6. Teror?

137 29 16
                                    

Vote kamu berharga bagi aku!


***

"Kesepian dan kegelapan itu sama. Sama-sama satu arah"-VARELLE

***

"Bangsat!"

"Anjing!"

"Lo udah hina keluarga gue di depan orang-orang," ujar Valen.

Gadis itu berdiri sambil bersedekap dada. Menatap tajam foto yang tergantung pada dinding kamarnya. Di foto itu terdapat banyak anak panah yang menancap.

Ulah Varel padanya tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya. Dia tidak terima atas perlakuan cowok itu padanya.

Valen membenci Varel. Sangat membencinya.

Gadis itu menatap foto Varel dengan sorot tajam. Begitu banyak kebencian di matanya. "Lo! Gue benci sama lo!" teriak Valen seraya menancapkan anak panah pada foto tersebut.

"Lo bilang, gue dan keluarga gue pengecut? Terus apa kabar sama kelakuan keluarga lo yang udah menjarain orang nggak bersalah?"

Valen tertawa hambar.

"Bajingan!"

"GUE BENCI SAMA LO VAREL!" teriaknya murka.

Gadis itu berujar menggebu-gebu. "Permainan ini belum selesai, Rel," lanjutnya.

***

Saat ini, Varel beserta pasukan King's lainnya sedang berkumpul di basecamp. Suasana basecamp masih sama seperti biasanya. Tidak ada yang berubah.

"Gila gila ini sih parah cantik banget aduhaii," ujar Gery takjub sambil menggeleng-ngelengkan kepalanya.

Cowok itu sedang memandangi ponselnya yang terdapat foto artis. Entah dari mana ia mendapatkannya. Yang pasti, di ponsel Gery banyak sekali foto wanita-wanita cantik. Mulai dari artis Thailand, China, Korea, semua ada di ponsel Gery.

Selain menggoda wanita, Gery juga hobi mengoleksi foto-foto mereka. Alasannya simpel, saat mood dia sedang buruk, maka dengan melihat foto-foto mereka mood-nya kembali baik.

"Yeeee mata lo tuh Ger, cewek mulu," sambar Gema di sebelahnya.

"Biarin, sirik aja lo Gem. Lo nggak mau liat gitu? Nih gue jamin bakal kepincut dah lo," tawar Gery sambil memperlihatkan ponselnya pada Gema. Namun, Gema malah membuang muka.

"Widiww gila gila pahanya bening banget, mukanya glowing banget buju buset. Kalo gitu tahun depan gue mau ke luar negeri ah. Siapa tau ketemu jodoh di sana," ucap Gery dengan senyum tengilnya.

"Gak bisa apa sehari aja lo nggak bahas gituan? Panas nih kuping gue. Yang ada kalo lo ke luar negeri bakal dijadiin babu kali!" sahut Gerald yang mengundang gelak tawa.

"Sialan lo, Ge!" umpat Gery tak terima.

"Eh btw, lusa lo ada tanding basket, kan Rel, melawan anak SMA Kenanga?" tanya Gerald pada Varel.

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang