9. Thunder

128 25 3
                                    

Hay!

[Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah!❤🌻]
🌻

🌻

🌻
"Bagiku, semua hanya ilusi. Mereka tidak benar-benar ada di sampingku ketika aku butuh."—VARELLE

______________________________________

9. PERKELAHIAN

"Lo tenang aja, bentar lagi lo bakal bebas dari sini." Valen menatap lekat  seorang cowok berambut pirang di depannya yang terhalang jeruji besi.

"Tapi, gimana lo bakal ngebebasin gue? Tempat ini milik keluarga Varel, Va. Lo jangan ngambil resiko!" larangnya.

"Gue akan berusaha, gue nggak bisa ngebiarin lo kayak gini terus. Gimana pun, lo nggak salah."

"Tap-"

"Lo nggak percaya sama gue?" sela Valen.

"Nggak, bukan gitu Va, gue cuma nggak mau ngebebanin lo. Gue nggak mau lo jadi nggak fokus sama sekolah hanya karena mau ngebebasin gue," jelas cowok itu.

"Lo jangan khawatir. Gue sekolah cuman gabut doang."

Cowok itu menoyor kepala Valen. "Ck, nggak boleh gitu, Valen! Sekolah itu penting. Jadi, jangan main-main," tegurnya.

"Ck, iya iya, becanda. Serius amat." Valen mendengus. "Ya udah, gue cabut dulu. Lo baik-baik disini. Tunggu sampe gue bebasin lo," lanjut gadis itu berpamitan.

Cowok itu balas tersenyum simpul.  "Hm, hati-hati."

***

"Mereka suka pindah-pindah markas Rel," ucap Gerald memberi tahu Varel tentang Thunder.

"Terus gimana kita bisa nemuin markas mereka kalo mereka aja suka pindah-pindah?" tanya Gema.

"Gue tau markas mereka," sambar Andry. Dari tadi cowok itu fokus pada laptop di pangkuannya.

"Di mana, Dri?" tanya Varel.

"Di Jalan Kemang No. 22. Tepatnya di gedung kosong yang udah nggak kepake."

"Anjir, tau dari mana lo, Dri? Jangan-jangan nggak bener lagi," celetuk Gema.

Andry menghela napas kasar. "Gue ngelacak lokasi mereka."

Gery menoyor dahi Gema. "Gitu aja nggak tau lo."

"Sialan main toyor aja lo Ger, sakit nih. Kayaknya lo doang deh yang suka noyor-noyor kepala gue. Ada dendam apa lo sama gue Ger?" ujar Gema sok dramatis seraya mengusap-usap dahinya.

Gery memilih mengabaikannya. "Jadi, kapan nih kita mau nyerang mereka?" tanya Gery.

"Secepatnya," jawab Varel.

"Eh, tapi nih ya, menurut info yang gue dapet, geng Thunder bukan cuman bikin rusuh aja, mereka suka gangguin cewek-cewek yang lewat di daerah markas mereka. Makanya banyak cewek-cewek yang nggak berani lewat situ. Tempat itu suka sepi kalo malem," papar Gerald.

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang