22. Menunggu

85 18 1
                                    

Halo! Apa kabarrr????

Capek ya? Sama aku juga:)

Jangan lupa vote and comment oke?

Thank u❤

-⭐⭐-

22. MENUNGGU

"Kira-kira Varel sama Valen disana lagi ngapain ya? Mana berdua lagi," celetuk Gema sambil bermain catur dengan Gery.

"Mulai nih anak setan satu ini buat mancing pikiran-pikiran negatif," sahut Gery sembari tetap fokus bermain catur.

"Buset, Ger mulut lo kagak pernah di ruqyah kali ya. Gue lahir dari rahim emak gue malah dibilang anak setan."
"Lagian lo ngapain nanya-nanya begituan?"

"Cielah. Menurut gue nggak ada yang salah tuh sama pertanyaan gue. Lo aja mikirnya pake pikiran negatif," sahut Gema.

"Sekakmat! Kalah, kan, lu. Gery dilawan," ujar Gery membanggakan dirinya ketika ia berhasil mengalahkan Gema dalam permainan caturnya.

Gema merenung sejenak. Berpikir keras bagaimana ia bisa kalah cuma karena seorang Gery? Padahal dirinya pernah memenangkan ajang perlombaan catur terbesar se-Indonesia.

Gema bersedekap dada sembari mengusap dagunya dengan satu tangannya. "Hm, sangat membagongkan."

"Mana yang katanya juara catur se-Indonesia? Huhuhu." Gery semakin meledek Gema membuat Gema kesal setengah mati.

"Ketawa sekali lagi gue lempar sendal tau rasa lu," kesal Gema.

"Woy, sini lu berdua. Berantem mulu kerjaannya." Gerald berujar sembari melemparkan kuaci pada Gery dan Gema.

"Hadeh gabut banget sumpah. Gini amat idup gue. Kalo nggak scroll instagram, TikTok pun jadi." Gema mengeluh mengenai hidupnya yang sangat flat ini.

"Makanya kerja biar nggak gabut," sambar Andry yang tengah bermain piano sedari tadi.

Memang di basecamp King's memiliki fasilitas yang sangat memadai untuk ukuran anak muda zaman sekarang. Mulai dari meja billiard, meja tenis, meja pingpong, alat musik, bahkan di sana juga disediakan lapangan basket yang terletak di belakang basecamp.

"Bener tuh kata Andry, Gem. Ngeluh mulu idup lo. Kerja sana!" timpal Gery.

"Boro-boro mau kerja, pulang di atas jam 12 malem aja udah kena marah sama Mama. Dipikir gue anak gadis kali ya."

"Jangan gitu, Gem. Mama lo kaya gitu tandanya dia peduli sama lo. Dia khawatir kalau sesuatu terjadi sama anaknya," kata Gery.

"Ya tapi nggak gitu juga kali Ger. Asal lo tahu aja nih ya. Gue kalau di rumah sering banget diperlakuin kaya anak gadis. Makan disuapin, seragam sekolah disiapin, mandi ditungguin. Untung gue bukan anak manja. Hih." Gema bergidik ketika membayangkan dirinya menjadi anak manja yang apa-apa harus mamanya yang melakukan.

"Syukurin aja apa yang lo punya sekarang Gem. Kita nggak tahu kapan Tuhan akan mengambil orang yang sangat berharga dalam hidup kita." Andry memberi nasihat pada Gema.

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang