"Acha... Gue boleh jujur gak?" Ucap Arsenio yang kini sudah berada tepat dihadapan Acha.
"Boleh!" Jawab Acha yang kini sedang melihat kesana kemari untuk menemukan penjual ice cream.
"Gue itu...".
•
•
•
"Gue itu... PENGEN BUNUH LO BOCIL!" Teriak Arsenio dan langsung memeluk tubuh Acha kuat.
"Gue itu gereget banget sama lo! Lo itu suka banget sih nguras ke sabaran orang" ucap Arsenio setelah memeluk tubuh Acha dengan erat sangking geregetnya.
Sedangkan Acha saat ini sedang mengatur napasnya yang tidak beraturan karena pelukan Arsenio yang sangat erat.
Bugh!
"Kak Arsenio jahat ih!" Ucap Acha setelah napas nya sudah beraturan dan juga Acha langsung memukul kepala Arsenio dengan keras sangking kesalnya.
"Aws" ringis Arsenio.
"Gue gak jahat, lo aja yang bikin gue gereget" ucap Arsenio sambil mengelus kepalanya yang dipukul oleh Acha.
"Dan lo tau? Lo itu kayak jamur beracun!" Lanjut Arsenio yang membuat bibir Acha mengerucut.
"Enak aja! Acha ini cantik! Gak kayak kak Nio yang burik!" Ucap Acha PD.
"Dan juga Acha itu seharusnya seperti jamur yang cantik dan juga mahal!" Lanjut Acha sambil mengibaskan rambut panjangnya.
"...".
"Nih bocil kek nya belum pernah dapet sledingan maut gue" batin Arsenio sambil menatap Acha datar.
"Lo tau gak kenapa gue manggil lo jamur beracun?" Tanya Arsenio yang dibalas gelengan oleh Acha.
"Lo coba lihat hoodie yang lo pake sekarang" suruh Arsenio yang membuat Acha menunduk untuk melihat hoodie yang ia kenakan. "Lo itu udah kayak jamur bocil! Apalagi lo sekarang make tudung hoodie itu juga. Lo udah sama persis sama jamur" lanjut Arsenio yang dibenarkan oleh Acha.
Memang hoodie Arsenio sangat besar untuk tubuh Acha yang sangat mungil, bahkan panjang hoodie tersebut mencapai dengkul Acha. Padahal Arsenio bilang jika itu adalah hoodie yang paling kecil yang ia miliki. Bagaimana jika Arsenio memberikan hoodie terbesarnya? Yang pasti tubuh Acha akan sangat tenggelam oleh hoodie tersebut.
"Kalo hoodie ini Acha pake jadi keliatan jamur, terus kenapa kak Nio malah bilang Acha itu jamur beracun?" Tanya Acha bingung.
"Karena lo itu jamur beracun yang sudah meracuni hati gue sehingga hati gue hanya ada tertulis nama lo seorang!" Jawab Arsenio sambil menggombal mendramatis.
"Hah?" Lola Acha.
"Ck! Lo mah gak peka" ucap Arsenio ngambek.
"Acha peka kok, pasti kak Arsenio bilang tadi itu Acha cantik banget, kayak mimi peri" ucap Acha yang membuat Arsenio menatapnya datar.
Ctak!
"Ye... si goblok!" Ucap Arsenio setelah menjitak kening Acha. "Emang lo tau mimi peri?" Tanya Arsenio yang dibalas anggukan oleh Acha.
"TAU!" ucap Acha semangat. "Mimi peri itu orang tercantik didunia, Acha tau dari facebook!" Lanjut Acha dengan penuh semangat.
"Teruntuk kedua orang tua Acha, dimohon untuk menjaga dan menjauhi anaknya dari aplikasi yang bernama facebook" batin Arsenio menatap miris Acha.
"Emang lo tau fotonya kek gimana?" Tanya Arsenio karena ia tidak percaya mendengar ucapan Acha. Orang tercantik didunia? Orang sinting yang bilang kek gitu! Dan apakah mata Acha buta? Itulah pikir Arsenio.
"Gak tau, Acha kan mode gratis" ucap Acha sambil senyum pepsodent.
"Si goblok... Ooo.... Si goblok..." ucap Arsenio bernada.
"Lo gob-"
"Kak nio itu ada ice cream!" Ucap Acha yang memotong perkataan Arsenio sambil menunjuk ke arah bapak-bapak yang menjualkan ice cream dengan sepeda miliknya.
"Lo yakin mau beli disitu?" Tanya Arsenio tidak yakin.
"Iyah!" Ucap Acha semangat.
"Itumah upil! Lo mau beli semua sama sepedanya juga gue bisa beliin" ucap Arsenio sambil menjentikan jarinya seolah olah itu bukan masalah yanh besar.
Acha yang mendengar ucapan Arsenio pun tidak mempedulikannya. Malahan Acha langsung saja meninggalkan Arsenio dan langsung menuju pedagang ice cream tersebut. Arsenio yang melihat Acha yang meninggalkannya pun langsung saja mendengus kesal.
"Bocil laknat!" Batin Arsenio yang menatap Acha kesal.
Setelah itu, Arsenio pun langsung menuju ke tempat Acha yang sedang memilih-milih ice cream.
•
•
•
Tbc!
Maaf jika banyak typo Dan juga ada kata-kata yang tidak menyambung dari cerita diatas.
Terimah kasih sudah membaca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ARSENAL
Teen FictionDia Arsenal, cowok paling possessive yang pernah Acha kenal. Arsen-Pemaksa Acha-Penurut Arsen-Pemberani Acha-Penakut Arsen-Dingin dan Datar Acha-Periang dan Murah Senyum Arsen-Tinggi Acha-Pendek Arsen-Ketua Gangster Acha-Pacarnya Ketua Gangster Arse...