28. Try Out

76 14 1
                                    

Halo! Apa kabar?

🎧Play Song, It Will Rain-Bruno Mars🎧

Jangan lupa vote and comment!

Thank u❤

—⭐—

28. TRY OUT

TRY OUT XII IPA 3
PERINGKAT 1: VAREL GABRIEL MAHESWARI.
PERINGKAT 2: ANDRY LAVINO.
PERINGKAT 3: VALENTINA ANASTASYA AQUINO.

MELIHAT pengumuman di mading itu membuat Valen murka. Ia mengepalkan tangannya. Valen marah sekaligus kecewa pada dirinya sendiri karena tidak bisa mendapatkan peringkat pertama. Matanya memancarkan kekecewaan yang sangat mendalam.

Gadis itu juga marah sekaligus takut. Takut papanya akan memarahinya karena telah mengecewakannya. Apalagi, posisinya yang seharusnya berada di peringkat pertama malah ditempati oleh Varel. Apa kata papanya nanti?

Valen menatap pantulan wajahnya di toilet sekolah. Sedari tadi ia tak henti-henti mencuci wajahnya hingga membuat matanya memerah. "Nggak!" lirihnya.

Kemudian gadis itu berlari menuju atap sekolah. Begitu sampai di sana, Valen langsung meringkuk.

Suasana di atap memang menjadi tempat favoritnya. Karena suasana di sini sangat tenang, dan damai. Di sana ia bisa menumpahkan segala kekesalan dan amarahnya. Tanpa ada orang yang menganggu.

"Nggak. I-ini nggak mungkin," lirihnya sembari menggelengkan kepalanya.

Valen mengacak-acak rambutnya. Gadis itu sangat depresi. Wajahnya menyiratkan banyak tekanan dan dorongan. Ia takut menghancurkan ekspetasi papanya terhadap dirinya hingga membuatnya depresi ketika memikirkannya. Fisiknya memang baik-baik saja, tapi mentalnya sangat buruk.

Ia lalu berteriak dan meluapkan amarahnya di tempat itu. "GUE GAGAL! GUE NGGAK GUNA!"

"GUE SELALU NGECEWAIN PAPA! HIDUP GUE UDAH NGGAK ADA GUNANYA LAGI!"

"Gue mau mati," lirihnya.

Dengan tatapan kosong, gadis itu berjalan ke pinggir atap.  Kemudian,melihat ke bawah. Sangat seram. Tapi, Valen tidak merasakannya. Apakah ia sudah mati rasa? Benarkah?

Valen sudah tidak bisa berpikir jernih. Seakan ada suara-suara yang menyuruhnya untuk melompat ke bawah. Satu langkah lagi. Ia memejamkan matanya. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya ke belakang hingga membuatnya terjatuh menimpa orang itu.

Cewek itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Tidak! Apa yang baru saja ia lakukan? Mencoba bunuh diri? Valen bingung. Tidak mengerti apa yang telah terjadi pada dirinya.

"Lo gila?!" sentak cowok itu terlihat marah.

"Lo mau mati? Setelah lo mati juga nggak bakal ngubah apa-apa, Va. Lo nggak bisa lari dari keterpurukan lo. Lo harus lawan!" ujar cowok itu.

"Gue nggak berpikir mau mati, Ge," balas Valen. Matanya begitu banyak memancarkan kebingungan.

"Terus tadi apa? Lo mau lompat ke bawah, kan?" ucap Gerald emosi.

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang