Pagi harinya Kinan dibuat bingung oleh erlan pasalnya sejak semalam pulang dari tempat futsal erlan hanya diam saja dan tidak mengabari dirinya.
Dan sekarang sudah jam 06:40 erlan belum menjemputnya, mau tak mau Kinan harus naik angkutan umum saja.
Kinan sudah berada di bis chat yang ia kirim ke erlan belum dibalas juga padahal online terus, entah mengapa perasaan nya mulai tidak enak ada rasa sesak saat erlan tidak membalas nya.
Sampai disekolahan gerbangnya sudah ditutup karna sudah bel sejak 5menit yang lalu.
"Pak bukain dong" pinta Kinan kepada satpam.
"Gabisa neng ini udah telat lohh" jawabnya.
Kinan pun teringat dengan tempat yang biasa ia masuk lewat belakang dulu.
Dibelakang sekolahnya ada tembok yang tidak cukup tinggi dan bisalah untuk dipanjat, dengan keberaniannya Kinan memanjat lalu melompat tapi lututnya terkena beling yang mengakibatkan berdarah.
Kinan membuka tasnya dan mengambil tissu didalamnya untuk menghilangkan darah segar itu, serasa sudah mulai hilang Kinan berjalan dengan kaki pincang menuju kelasnya.
Tapi tiba tiba ada yang memanggilnya namanya dari arah belakang, Kinan pun membalikkan badannya dan ternyata pak Samsul guru BK!
"Kamu pasti lewat belakang ya! Sekarang kamu hormat ke bendera sampai jam kedua selesai!" Kinan pun hanya nurut saja percuma jika ngebantah ujung'nya hukuman ditambahkan.
5menit lagi jam kedua selesai Kinan yang tidak kuat dengan panasnya dan juga perih dilututnya memutuskan untuk duduk.
"Yaallah perih banget" gumamnya.
Bel berbunyi tandanya Jen kedua selesai Kinan pun bangkit dan berjalan menuju UKS untuk membersihkan lukanya dan memakai plester.
Setelah selesai Kinan memasuki kelasnya yang tidak terlalu jauh dengan kelasnya hanya melewati 11mipa 3 saja.
Saat didepan kelas 11 IPA 3 Kinan melihat erlan dan temannya sedang duduk bersama sambil bermain ponselnya masing-masing.
"Kaki Lo kenapa nan?" Tanya gio yang tiba tiba melihat jalan Kinan pincang.
"Tadi jatoh" jawabnya.
"Udah diobatin?"
"Udah kok, gue duluan ya"
"Tumben diem lan biasanya ngikutin" ucap Ziko.
Erlan hanya diam tak berniat membalas ucapan Ziko.
Dikelas 11 IPA 1 sedang jamkos tadi saat sampai dikelas teman temannya langsung bertanya kenapa telat, kenapa jalannya pincang dan semua sudah dijawab oleh Kinan.
"Biasanya Lo berangkat bareng erlan" ucap Kanaya.
"Gatau tuh anak bodo ahh" kepala Kinan ditenggelamkan dilipatan tangannya.
***
Bel istirahat berbunyi nyaring semua siswa siswi berhamburan, seperti kelima cewe cantik ini berjalan menuju kantin dengan jalan pelan karena kondisi kaki Kinan yang masih sakit.
Dikantin sangat ramai sampai tiba tiba tubuh seseorang menabrak tubuh Kinan yang akhirnya jatoh bersama luka dilutut Kinan kebanting lagi dan darah itu keluar lagi.
"LO PUNYA MATA GA SIH HAH?!" bentak Kinan membuat penjuru kantin menatapnya.
Yang menabrak adalah cewe seangkatan dengannya dia langsung meminta maaf kepada Kinan.
"Maaf nan gue ga sengaja sumpah" mohonnya.
Kinan tidak menjawab melainkan menahan rasa sakitnya pada lututnya.
"PERGI LO!" bentaknya dan cewe itu pun pergi.
Erlan dkk yang mendengar kebisingan pun kepo.
"Kinan sama temennya tuh" ucap gio.
"Itu yang duduk Kinan bukan sih?" Tanya Ziko.
"Kayanya sih iya"
"Darah nya keluar lagi!" Ucap zaura.
"Ayo angkat" zaura, Bianca, Aqila dan Kanaya pun mengangkat Kinan menuju UKS.
Setelah sampai diuks mereka membaringkan tubuh Kinan dan mulai membuka plester itu lalu mengobatinya lagi.
"Pelan pelan sakit" ucap Kinan pelan menutup matanya.
selesai mengobati lutut Kinan tiba tiba erlan dkk masuk untuk melihat Kinan.
"Itu parah loh kayanya disana darahnya banyak coba dibawa kerumah sakit aja takutnya infeksi" ujar Kanaya.
"Ayo gue anter" ucap Bianca.
"Gue aja" sahut erlan lalu mengangkat tubuh Kinan menuju mobil miliknya.
"Kenapa bisa gitu?" Tanya erlan ynag akhirnya membuka suara.
"Jatoh" jawabnya pelan.
"Dimana?"
"Belakang sekolah pas manjat"
"Kenapa ga lewat depan?"
"Telat lan"
Erlan merutuki kebodohannya gara gara dirinya tidak menjemput Kinan dan berakibat jadi gini karna dilanda cemburu saat melihat Kinan mengobrol dengan cowo lain membuat erlan malas berbicara.
"Maaf nan gara gara gue ga jemput, Lo malah jadi gini" ucap erlan merasa bersalah.
"Gappa udah terjadi ini" jawabnya.
Sampai dirumah sakit erlan langsung mengangkat nya menuju ruangan IGD dengan dibantu suster.
Saat diperiksa ternyata masih ada serpihan beling kecil masuk ke lukanya dan yang membuat perih juga.
Fyi, kalian bayangin ajalah gimana gitu terserah kaya gimana, critanya parahh lah:v
Saat diambil sisaan belingnya Kinan menggenggam tangan erlan kuat kuat seolah menyalurkan rasa sakitnya.
"Sebentar lagi nan" ucapnya.
Setelah selesai dokter itu membersihkan lukanya dan menempelkan kapas dan plester dilutut Kinan.
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan
Fiksi RemajaSebelum baca follow dulu ya! Ini hanya cerita haluanku saja, jika kalian tidak suka? tinggal skip. gada yang namanya plagiat! Kinan Gabriella Michel Nama yang cantik seperti orangnya tapi tidak dengan nasibnya, semenjak umur 17 dirinya hidup sendiri...