Halo apa kabar?
Jangan lupa vote dan komen yaaa!
Thank u❤
-⭐-
19. MELATI
"Apa-apaan ini, saya nggak mau tahu pokoknya kalian harus bisa temuin anak saya!" Mentari-Mama Valen tidak bisa tenang setelah mendengar pernyataan dari Bu Indah bahwa putrinya menghilang.
"Bagaimana bisa ini terjadi? Seharusnya kalian bisa bertanggung jawab!" begitupun dengan Mentari, Riris juga tidak terima putranya harus menghilang begitu saja.
"Bu, sebelumnya maafkan kami atas keteledoran kami dalam menjaga anak-anak, namun kami dan juga pihak kepolisian juga sudah berusaha keras mencari Varel dan Valen tapi, tetap tidak ditemukan, ponsel mereka juga tidak bisa dihubungi." Bu Indah mencoba menjelaskan lagi dengan hati-hati. Pasalnya kedua keluarga ini sangat terpandang dan disegani. Jadi Bu Indah menjelaskan dengan sangat hati-hati takut salah bicara hingga mengakibatkan dirinya dituntut nanti.
"Nggak! Saya nggak mau tahu! Kalau sampai terjadi sesuatu sama anak saya, Anda harus bertanggung jawab! Dan saya bisa saja menuntut pihak sekolah karena tidak bisa menjaga siswa dengan baik." Emosi Mentari memuncak. Mentari sangat tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi dengan putrinya.
"Ma, tenang dulu." Aquino mencoba menenangkan Mentari yang kehilangan kendali.
"Saya yakin mereka masih ada di hutan itu. Saya sudah mengirim anak buah saya untuk mencari mereka," ujar Aquino pada Bu Indah.
"Ini semua gara-gara anak kalian. Anak saya selalu saja sial jika bersama dengan anak kalian," sambar Mentari menyalahkan Riris dan Maheswari.
"Mentari, kamu nggak berhak nyalahin Varel! Tau apa kamu hah? Kamu nggak tau apa-apa!" balas Riris.
"Ma, tenang. Jangan buang-buang waktu bicara sama orang seperti mereka. Lebih baik kita cari Varel," ujar Maheswari.
Kedua keluarga itu tidak ada yang mau mengalah. Api kebencian yang ada dalam diri mereka seakan tidak mau padam.
Api itu tidak akan pernah padam sampai seseorang menghentikannya.
Entah kejadian apa yang terjadi di antara dua keluarga itu hingga menyebabkan kebencian yang begitu mendalam. Bahkan dulu kedua keluarga itu sangatlah akur, damai, tentram tapi, sekarang berubah sangat drastis. Entahlah.
-⭐-
"Gue denger dari anak SMA Rajawali, mereka berdua ilang di hutan dua hari yang lalu, Vin." Fiki salah satu anggota Thunder berambut hijau dengan satu tindik di alisnya memberitahu Kevin.
Cowok bernama Kevin itu menyeringai dan mematikan rokok di tangannya. Lalu beranjak dari duduknya dan segera mengambil jaketnya yang berada di meja.
"Sekarang juga kita ke hutan itu," ujar Kevin.
"Mereka ilang, Vin. Polisi aja nggak nemuin mereka apalagi kita," ujar Fiki.
"Apa yang nggak bisa gue lakuin? Gue pasti bisa nemuin mereka dan segera menghabisi mereka," ujar Kevin penuh penekanan. Dari tatapannya, bisa dilihat Kevin penuh dengan kebencian. Sirat mata Kevin seolah tidak pernah mau teduh. Begitu banyak kebencian di matanya.
"Ayolah, Kevin. Valen nggak sendiri, bro dia berdua sama Varel. Varel nggak akan ngebiarin Valen kenapa-napa. Walaupun faktanya mereka sama-sama punya dendam terselubung. Berani lo sama Varel?" celetuk Fiki usil.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARELLE √ (Tahap Revisi)
Novela JuvenilAkibat insiden dua tahun lalu, dua keluarga yang awalnya saling bersahabat kini harus menjadi musuh bebuyutan. Keluarga Maheswari dan keluarga Aquino. Kedua keluarga itu saling berlomba-lomba agar menjadi lebih unggul. Padahal, penyebab mereka...