BRUKKK!!!
Arsen membenturkan kepala Gladis kedinding yang ada disebelah badannya dan darah pun langsung menyucur dengan deras dari kepala Bella. Sontak saja perbuatan Arsen membuat seluruh orang yang merada dikantin ketakutan.***
Saat ini Acha sudah berada dimansion milik keluarganya.
Setelah permasalahan dikantin tadi, seluruh siswa-siswi SMA Merah Putih dipulangkan, karena tidak ingin terjadi permasalahan lagi."Bosan" rengek Acha sambil berguling-guling diranjangnya karena tidak ada siapapun dirumahnya kecuali para pekerja yang berada dimansion tersebut. Abangnya sedang kuliah dan kedua orang tuanya tiba-tiba saja keluar negeri untuk mengurus pekerjaan mereka.
Drttt!
Tiba-tiba saja, ada suara dering telefon dari ponsel yang berada disampingnya."Halo?" ucap Acha kepada seseorang yang menelfonnya.
"Bosan Baby?" ucap seseorang yang menelfon tadi.
"Kak Arsen" gumam Acha yang dapat didengar oleh Arsen. Yah, orang yang menelfonnya adalah Arsenal Leonard, pacarnya sendirim
"Ya Baby" jawab Arsen.
"Simpan nomorku Baby" lanjut Arsen.
"Udah Acha simpan kok" jawab Acha.
"Good girl" puji Arsen.
"Sekarang kamu ke bawah" lanjut Arsen menyuruh Acha untuk ke bawah.
"Ngapain kak?" tanya Acha bingung.
"Turun ke bawah Baby" ucap Arsen dingin. Yang membuat Acha ketakutan. Percayalah Acha akan sangat takut jika Arsen sudah berkata dingin seperti itu.
"I-iy-iya kak, Acha turun" gugup Acha dan langsung turun kebawah.
Skip bawah.
Saat ini Acha sudah berada ditangga terakhir yang ia pijak, dia melihat Arsen yang sedang duduk disofa ruang tamu dengan membelakanginya.
"Eh non Acha, ini ada pacarnya loh non udah nungguin" ucap bi Asih sambil membawa nampan yang berisikan minuman untuk Arsen dan kebetulan dia melihat anak majikannya yang berada di dekat tangga.
Sontak saja Arsen langsung menolehkan kepalanya ketika mendengar suara bi Asih yang menyebut nama gadisnya.
"Makasih bi" ucap Arsen ketika bi Asih memberikan segelas minuman kepadanya, bi Asih hanya mengaggukkan kepalanya dan langsung pergi dari sana untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Kak Arsen kenapa ke sini?" tanya Acha ketika sudah berada disamping Arsen.
"Mau samperin pacar yang lagi bosen" jawab Arsen dan langsung meminum minuman yang dibuat oleh bi Asih.
Sedangkan Acha hanya tersenyum mendengar perkataan Arsen.
"Ayok" ucap Arsen sambil menarik tangan Acha.
"Kemana?" tanya Acha bingung.
"Huft! Kamu kan bosen dirumah, jadi aku datang kesini mau ngajak kamu jalan-jalan Baby" jelas Arsen.
"Beneran?" tanya Acha dengan mata berbinar.
"Hm" balas Arsen dan langsung manarik tangan Acha untuk menuju motor sport hitam miliknya.
***
"Gak apa-apa kan kalau naik motor" ucap Arsen ketika mereka sudah berada dihalaman mansion Acha tempat motornya berada.
"Gak apa-apa kok, Acha malahan seneng" ucap Acha sambil tersenyum manis ke arah Arsen.
Cup!
"Gemes banget sih pacarnya Arsen" ucap Arsen ketika sudah mencium pipi gadisnya.
"Kak Arsen ih" gumam Acha sambil menutupi pipinya yang merah padam. Sedangkan Arsen langsung tertawa karena gadisnya sangat-sangat menggemaskan, rasanya ia sangat ingin mengarungi gadisnya dan mengurungnya dikamar miliknya agar tidak ada siapapun yang dapat melihat wajah cantik gadisnya. Ah, rupanya dia sudah tidak sabar untuk memiliki Acha.
Setelah itu mereka pun langsung pergi dari perkarangan mansion milik keluarga Acha untuk berjalan-jalan dipadatnya jalanan ibu kota.
***
Saat ini Arsen sedang mengendarai motor sport miliknya dengan Acha yang berada dibelakangnya.
Tiba-tiba saja...
"STOP!" pekik Acha kepada Arsen dan membuat Arsen langsung mengerem mendadak. Setelah itu Acha langsung turun dari motor sport milik Arsen.
"ACHA!!!" bentak Arsen kepada Acha. Dan langsung turun dan melepaskan helm full face nya dengan kasar sambil menatap gadisnya nyalang.
Deg!
Jantung Acha rasanya ingin copot ketika mendengar bentakan Arsen. Dia takut, sangat-sangat takut ketika melihat Arsen yang menatapnya tajam.
"KAMU TAU GAK KALAU ITU BAHAYA!" bentak Arsen kepada Acha yang membuat mata gadis itu berkaca-kaca.
"KALAU ADA ORANG DIBELAKANG KITA GIMANA!" bentak Arsen lagi sambil mencengkram bahu gadisnya dan Acha pun menangis karena Arsen sekarang sangat-sangat menakutkan.
"Hiks... Hiks... Hiks... Maafin Acha" cicit Acha sambil menangis dan tak berani menatap Arsen.
"Huft... Maafin aku Baby, aku hanya tidak mau kamu kenapa-napa" ucap Arsen yang mulai melembut sambil merengkuh gadisnya yang sedang sesungukkan.
"Hiks... Ini salah Acha hiks... Kak Arsen gak perlu hiks... minta maaf hiks..." ucap Acha yang membuat Arsen bertambah mengeratkan pelukannya. Sungguh dia tadi hanya kelepasan yang membuat dia membentak gadisnya, dan sekarang gadisnya sedang ketakutan karenanya.
"Iya gak apa-apa lain kali jangan diulangin lagi yah" ucap Arsen ketika sudah melepas rengkuhannya sedangkan Acha hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Kamu kenapa teriak tadi?" tanya Arsen ketika gadisnya yang sudah mulai tenang.
"Acha mau ice cream" jawab Acha sambil menunjuk toko yang menjual berbagai rasa ice cream.
Sungguh! Arsen rasanaya ingin mati saja ketika mendengar permintaan gadisnya. Gadisnya berteriak hanya gara-gara ice cream yang hampir saja membuat mereka berdua kecelakaan. Untung saja tidak ada kendaraan lain dibelakang mereka. Jika ada, jangan salahkan Arsen jika dia membakar toko ice cream tersebut jika gadisnya sampai kenapa-napa.
•
•
•
Tbc!
Maaf jika cerita ini ada yang tidak nyambung dan banyak kesalahan dalam kepenulisannya dan terima kasih juga yang udah baca, udah kasih vote dan udah comment cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ARSENAL
Teen FictionDia Arsenal, cowok paling possessive yang pernah Acha kenal. Arsen-Pemaksa Acha-Penurut Arsen-Pemberani Acha-Penakut Arsen-Dingin dan Datar Acha-Periang dan Murah Senyum Arsen-Tinggi Acha-Pendek Arsen-Ketua Gangster Acha-Pacarnya Ketua Gangster Arse...