Akibat insiden dua tahun lalu, dua keluarga yang awalnya saling bersahabat kini harus menjadi musuh bebuyutan. Keluarga Maheswari dan keluarga Aquino. Kedua keluarga itu saling berlomba-lomba agar menjadi lebih unggul.
Padahal, penyebab mereka...
TEMPAT yangdi dekorasi dengan mawar putih itu nampak sangat menawan dengan lampu hias di setiap sisi. Hampir semua interior di desain dari kaca. Hingga menimbulkan kilauan megah. Mulai dari altar, lantai, meja tamu undangan, dan masih banyak lagi.
Segumpal mawar putih di setiap sudut mendominasi tempat itu. Tempat yang akan menjadi saksi bisu dua insan yang akan segera mengikat janji suci satu sama lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang gadis memakai dress putih dengan balutan renda di dadanya itu terlihat sangat ceria saat memandangi bingkai prewedding dirinya dengan Danial—calon suaminya. Senyum di wajahnya seakan tidak mau pudar. Lengkungan indah selalu terpancar di sudut bibirnya. Iya, gadis itu adalah Melati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dering telepon Melati membuyarkan semuanya. Dengan segera ia mengangkatnya dan menerbitkan seulas senyum manis ketika melihat nama yang tertera di teleponnya. "Halo. Ada apa, Danial?"
"Bentar lagi aku nyampe. Sepuluh menit lagi mungkin."
Dengan senyuman yang tak pernah pudar, Melati menjawab, "Iya, hati-hati."
"Hm."
Setelahnya sambungan terputus. Melati sudah lama menanti hari ini. Dan sekarang saatnya telah tiba. Saat yang akan menjadi sejarah besar bagi dirinya dan Danial. Janji yang sudah lama mereka ikrarkan sebentar lagi akan terikat atas nama pernikahan.
Tentunya pernikahan dilakukan dengan adanya rasa cinta dan kasih sayang di antara keduanya.
Laki-laki berbadan tegap dengan balutan tuksedo hitam itu tersenyum sembari menatap Melati. "Ciyee raut muka orang mau nikah mah beda ya," godanya.
