Dan tanpa mereka ketahui, ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi sambil tersenyum simpul.
•
•
•
Skip Keesokan harinya.
Saat ini Arsen dan Acha dkk sedang berada diparkiran SMA Merah Putih. Banyak teriakan-teriakan dari murid-murid SMA tersebut. Mereka hanya menghiraukannya karena menurut mereka itu tidak penting.
Jam sudah menunjukan pukul 06.45, berarti 15 menit lagi bel akan berbunyi. Mereka pun memutuskan untuk ke kelas masing-masing.
"Eh... Gue denger ada murid baru" ucap Alvin sambil berjalan menuju kelas mereka.
"Iya njirrt, gue juga denger dari adik kelas tadi, katanya dari Belanda kalo gak salah" sambung Reval.
"Cakep gak, kalau cakep ntar gue gebet, biar gue gak jadi nyamuk lagi" sindir Daniel kepada Arsen dan Acha. Sedangkan yang disindir hanya bodo amat.
"Emang kak Daniel bisa jadi nyamuk?" tanya Acha polos. Sedangkan sahabat-sahabat Arsen dan Acha hanya menepuk jidat mereka masing-masing.
"Udah jangan dipikirin" ucap Arsen datar dan langsung diangguki oleh Acha.
"Udah lanjut cerita anak baru tadi. Gue denger sih cakep, terus murah senyum juga, tapi menurut gue sih masih cakepan buk bos lah" ucap Alvin yang dipelototin oleh Arsen.
"Canda aelah, galak amat" kesal Alvin karena dipelototin oleh pak bos.
Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara mereka.
Tak lama kemudian...
"ARSEN" teriak perempuan sambil berlari menuju tempat Arsen dan Acha dkk.
"Arsen aku kangen banget sama kamu" ucap perempuan itu ketika sampai didepan Arsen dan Acha dkk. Bahkan perempuan itu sampai memeluk tubuh atletis Arsen.
"Sialan" desis Arsen sambil mendorong tubuh perempuan tersebut sampai terjatuh. Dia tidak suka ada yang memeluknya kecuali Acha.
"Sensen... Kamu gak ingat sama aku? Aku Gabyta Damian, sahabat kecil kamu" ucap perempuan tadi yang bernama Gebyta.
"Byta" ucap Arsen lirih.
Langsung saja Arsen menarik tangan Gaby yang terjatuh tadi dan langsung memeluknya erat tanpa memikirkan Acha yang memandang kedua orang tersebut dengan kesal.
"Ish! Jangan peluk-peluk pacar Acha! Acha gak suka" sambil melepaskan pelukan ke dua orang tersebut. Sedangkan Gaby langsung menatap tajam Acha.
"Maaf baby, aku gak sengaja" ucap Arsen dan langsung merengkuh tubuh Acha yang menghadap ke belakang. Acha ngambek!.
"Udah jangan marah lagi, ntar kita beli ice cream" ucap Arsen yang langsung mendapat tatapan berbinar Acha.
"Dua yah" ucap Acha sambil mengangkat jari telunjuk serta jari tengah kearah Arsen. Arsen yang gemas pun langsung mencium pipi tembam Acha.
Cup!
"Gemes banget sih" ucap Arsen sambil terkekeh.
Bukan hal langka lagi bagi murid-murid SMA Merah Putih tentang kebucinan seorang Arsen terhadap Acha. Lain halnya dengan Gaby yang tak terima akan hal itu.
"Oh iya, ini teman kesil gue namanya Gabyta, panggil aja Gaby" ucap Arsen sambil mengenalkan Gabyta kepada teman-temannya.
"Dan Gaby, ini Acha pacar aku" lanjut Arsen yang membuat Gabyta mengepal kan kedua tangannya. Dia tidak terima! Arsen hanya miliknya seorang! Bukan milik Acha! Itulah batinnya.
Tanpa diketahui Gaby. Revan, Kiara dan Aletta melihat tatapan tajam Gaby yang mengarah ke Acha serta kedua kepalan tangan Gaby saat Arsen mengenalkan Acha sebagai pacarnya.
'Gue rasa ni orang gak baik'batin Revan.
'Nek lampir ni pasti' batin Kiara.
'Gue yakin banget ni, pasti ni orang uler' batin Aletta menatap tak suka kerah Gaby.
"Oh, iya. Hai Acha salken yah, semoga kita bisa jadi sahabat deket" ucap Gaby tersenyum ramah. Lebih tepatnya berpura-pura tersenyum ramah ke arah Acha. Revan, Kiara dan Aletta yang melihat itu pun langsung menatap jijik kearah Gaby.
'Muka dua!' batin Revan jijik.
'Ew, dasar uler' batin Aletta Gelay.
'Nek lampir setan, jijik gue liat muka dua lo' batin Kiara kesal.
"Tiga menit lagi masuk" ucap Revan dingin bermaksud mengusir Gaby. Ingat! Revan akan dingin sama orang yang tidak dia kenal, apalagi yang membuat dia tidak suka. Dia bisa saja berbuat kasar sama orang itu, baik itu laki-laki atau pun perempuan sekaligus.
"Oh yaudah aku mau ke ruang kepsek dulu yah" pamit Gaby sambil tersenyum manis kearah Arsen.
"Yaudah kali, tinggal pergi aja apa susahnya, pake acara tersenyum manis sama pacar orang segala. Gak ada manis-manisnya senyum lo, yang ada gue mau muntah" ucap Aletta ngegas.
"Udah... Sana pergi lo" usir Kiara eneg liat muka dua Gaby.
"Maksud lo bertiga apa" ucap Arsen dingin kepada Revan, Kiara dan Aletta. Sedangkan yang ditanya hanya mengedikkan bahunya acuh.
Arsen yang tidak ingin masalah diperpanjang pun hanya terdiam saja.
Setelah itu Arsen dan Acha dkk pun langsung menuju kelas masing-masing.'Awas lo bitch! Gue bakalan ambil Arsen dari lo, karena Arsen hanya milik gue seorang. Dan gue bakalan buat lo dibenci sama Arsen dkk termaksuk kedua temen lo itu' batin Gaby tersenyum smirk.
Setelah itu Gaby pun langsung menuju ruang kepsek untuk menanyakkan ruang kelas miliknya.
•
•
•
Tbc!
Terimah kasih buat kalian yang udah baca, kasih vote and komen buat cerita ini.
~SELAMAT MEMBACA~
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ARSENAL
Teen FictionDia Arsenal, cowok paling possessive yang pernah Acha kenal. Arsen-Pemaksa Acha-Penurut Arsen-Pemberani Acha-Penakut Arsen-Dingin dan Datar Acha-Periang dan Murah Senyum Arsen-Tinggi Acha-Pendek Arsen-Ketua Gangster Acha-Pacarnya Ketua Gangster Arse...