Haii! Apa kabar?
Ambis or Malas-malasan aja?
SMA or SMK?
Coolboy or Softboy?
Vote dulu dong😚
Thank u❤
—⭐—
36. DUNIA VAREL
SETELAH menyaksikan pertengkaran hebat orang tuanya tadi, sekarang Varel menjadi tak karuan. Cowok itu melampiaskan emosinya dengan pergi ke tempat hiburan malam alias dugem.
Ia sudah banyak menghabiskan beberapa gelas alkohol. Membuatnya mabok berat.
Gerald di sampingnya cukup terkejut melihat Varel meminum sebanyak itu. Pasalnya tempat seperti ini bukanlah favorit Varel. Biasanya jika Varel terlihat kacau seperti ini, ia akan pergi ke tempat yang sepi dan jauh dari keramaian.
Hampir tidak ada seorang pun.
"Buset, udah woi. Gila lo udah kaya orang kesetanan," cegah Gerald saat melihat keadaan Varel yang begitu kacau.
Matanya sayu, rambutnya acak-acakan, kancing kemeja terbuka satu menampilkan dada bidangnya. Tapi, tetap saja tidak menurunkan kadar ketampanannya. Seolah mau dibentuk seperti apapun, kalau sudah terlahir tampan, tetap saja tidak membuatnya berubah.
Right?
Pandangannya yang kosong menatap lurus ke depan. Beberapa kali Varel menangkupkan kepalanya ke meja akibat pusing yang menjalar ke sel-sel otaknya.
"Gila lo, Rel kalo udah mabok. Ganas banget," timpal Gery kaget. "Gue saranin jangan dideketin sama cewek deh," lanjutnya bergidik.
"Lo jangan gitu Ger. Varel masih mending, lah elu kalo mabok gak inget orang. Semua cewek lo grepe-grepe," ungkap Gema mengingat kejadian saat Gery mabok berat tempo lalu.
"Gue, kan gak sadar waktu itu. Maklumlah," sangkal Gery membela diri.
"Halah, alesan aja lo. Bilang aja seneng," timpal Gerald.
Varel yang duduk di single sofa. Disertai oleh Gerald, Gery, dan Gema yang hanya berdiri mengelilingi Varel seolah tidak ingin membiarkan cowok itu berbuat sesuatu yang tidak-tidak.
Memukul orang contohnya.
"Rel, udah woi!" teriak Gema saat Varel meminum alkohol dengan brutal. Walaupun tubuhnya sudah tepar, cowok itu tetap keukeh tidak ingin dicegah.
"Lepasin, Gem!" sentaknya setengah sadar saat Gema menahan tangannya untuk berhenti minum.
"Mending pulang lu anjrit. Lu udah keterlaluan." Gerald hendak memapah tubuh Varel, namun dengan kasar cowok itu menepisnya.
"Gue bilang lepasin anjing!" umpatnya dengan suara khas orang mabok lalu berusaha berdiri dari duduknya di tengah kesadarannya.
Usahanya gagal sesaat sebelum tubuhnya ambruk ke lantai. "Akh!" Varel meringis kuat memegang perutnya.
Panas seketika menjalar di bagian dalam perutnya. Rongga dadanya sesak. Pasokan udara tak sanggup ia hirup. Membuat teman-temannya panik bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
VARELLE √ (Tahap Revisi)
Teen FictionAkibat insiden dua tahun lalu, dua keluarga yang awalnya saling bersahabat kini harus menjadi musuh bebuyutan. Keluarga Maheswari dan keluarga Aquino. Kedua keluarga itu saling berlomba-lomba agar menjadi lebih unggul. Padahal, penyebab mereka...