebuah kecupan lagi dari gadisnya.

"Udah" cicit  Acha malu dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan mungilnya.

Karena tidak tahan dengan wajah menggemaskan dari gadisnya, Arsen pun langsung mencium wajah gadisnya.

Cup!
Kecupan dari Arsen kepucuk kepalanya Acha.

Cup!
Kecupan dari Arsen ke pipi kanan Acha.

Cup!
Kecupan dari Arsen untuk pipi kiri Acha.

Cup!
Kecupan dari Arsen untuk hidung mungil Acha.

Dan Cup!
Kecupan ralat ciuman dari Arsen untuk bibir yang menjadi candu karenanya.

Sedangkan Acha masih terdiam karena terkejut ketika bibirnya dilumati oleh Arsen. Karena tidak ada respon dari Acha, Arsen pun menggigit  bibir bawah Acha membuat siempu membuka melutnya, dan tak menunggu lama Arsen langsung melumat, menyesap, memainkan lidahnya dengan lihai dan menekan tengkuk Acha untuk memperdalam ciumannya. Acha hanya pasrah karena Acha tidak bisa berciuman.

5 menit kemudian.

"Manis" ucap Arsen ketika sudah melapas tautannya. Dan kini Arsen sedang mengusap bibi Acha yang bengkak akibat ciuman panasnya tadi.

"Ish! Kak Arsen kenapa bibir  Acha dimam sih?" kesal Acha. Tetapi tidak menangis lagi  seperti yang pertama Arsen lakukan. Dan itu membuat Arsen bahagia karena dia bisa mencium bibir gadiasnya lagi dan lagi.

Tok! Tok! Tok!

"Acha, kamu ngomong sama siapa?" tanya Reza yang mengetuk pintu Acha.

"Bang Eza" gumam Acha yang dapat didengar oleh Arsn.

"Kak Arsen harus pergi, ntar bang Eza bakalan  marah kalau kak Arsen ada dikamar Acha" panik Acha kepada Arsen.

"Gak mau Baby, aku masih kangen" jawab Arsen sambil merengkuh kembali tubuh gadisnya yang membuat Acha panik setengah mati.

Tok! Tok! Tok!

"Acha kok kayak ada suara orang lain dikamar kamu?" tanya Reza kembali mengetuk pintu kamar Acha.

"Kak Arsen Acha mohon" lirih Acha takut.

"Ck! Baiklah Baby" ucap Arsen dan melepaskan pelukannya dari Acha yang membuat Acha menghela nafas lega.

Cup!

"Buat nambah tenaga lagi buat  nahan rindu" ujar Arsen setelah mengecup bibir Acha yang membuat muka Acha merah padam.

"Good night Baby, besok aku jemput" lanjut Arsen dan langsung pergi dari kamar Acha lewat jendela.

Tok! Tok! Tok!

"Acha" panggil Reza lagi yang membuat kesadaran Acha kembali dan langsung menuju pintu kamarnya.

Ceklek!
Suara pintu yang dibuka.

"Ada apa bang?"  tanya Acha ketika sudah membuka pintu kamar miliknya.

"Kenapa lama banget buka pintunya?" tanya Reza.

"Tadi Acha lagi dikamar mandi" jawab Acha sedangkan Reza hanya ber 'oh' ria.

"Terus kenapa muka kamau merah, bibir kamu juga kenapa bengkak? dan kenapa kayak ada suara orang lain dikamar kamu" selidik Reza yang membuat Acha gugup.

"I-it-itu muka Acha merah karena panas. Terus bibir Acha bengkak karena nonton drakor, kan Acha greget sama pemain drakornya jadi Acha gigit bibir Acha. Terus kata abang ada suara orang lain dikamar Acha, itu suara dari laptop Acha, kan Acha lagi nonton drakor" jelas Acha.

"Ohh" ucap Reza  yang mempercayai ucapan adiknya, sedangkan Acha langsung bernafas lega.

"Yaudah kamu sekarang tidur jangan nonton drakor lagi, besokkan kamu masih sekolah" suruh Reza yang diangguki Acha.

Cup!

"Good night adik abang" ucap Arsen ketika sudah mencium pucuk kepla Acha.

Setelah itu Reza pun langsung pergi dari depan pintu kamar Acha untuk pergi ke kamar miliknya yang berada disamping kamar Acha.

Dan ketika Reza sudah masuk ke dalam kamar miliknya sendiri, Acha pun langsung menutup pintu kamarnya dan langsung masuk kedalam, setelah itu Acha pun merebahkan badannya ke kasur king sizenya dan tak lama kemudian Acha pun terlelap dan memasuki alam mimpi.

Tbc!

Terima kasih buat yang udah baca dan kasih vote buat cerita ni.

POSSESSIVE ARSENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang