3

89 9 3
                                    

"Gue bingung sumpah nan" ucap Aqila frustasi.

"Yaudah si tinggal trima aja apa susahnya? Lo juga harus move on qil sama putra" jawab Kinan.

"Heran gue sama Lo, Lo klo nasehatin kita kita bisa nah ini Lo nasehatin diri sendiri kaga bisa gimana si Aqila" kata zaura.

"Lagian si Radit ganteng juga qil" ucap bianca yang sedang memakan es krimnya.

Keempat gadis ini sedang berada Dirumah zaura karena orang tua zaura sedang pergi jadi Dirumah hanya ada pembantu, satpam dan juga zaura.

Kanaya? Ia sedang berpacaran dengan Aidan, mentang mentang udh punya pacar sekarang malah gada waktu huh.

"Kalian bisa ngomong gitu nah gue? Susah buat lupain orang yang udh kasih banyak banget kenangan sama gue 3th kita pacaran, ga semudah bisa lupain" lagi lagi Aqila menangis saat menceritakan mantan kekasihnya ke pada temannya.

Kinan membawa Aqila ke pelukannya "Jangan lemah qil, Lo coba aja dulu buka hati buat siapa ke Lo kan cowonya banyak, tapi kalo Lo belum siap yaudah jangan dipaksain yaa, suatu hari nanti pasti Lo ketemu sama dia"

Memang, Aqila semenjak putus dengan mantan kekasihnya sekarang malah banyak cowonya, suka ngebaperin tapi ga pernah tanggung jawab cuma Deket Deket doang, alasannya buat nglampiasin.

"Jangan nangis qil sumpah gue terharu monyet!" Kata zaura mendongak agar air matanya tidak jatuh.

Mata bianca berkaca-kaca artinya Ari Matanya akan segera turun, bibirnya melengkung kebawah.

"Gue terhura huaaa" ucap bianca.

"Terharu Dugong"

"Suka suka lah"

***

Dua orang lawan jenis ini sedang berada direstoran mewah dengan makanan yang enak pastinya, semuanya karena ajakan Aidan.

"Ga makan nasi?" Tanya Aidan.

Kanaya menggeleng "takut gendut"

"Ck, gausah makan kalo gapake nasi" ujar Aidan tajam.

"Takut gendut Aidan" rengek Kanaya.

"Terus klo kamu gendut kenapa?" Tanyanya.

"Udh lah gausah dibahas dan" kata Kanaya.

"Kamu tau kan aku itu orangnya gasuka penolakan?"

Kanaya menghela nafasnya pelan lalu menatap Aidan "iya"

"Nah gitu dong nurut"

"Nih giti Ding nirit" Kanaya mengikuti ucapan Aidan tadi.

Aidan terkekeh, Kanaya marioline gadis yang dari dulu aidan incar dan sekarang sudah menjadi miliknya, susah buat dapetin Kanaya.

Semenjak kelas awal pertama Aidan bertemu Kanaya ternyata sudah mulai ada perasaan, diam diam Aidan selalu memperhatikan Kanaya dari jauh, awal bertemu di lapangan karena Aidan dan Kanaya pernah satu kelompok dan disitu mereka kenalan.

Kanaya bingung saat melihat kekasihnya senyum senyum sendiri, mau tak mau Kanaya menyentil dahi Aidan.

"Ssshh sakit nay" ucap Aidan mengelus dahinya.

KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang