45. The End of Everything?

111 15 2
                                    

Haiii! Apa kabar? Huh akhirnya update lagi setelah lima hari USBN. Maaf ya buat yang udah nunggu lama hehe.

Jadi ceritanya mau update besok tapi kayanya besok aku bakal sibuk maka dari itu aku update sekarang aja.

Well, happy reading!

Vote dulu dong😚

Thank uu❤

-⭐-

45. END of EVERYTHING?

JIKA dilihat dari segi ukuran, gedung ini memang besar. Meskipun terlihat usang dan tua, namun tetap kelihatan gagah dan kokoh. Ada tiga pilar besar yang terpampang di samping pintu masuk.

Mobil warna hitam itu berhenti tepat di depan gedung tersebut. Pintu mobil terbuka menampakkan sesosok Valen dengan jaket hitamnya.

Gadis itu berdiri di depan gedung tua tersebut. Ia meneliti setiap inci gedung. Mungkinkah ini adalah sebuah perusahaan yang tidak terpakai? Pasalnya, desain gedung tersebut persis sekali dengan gedung perusahaan.

Aneh, jika memang benar mengapa perusahaan sebesar ini sama sekali tidak ada penghuninya? Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Yang tersisa hanya kesunyian.

Tunggu, orang asing yang mengiriminya pesan berkata bahwa Satya ada di dalam gedung ini tapi, untuk apa Satya pergi ke tempat ini?

Jangan bilang Satya telah diculik?

Tanpa membuang waktu lagi, Valen memasuki gedung. Begitu sampai di dalam, betapa terkejutnya ia ketika disuguhkan oleh suasana gedung yang tampak acak-acakan.

Kursi, meja, alat-alat elektronik, serta tanaman hias berserakan di mana-mana. Dinding yang mengelupas serta lampu-lampu yang berjatuhan. Seolah telah terjadi kekacauan besar di sini.

Valen kembali melanjutkan langkahnya, namun tidak sengaja kakinya menginjak sebuah bingkai foto tanpa kaca. Yang lebih mengejutkan lagi terdapat foto papanya, Maheswari, dan seorang laki-laki yang tidak kelihatan wajahnya karena terhalang sebuah coretan hitam.

Ketiga lelaki itu nampak saling merangkul dan ketiganya sama-sama memakai pakaian formal. Di tangan ketiganya nampak memegang sebuah piagam.

Aneh. Pikir Valen.

Hingga netranya menangkap sebuah kertas dengan tulisan 'Lantai 4' yang tergantung di dinding. Seolah mengisyaratkan padanya bahwa sesuatu yang ditunggunya berada di lantai 4.

Lantas, Valen melanjutkan langkahnya. Menuju elevator yang terletak sebelah kiri. Ia tidak tahu apakah elevator ini berfungsi atau tidak, namun saat menekan sebuah tombol, elevator itu terbuka.

Setelah dua menit, elevator terbuka. Mengantarkan dirinya pada lantai 4. Valen disuguhkan dengan lorong panjang nan sempit. Mungkin membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai di pintu yang berada di ujung lorong.

Lima menit berlalu. Valen membuka pintu dengan kasar. Dengan tidak diduga-duga tiba-tiba saja dua orang lelaki berbadan besar mencekal kedua tangannya. Spontan ia memberontak.

"Woi! Apa-apaan nih?" teriak Valen sembari memberontak.

Namun, kedua lelaki itu mengabaikannya. Lantas menyeret Valen paksa. Sampai pada akhirnya mereka berhenti di sebuah rooftop.

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang