Part 32

96K 8.3K 404
                                    


Baru saja Arsen akan memarahi Acha. Tetapi ucapannya terpotong oleh suara seseorang.

"Ekhmm, boleh numpang duduk gak?"

"Ekhmm, boleh numpang duduk gak?" Ucap seorang cowok yang sangat mirip dengan Arsen.

Acha dkk dan juga sahabat-sahabat Arsen yang melihat itu pun melongo. Wajah cowok yang diyakini mereka murid baru itu benar-benar mirip dengan Arsen. Hanya yang membedakan keduanya adalah warna rambutnya. Rambut Arsen berwarna hitam pekat sedangkan murid baru tersebut berwarna pirang. Dan juga Arsen memiliki tahi lalat kecil di alis kirinya jika dilihat dengan teliti, karena tahi lalat tersebut sedikit tertutupi oleh alis tebal milik Arsen, sedangkan murid baru itu mempunya tahi lalat kecil disudut bibir kananya.

Arsen yang melihat murid baru tersebut langsung saja menatapnya tajam.

"Ngapain lo disini!" Ucap Arsen dingin plus tajam ke arah murid baru tersebut. Acha dkk dan sahabat Arsen pun bertanya-tanya dalam hati. Apakah Arsen mengenal murid baru tersebut?.

"Tidak ku sangka... Ternyata gue bakalan ketemu sama twins gue setalah sekian lama" bukannya menjawab pertanyaan Arsen, murid baru tersebut malah mengabaikan pertanyaan Arsen sambil tersenyum miring, setelah berkata seperti itu. Dapat murid baru itu lihat, kalau kedua tangan Arsen sudah terkepal kuat.

'Twins?' batin Acha dkk dan juga sahabat Arsen bingung. Apakah murid baru tersebut adalah kembaran Arsen? Itulah pikir mereka.

Sedangkan murid-murid lainnya tidak dapat mendengar percakapan antara Arsen dan murid baru itu karena meja Arsen dan Acha dkk terletak paling pojok kantin.

"NGAPAIN LO DISINI SIALAN!" Bentak Arsen sambil mengulangi pertanyaannya.

"Santai brother..." ucap murid baru itu. "Gue ngapain yah ke sini?" Tanya murid baru itu kepada dirinya sendiri sambil mengetuk jari telunjuk miliknya ke dagu, seolah-olah sedang berfikir.

Ctik!
tiba-tiba saja murid baru tersebut menjentikan jarinya seolah-olah telah mendapatkan apa yang ia fikirkan tadi.

"Mungkin... Gue bakalan mengambil apa yang menjadi prioritas lo saat ini?" Ucap murid baru itu yang bertanya pendapat Arsen sambil terus menerus menatap Acha yang berada  disamping Arsen dengan tersenyum miring.

'Cantik dan manis' batin murid baru itu sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Acha.

Bugh!

Arsen yang melihat itu pun langsung saja menonjok wajah murid baru itu dengan kuat.

"Ais... Kau sangat berdosa dengan kembaran mu ini" ucap murid baru itu santai, seolah-olah tidak terjadi apa-apa kepada dirinya, padahal wajahnya habis ditonjok Arsen.

Kemudian murid baru itu langsung melihat kearah Acha dengan senyum manisnya.

"Hai manis" sapa murid baru itu dengan sanyum manisnya. Dan jangan lupakan dengan matanya yang mengedip lagi ke arah Acha.

"Mata kakak keseleyo yah? Kok ngedip-ngedip sih?" Bukannya membalas sapaan murid baru itu, Acha malah bertanya tentang perihal mata yang mengedip.

Sahabat Acha dan sahabat Arsen yang mendengar ucapan Acha pun tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Polosnya Acha sebentar lagi akan merambat ke bego!. Itulah pikir sahabat Acha dan sahabat Arsen. Sedangkan Arsen menatap dingin ke arah Acha.

"Lo lucu! Jadi pacar gue yuk" ucap murid baru itu yang benar-benar nyeleneh.

"Ayok!" ucap Acha dengan penuh semangat.

Sritt!

"Aws" ringis Acha setelah menjawab ucapan murid baru itu. Ternyata pergelangan tangannya di tarik dan langsung dicengkram oleh Arsen!

"Kau sekarang sudah sangat nakal Baby!" Desis Arsen sambil terus mencengkram pergelangan tangan Acha kuat.

Ctas!

"Kau sangat kasar kepada pacarmu brother" ucap murid baru itu setelah menepis tangan Arsen yang mencengkram lengan Acha kuat.

"Tidak usah ikut campur sialan!" Desis Arsen kepada murid baru itu.

"Kau tak kasihan melihat pacarmu? Dia kesakitan" ucap murid baru itu sambil menunjuk Acha yang sedang memegang pergelangan tangannya yang memerah. Dan jangan lupakan mata Acha yang sudah berkaca-kaca yang sudah bersiap untuk menangis. Tetapi Acha terus menahannya karena terus mengingat ucapan Arsen. Gue gak suka cewek cengeng sialan!.

"Baby ma-" belum selesai Arsen berkata. Tiba-tiba saja ucapannya terpotong karena suara teriakan seseorang.

"NIO!".

Tbc!

Maaf kalo ada typonya.

POSSESSIVE ARSENALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang