26. Gladys dan Andry

73 15 0
                                    

Halo! Apa kabar?

Jangan lupa vote and comment✨

Thank u❤

—⭐—

26. GLADYS DAN ANDRY

Tak ada yang lebih menyenangkan selain dari jamkos. Hari ini XII IPS 3 sangat beruntung saat ketiga jam mata pelajaran hanya diisi oleh kekosongan. Entah karena apa guru-guru yang seharusnya mengajar di sini sama sekali tidak ada yang masuk. Apa karena kelas ini dicap sebagai kelas terkonyol, serta dikenal dengan murid-murid nakal? Tapi, yang pasti XII IPS 3 tidak peduli.

Di jam kosong seperti ini adalah musuh bagi para sebagian murid. Contohnya seperti murid ambis, tentunya hal itu sangat mengganggu bagi mereka, namun beda lagi kalau sama murid yang malas-malasan, jamkos bagaikan surga dunia bagi mereka.

Contohnya saja saat ini, ada yang lagi konser dadakan dengan menjadikan meja sebagai gendang. Ada yang sedang tidur dengan menjadikan tas sebagai bantal. Ada juga yang lagi ngapelin pacarnya, dan ada yang sibuk belajar, contohnya saja Andry. Kalau dia mah tidak usah ditanya lagi.

Sebenarnya sudah sejak lama guru-guru mengajak Andry untuk pindah ke kelas unggulan, namun cowok itu menolaknya. Tidak ada alasan khusus, sih. Hanya saja ia tidak berminat untuk masuk ke kelas unggulan tersebut.

Menurutnya, di mana pun ia belajar, itu tidak akan mengurangi ilmu yang ia dapatkan, bukan?

"Tadi katanya lo berantem sama kakak kelas?" tanya Gladys pada Valen yang sedang sibuk mencatat sesuatu.

"Hm," jawab Valen.

"Itu lo belajar? Nggak salah?" Gladys tertawa. Pasalnya, Gladys tidak pernah melihat Valen belajar. Buku paket aja sering kelupaan, atau nggak ditaruh di kolong meja sampai berbulan-bulan hingga dimakan rayap.

"Gue mau berubah."

Pernyataan Valen lagi-lagi membuat Gladys tertawa. "Berubah gimana?"

"Mau jadi orang yang produktif," sahutnya.

Entah apa yang lucu, Gladys tak henti-hentinya terbahak sambil memukul-mukul Valen. "Lawak banget lo, Va. Aduh bengek ampe ngik ngik ngik," tawa Gladys pecah.

Valen hanya memutar bola matanya.

"Tapi sifat lo nggak berubah juga kan?" ejek Gladys.

"Ya nggak lah. Ngawur lo. Gue cuman nggak mau males-malesan lagi. Gue berubah cuman dalam segi pelajaran aja, bukan untuk yang lainnya," jelas Valen.

Gladys manggut-manggut. "Kirain–"

Duk...

"Aws! Sakit banget setan!" Gladys meringis ketika sesuatu yang besar terasa menghantam kepalanya hingga membuat dahinya terbentur ke meja.

"Aaaa rambut gue! Berantakan, kan," pekik Gladys.

"Gema! LO ADA MASALAH APA SAMA GUE?! DARI KEMAREN BIKIN KESEL MULU. LO NGGAK PUAS SETELAH NINGGALIN GUE DI RUMAH SAKIT SENDIRIAN KEMAREN?!" teriak Gladys tepat di telinga Gema. Lengkingan suara Gladys terdengar di seluruh penjuru.

VARELLE √ (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang