14. Camping

79 17 4
                                    

Halo! Apa kabar?

Jangan lupa vote and comment ya❤

Thank u❤

______________________________________
14. CAMPING

Tiga puluh menit telah ditempuh. Mereka telah sampai di Kota Bumi Perkemahan Cibubur atau lebih dikenal dengan sebutan "Arboretum Cibubur". Lokasinya di kompleks Jambore Cibubur atau biasa disebut Bumi Perkemahan Cibubur (BUPERTA), Jakarta Timur.

Begitu keluar dari dalam bus, Valen menyunggingkan senyumnya sambil memejamkan mata menghirup dalam-dalam udara yang sangat sejuk di tempat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu keluar dari dalam bus, Valen menyunggingkan senyumnya sambil memejamkan mata menghirup dalam-dalam udara yang sangat sejuk di tempat ini. Tempat yang didominasi oleh pepohonan tinggi.

Sebelumnya Valen tidak pernah mendatangi tempat seperti ini karena memang lokasi camping kali ini berbeda dari sebelumnya yang tak jauh dari sekolahnya.

Oh ayolah tempat ini sangat indah! Bersyukurlah kamu kepada Tuhan yang telah menciptakan alam semesta dan isinya yang sangat mengagumkan ini.

"Anak-anak silahkan dirikan tenda kalian masing-masing pada tempat yang sudah ditandai. Jika ada yang kesulitan bisa hubungi Pak Wahyu," ujar Bu Indah.

"Siap, Bu," jawab mereka serentak.

Selepas menikmati keindahan alam, sekarang Valen merasa tidak tenang. Hatinya mendadak gelisah. Tidak tahu kenapa.

"Dis, gue mau nyari kayu bakar dulu buat persiapan nanti malem," ujar Valen pada Gladys.

"Lho kenapa sekarang banget? Nanti juga bisa kali Va," sahut Gladys.

"Nggak pa-pa malah ini bagus supaya kita bisa santai pas anak-anak lainnya lagi nyari kayu bakar nanti."

Gladys tampak menimang-nimang ucapan Valen. Pada akhirnya ia mengangguk setuju. "Oke deh."

Setelahnya Valen mulai memasuki area hutan. Melangkah dengan kaki jenjangnya dan menelusuri setiap inci hutan. Sesekali Valen mengambil beberapa kayu bakar yang tergeletak di tanah. Tanpa ia sadari Valen memasuki hutan ini hanya seorang diri. Tapi, itu tidak menjadi masalah baginya.

Di tengah perjalanan tiba-tiba terdengar suara ranting patah. Ah, mungkin itu hanya perasaan Valen saja. Pikirnya. Namun derap langkah kaki semakin terdengar jelas di telinganya.

Valen yakin ada seseorang yang sedang mengikutinya. Ia menoleh ke belakang tapi, tidak ada siapa pun selain dirinya.

Aneh.

Pada langkah ke tujuh, Valen semakin was-was. Kali ini dia benar-benar yakin bahwa ada seseorang yang mengintai dirinya sedari tadi. Dengan sekali putaran ia menolehkan kepalanya lagi ke belakang, namun lagi-lagi tidak ada seorang pun di sana. Hal itu membuatnya kesal setengah mati

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang