31. Masih Menjadi Misteri

80 16 0
                                    

Halo! Apa kabar?

Jangan lupa vote and comment✨

Thank u❤

—⭐—

31. MASIH MENJADI MISTERI

Semenjak kehadiran Valen dan Gladys, suasana di warung Bu Ningsih tiba-tiba menjadi sepi dengan sekejap. Semuanya tidak ada yang bersuara. Yang tadinya ramai dan dipenuhi dengan candaan dan gombalan yang dilontarkan anak King's pada adik kelas sekarang menjadi diam semua.

Gladys mengernyitkan dahinya. Ada apa dengan mereka? Gladys yang sudah mengenal anak-anak King's pun berkata. "Woy! Kenapa pada diem lu pada?"

"Mm ... Gue tau nih. Pasti kalian terpesona sama kecantikan gue, kan? Haha. Ngaku nggak kalian?" Gladys tertawa.

Gema yang mendengar itu langsung pura-pura muntah. Lalu melempar Gladys dengan kulit kacang. "Eh kaleng kerupuk! Pede banget kalo ngomong. Kita ini diem karena kedatangan kalian kayak mau ngajak perang. Makanya kita tegang."

"Itu berarti secara nggak langsung kalian takut sama gue kan? Ngaku ayo," sela Gladys.

"Dih ngapain takut sama lo? Sama Pak Wahyu aja gue berani masa sama lo takut?" ucap Gema sombong.

"Beneran, Gem? Gue rasa gue harus beri tau Pak Wahyu nih. Kayaknya bakal seru deh," celetuk Gery.

"Y-ya jangan lah Ger. Serius amat idup lo," ucap Gema.

"Btw ngapain Neng Valen sama Neng Gladys kesini? Mau ketemu A'a Gery nih pasti," tebak Gery.

"Tiati lo Gem ntar pawangnya marah," peringat Gema sambil melirik Andry.

Andry hanya diam tidak bersuara. Dari tadi pandangannya terus mengarah pada Gladys membuat nyali gadis itu menciut. Rasanya pengen buru-buru pergi dari sini. Gladys pun buru-buru menghampiri Bu Ningsih.

Saat tiba di depan pintu warung, Varel sengaja menghadangnya dengan satu kakinya. Sedangkan, Frisly masih setia duduk di samping Varel dan memegang erat lengan cowok itu.

"Apaan nih? Minggir nggak lo! Gue Gladys bukan Valen! Sadar!" ucap Gladys pada Varel.

Namun Varel tidak menghiraukannya. "Itu lo tau," ucap Varel.

Gladys mengernyitkan dahinya tak mengerti. "Maksud lo?"

"Suruh temen lo masuk kesini," ujar Varel sambil melirik ke arah Valen.

Valen menghela napas. Tanpa basa-basi lagi ia menghampiri Varel. Lalu berdiri di depan cowok itu. Mengangkat sebelah alisnya, Valen berujar, "Gue nggak punya banyak waktu di sini, jadi lebih baik lo minggir," ujar Valen yang sedari tadi sudah sangat muak dengan tingkah cowok itu.

Varel menyunggingkan senyum sinisnya. Cowok itu berdiri berhadapan dengan Valen. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, sedangkan Valen hanya bersedekap dada. Keduanya saling menatap sengit. Gerald yang menyimaknya sedari tadi kini ikut tegang takut-takut mereka berantem lagi.

Valen hendak memasuki warung itu, namun Varel lagi-lagi menghadangnya. "Minggir!" sentak Valen.

Varel menyeringai dan mengelus rambut Valen, namun gadis itu menepis kasar tangan Varel. "Jangan lewat sini," ucap Varel.

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang