Setelah itu Gara dkk pun langsung meninggalkan pekarangan mansion keluarga Alexander.
Baru saja Acha akan masuk, tetapi tidak jadi karena mendengar namanya dipanggil seseorang.
"Acha".
•
•
•
"Acha" panggil Arsen yang tiba-tiba saja sudah berada dihadapan Acha yang membuat Acha terkejut.
"Kak Arsen?" gumam Acha. Sejak kapan kak Arsen ada disini? Itulah pikir Acha.
"Siapa" ucap Arsen dingin, jangan lupakan tatapan tajamnya.
"Hah?" binggung Acha. Ngomong kok setengah-setengah jadi bingung kan!.
"Ck! Lo dianterin siapa!" ucap Arsen dingin.
'lo?' batin Acha. Kemana panggilan aku-kamu? Dan juga panggilan Baby untuknya? Pikir Acha.
"JAWAB!" bentak Arsen dan langsung mencekram baru Acha kuat.
"Di-di anterin sama kak Gara, kak Nathan, sama kak Arkan" jawab Acha gugup sambil meringis kecil.
"Gue paling gk suka kalo milik gue disentuh orang lain!" gumam Arsen dengan penuh penekanan.
"Hiks... Maaf kak Arsen" ucap Acha menangis. Dia takut jika Arsen membentaknya dan juga, Arsen masih mencengkram bahu Acha dengan kuat. Sungguh cengkraman Arsen tidak main-main!.
"GUE GAK SUKA CEWEK CENGENG SIALAN" bentak Arsen yang membuat Acha langsung menutupi mulutnya dengan tangannya agar suara tangisannya hilang.
"Gue pikir lo cewek baik-baik Acha, dan juga... Lo itu cewek yang polos, tapi gue salah" gumam Arsen dan langsung menantap Acha tajam. Setelah itu Arsen pun melepaskan cengkramannya.
"Lo itu cewek murahan" ucap Arsen dingin sambil mendorong bahu Acha sehingga tubuh Acha terdorong ke belakang.
Bugh!
"Anjing lo" sarkas Revan yang baru datang bersama Reval, Kiara dan Aletta. Mereka berempat baru saja sampai dimansion keluarga Acha. Tetapi mereka langsung saja disuguhkan dengan pemandangan yang membuat mereka berempat marah.
Bugh!
Bugh!
Dugh!
Pukulan dan tendangan dari Revan dan Reval kepada Arsen. Arsen yang tak siap menerima serangan dari Revan dan Reval pun langsung terjatuh ke belakang dengan bibir yang sobek.
"Hiks... Hiks... Hiks... jangan pukul kak Arsen" ucap Acha yang ingin menuju Arsen tetapi tidak bisa karena dipegang oleh Kiara dan Aletta.
"Cowok bajingan kek dia gak cocok buat lo Acha" ucap Kiara sambil menenangkan Acha.
"Jaga mulut lo sialan!" umpat Arsen yang tidak terima dibilang bajingan.
Bugh!
"Lo emang seorang bajingan" pukul Revan lagi.
"Acha pacar gue dan juga milik gue! Jadi lo semua gak usah ikut campur!" ucap Arsen dengan penuh penekanan.
"Lo-".
Drtt!
Baru saja Revan ingin menjawab ucapan Arsen tetapi tidak jadi karena terpotong dari suara ponsel milik Arsen.
"Hm?" dehem Arsen sambil menahan ringisan dibibirnya.
"[...]".
"Shit! Gue ke sana" ucap Arsen kepada orang yang menelponnya.
Baru saja Arsen berdiri dan menaiki motornya yang berada di ujung pagar rumah Acha dan hendak pergi, tetapi tidak jadi karena Revan menarik tangannya.
"Minta maaf dulu sama Acha sialan" suruh Revan kepada Arsen.
"Gue gak bakalan sudi minta maaf sama cewek murahan kek dia" ucap Arsen sambil menepis tangan Revan yang berada ditangannya. Setelah itu Arsen pun melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Revan, Reval, Kiara dan juga Aletta yang mendengar ucapan Arsen pun menjadi marah, mereka tidak terima teman mereka di bilang cewek murahan. Sedangkan Acha hanya tersenyum miris.
Setelah melihat Arsen pergi dengan motornya, mereka berempat pun langsung mengalihkan pandangan ke arah Acha.
"Acha... Lo gak pa-pa kan?" ucap Aletta heboh.
Ctak!
"Berisik lo" ucap Reval setelah menjitak kepala Aletta. Sedangkan Aletta hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Acha gak pa-pa kok" ucap Acha sambil tersenyum tipis untuk menutupi kesedihannya.
"Yaudah lo masuk gih, terus istirahat" suruh Kiara yang langsung diangguki oleh Acha.
Setelah melihat Acha masuk ke dalam mansionnya. Revan, Reval, Kiara dan Aletta pun meninggalkan pekarangngan mansion keluarga Alexander.
Skip
Saat ini Arsen sudah berada dimarkas gangster Araster, banyak barang-barang yang berhamburan dan semuanya telah rusak.
Seketika Arsen langsung marah karena melihat kekacaun markas gangster miliknya.
"DIMANA ARSRNAL" teriak seorang cowok.
"Im here" ucap Arsen dingin. Dia sedikit terkejut saat melihat Reza, abangnya Acha yang sedang berada didalam markas gangsternya. Dan juga ia kembali terkejut ketika melihat jaket kulit yang dipakai oleh Reza adalah jaket dari lambang ketua gangster Reveelix.
Bugh!
Dugh!
Bugh!
Bugh!
Pukulan dan tendangan dari Reza yang dilayangkan untuk Arsen yang membuat Arsen tersungkur.
"MATI LO DITANGAN GUE ANJING!" teriak Reza kembali memukul Arsen sampai terdengar tulang yang patah.
Krek!
"Udah bos, bisa mati anak orang" ucap Gara sambil menahan tangan Reza yang hendak memukul kepala Arsen dengan balok kayu.
"LEPASIN GUE SIALAN" bentak Reza.
"Kalo lo bunuh dia, pasti Acha bakalan marah sama lo" ucap Nathan. Mendengar nama Acha, Reza pun langsung membuang balok kayu tersebut dan juga mengusap wajahnya dengan kasar. Dia pernah berjanji kepada Acha untuk tidak menyakiti pacar bajingannya ini.
"Sial!" umpat Reza kesal. Jika tau akan jadi seperti ini, lebih baik ia tidak berjanji kepada adiknya.
"Putusin Acha!".
•
•
•
Tbc!
Maaf jika banyak typo nya.
Makasih banget buat kalian yang udah mau baca cerita ini. Makasih juga buat kalian yang udah kasih vote and komennya🖤
~ ~
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE ARSENAL
Teen FictionDia Arsenal, cowok paling possessive yang pernah Acha kenal. Arsen-Pemaksa Acha-Penurut Arsen-Pemberani Acha-Penakut Arsen-Dingin dan Datar Acha-Periang dan Murah Senyum Arsen-Tinggi Acha-Pendek Arsen-Ketua Gangster Acha-Pacarnya Ketua Gangster Arse...