Setelah itu Acha pun langsung memasuki mansion keluarga milik keluarganya tersebut.
Ceklek!
Saat Acha baru membuka pintu mansion keluarganya, dia dikejutkan oleh suara dingin seseorang."Dari mana saja kamu!".
***
"Dari mana saja kamu!" tanya Reza tegas.
"Bang Eza" gumam Acha.
"Dari mana? Terus kenapa pulangnya malem?" tanya Reza lagi.
"Dari apartnya kak Arsen" jawab Acha.
"Diapart cowo?" tanya Reza dingin.
"I-iy-iya" gugup Acha takut ketika mendengar suara dingin milik abangnya tersebut.
"Kenapa diapart cowo?" ucap Reza.
"Tadi pas pulang sekolah bang Eza kan gak bisa jemput Acha, terus Acha mau pesen ojek online, baru aja Acha mau pesen, tapi kak Arsen langsung dateng kearah Acha terus disuruh masuk ke dalam mobilnya tapi udah Acha tolak kok, terus kak Arsen gak terima penolakan, terus Acha masuk aja, setelah itu kita pergi, Acha udah kasih kok alamat mansion ayah sama bunda, tapi kak Arsen malah ajak Acha keapart punya dia" jelas Acha.
"Huftt... Tapi kamu gak kenapa-napa kan?" tanya Reza khawatir ketika sudah mendengar cerita adiknya.
"Gak kok" jawab Acha.
"Ayah sama bunda dimana bang? Kok Acha gak lihat?" lanjut Acha sambil bertanya kepada Reza.
"Ayah sama bunda lagi pergi keacara sahabat ayah" jawab Reza yang hanya diangguki oleh Acha.
"Yaudah Acha mau kekamar dulu, bay-bay" ucap Acha dan langsung menuju kamar miliknya, tetapi belum satu langkah ia berjalan, tangannya sudah dicekal terlebih dahulu oleh Reza.
"Tadi kamu ngapain aja diapar milik Arsin itu?" tanya Reza.
"Kak Arsen abang... Bukan Arsin!" kesal Acha.
"Ck! Sama aja Acha" ucap Reza.
"Gak sama pokoknya" ucap Acha tak mau dibantah.
"Yaudah, jadi kamu ngapain aja di apart milik Arsen- Arsen itu" tanya Reza lagi.
"Acha cuman masak aja kok" jawab Acha.
"Kamu pacaran sama dia?" tanya Reza.
"Iya, kata kak Arsen, Acha itu punya punya kak Arsen, jadi tadi Acha disuruh jadi pacar kak Arsen" jelas Acha.
"Bagus donk" ucap Reza senang. Bagaimana tidak senang, setidaknya jika adiknya mempunyai pacar dia tidak perlu lagi membelikan ice cream untuk adiknya, karena jika Acha ingin membeli ice cream uang nya selalu habis karena Acha.
"Orangnya kayak apa?" lanjut Reza penasaran.
"Kak Arsen itu tampan banget, abang aja kalah" ucap Acha yang hanya dibalas dengan tatapan datar milik kakaknya.
"Terus kadang baik, kadang jahat" lanjut Acha.
"Ter--" baru saja Acha akan melanjutkan omonganya, tetapi terhenti karena dipotong oleh abangnya.
"Bentar... Kamu bilang dia jahat?" tanya Arsen yang dibalas anggukan oleh Acha.
"Emangnya dia ngapain kamu sampai-sampai kamu bilang dia jahat?" tanyanya lagi.
"Kak Arsen mam bibir Acha" ucap Acha polos, sedangkan kedua bola mata Reza membola ketika mendengar ucapan polos dari adiknya itu.
"BAJINGAN!" reflek Reza marah.
"Hiks... Hiks... Hiks... Abang kenapa? Acha takut" cicit Acha takut sambil menangis ketika mendengar teriakan abangnya tersebut.
'Ck! Arsen sialan! Beraninya dia mengambil first kiss Acha; batin Reza marah.
"Eh Acha, jangan nangis oke, abang tadi hanya reflek" ucap Reza sambil menenangkan Acha yang masih menangis.
"Hiks... Hiks... Hiks... Iya" ucap Acha sambil meredakan tangisannya. Sedangkan Reza langsung bernafas lega.
"Yaudah Hiks... Acha mau kekamar dulu Hiks.." pamit Acha sambil sesungukkan.
"Yaudah Acha mandi terus istirahat" suruh Reza yang hanya diangguki Acha.
Setelah itu Acha pun langsung naik tangga menuju lantai 2 untuk kekamar miliknya.
Skip kamar
Ceklek!
Bunyi pintu yang dibuka."Huft! Acha capek banget hari ini" gumam Acha sambil masuk kedalam kamar miliknya yang berwarna pink serta banyak aneka boneka dari yang terkecil hingga terbesar didalam kamar miliknya
Setelah masuk kemarnya, Acha langsung membersihkan badannya dan setelah itu dia tertidur sampai jam makan malam.
Skip makan malam
Tok! Tok! Tok!
"Dek bangun, ini udah jam makan malam" ucap Reza sambil mengetuk pintu kamar Acha.
Ceklek!
Bunyi pintu terbuka."Hoamm... abang tadi ngomong apa? Acha gak denger" ucap Acha sambil mengucek-ngusek matanya.
"Ini udah jam makan malam, sekarang kamu cuci muka terus turun kebawa buat makan malam, ntar abang tungguin dibawah" suruh Reza yang diangguki oleh Acha.
Setelah itu Acha pun langsung mencuci tangannya dan langsung menuju meja makan untuk makan malam.
"Night abangnya Acha" sapa Acha ketika sudah sampai dimeja makan.
"Malam juga adek abang yang polos" balas Reza
"Bunda sama ayah belum pulang bang?" tanya Acha ketika sidah duduk dimeja makan.
"Belum, kayaknya pulangnya agak ke maleman" jawab Reza sedangkan Acha hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
Setelah itu mereka pun langsung makan dengan keadaan hening.
"Acha udah selesai, Acha kekamar dulu yah" pamit Acha yang sudah selesai dengan makan malamnya.
"Oke" balas Reza.
Acha pun langsung pergi dari meja makan untuk menuju kamar miliknya.
"Hoamm... Acha ngantuk banget" ucap Acha ketika sudah berada dikamar miliknya.
Brukkk!
"Huaaa... empuknya" ucap Acha ketika menghempasnkan badannya kekasur king size miliknya.
Tak lama kemudian....
Tok! Tok! Tok!
Bunyi suara jendela yang diketuk."Ish! Siapa sih yang ganggu Acha" kesel Acha karena tidurnya teeganggu akibat suara jendelanya yang diketuk.
Tek!
Bunyi suara jendela yang dibuka."Kok gak ada orang sih" bingung Acha.
"Apa itu hantu?" gumanya takut.
"Ihhh... Acha takut" lanjut Acha dan langsung berbalik dari jendela.
BRUKKK!
"Aws! Siapa yang taruh tembok disini?" tanyanya sendiri ketika ia menabrak sesuatu.
"Hallo Baby"
•
•
•
Tbc!
Terima kasih buat yang udah baca plus kasih vote buat cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ARSENAL
Teen FictionDia Arsenal, cowok paling possessive yang pernah Acha kenal. Arsen-Pemaksa Acha-Penurut Arsen-Pemberani Acha-Penakut Arsen-Dingin dan Datar Acha-Periang dan Murah Senyum Arsen-Tinggi Acha-Pendek Arsen-Ketua Gangster Acha-Pacarnya Ketua Gangster Arse...