Part 56

100K 9.9K 4.9K
                                    

Brugh!

"Eh?" Kaget Acha ketika ada seorang anak kecil yang terjatuh dihadapannya.

"Kamu gak apa-apa?" Tanya Acha sambil membantu anak kecil itu untuk berdiri.

"Ara gak apa-apa kok. Makasih yah udah bantuin Ara" ucap anak kecil itu sambil tersenyum manis ke arah Acha dan juga sedikit menunduk ketika berterimakasih.

"Sama-sama."

"Kalo gitu Ara main lagi ya kakak cantik. Bye-bye" pamit anak kecil itu dan berlari menggalkan Acha sambil melambaikan tangannya.

"Wajahnya familiar, tapi siapa?" Bingung Acha.

"Ara? Dia anak kecil yang manis dan juga baik. Tapi kenapa tanganya ada bekas sayatan?"

"Sudah merasa baikan?" Tanya sang dokter yang baru selesai memeriksa keadaan Acha.

"Sudah." Jawab Acha pelan.

"Ini resep obatnya, tolong ditebus yah" ucap dokter tersebut yang ternyata adalah dokter Reyhan.

"Terima kasih."

"Saran saya sebaikanya kamu menjalani  operasi, minum obat yang saya kasih hanya mampu untuk meredakan sakit dari gejala-gejala kanker kamu, tidak untuk menyembuhkan secara ke seluruhan." Saran dokter Reyhan.

"Jika kamu tidak ada uang atau tidak mau menyusahkan keluargamu saya siap untuk membiayai semuanya, kamu sudah saya anggap seperti adik saya sendiri." Lanjut dokter Reyhan sambil mengelus rambut Acha pelan.

"Hehehe... Enggak deh kak, Acha gak mau nyusahin siapapun, sebenernya Acha berniat buat sembuh kemaren biar abangnya Acha ada yang jagain disini. Karena sekarang abangnya Acha udah punya keluarga. Jadi Acha gak perlu khawatir lagi kalo abangnya Acha gak ada yang jagain, kan sekarang udah ada istrinya" jawab Acha sambil tersenyum Manis.

"Oh yah, btw kanker Acha bisa bertahan berapa lama?"

"Kamu tenang aja, kanker kamu baru memasuki stadium 2, besar kemungkinan untuk sembuh. Tetapi jika sudah masuk stadium 3 atsu pun stadium 4, itu akan sangat sulit, karena kanker kamu sudah menyebar. Jadi saya sarankan untuk segera melakukan tindakan operasi untuk pengangkatan tumor seluruhnya"

"Dan mungkin kanker nya bisa bertahan 3-5 tahunan, tetapi itu hanya perkiraan" lanjut dokter Reyhan.

"Berarti masih lama dong?" Tanya Acha yang diangguki oleh dokter Reyhan.

"Padahal Acha udah berharap cepat pergi, biar Acha bisa ketemu Ayah sama Bunda di sana. Mereka pasti udah lama nungguin Acha kan?" lirih Acha pelan.

***

"WOY!" teriak Arsenio sambil merangkul pundak Acha.

Entah kebetulan atau apa, mereka datang ke sekolah diwaktu yang bersamaan.

"Hallo kak Nio" sapa Acha.

"Mau ke kelas?"

"He'em"

Baru saja mereka berjalan beberapa langkah, tetapi harus terhenti akibat teriakan dari seseorang.

"ACHA" teriak Aletta dan juga Kiara. Revan dan Reval hanya diam sambil mengikuti pacar mereka.

POSSESSIVE ARSENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang