45

26 2 0
                                    

Happy reading gaes
.
.
.
.
.

"Mb ditungguin bang erlan diparkiran!" Triak rafael dan langsung pergi.

"Gaes gue duluan ya" ucap Kinan sambil berjalan keluar kelas.

"Iya nan"

Kinan berjalan sendirian di koridor masih banyak siswa yang belum pulang karena ada kegiatan ekstrakurikuler.

Sesaat Sampai diparkiran Kinan melihat erlan yang sedang bersandar di motornya sambil bermain kunci motornya. Ia pun mendekatinya.

Erlan yang merasa ada seseorang didepannya langsung mendongak dan benar saja Kinan berada dihadapannya. Erlan pun menyuruh Kinan untuk naik ke motornya.

Diperjalanan tidak ada obrolan sama sekali biasanya jika tidak marah mereka pasti akan mengobrol apa saja. Tetapi sekarang malah saling diam mungkin karna gengsi.

Erlan membawa Kinan ke cafe. Saat akan masuk tangannya digandeng oleh erlan. Perlakuan erlan membuat Kinan terkejut jantungnya berdetak kencang.

Mereka duduk saling berhadapan mata elang erlan menatap mata Kinan  yang dari tadi tidak menatap nya balik.

"Ngapain sih ngajak kesini tapi diem kaya baru kenal aja!" Tanya Kinan kesal. Pasalnya erlan belum juga membuka suara melainkan bermain ponselnya.

Erlan terkekeh kecil lalu menaruh ponselnya dimeja dan menatap kekasihnya.

"Semalem pulang sama siapa?" Sekarang erlan sudah serius karna tatapannya dan cara bicaranya yang berbeda.

Kinan tampak ragu untuk menjawab ia takut jika nantinya erlan marah. tapi mau gimana lagi masa ia mau boong. sepertinya erlan sudah tau.

"Emm, Dimas" jawab Kinan sedikit pelan.

"Baru semalem aku maafin kamu eh beberapa jamnya ngulah lagi, Aku masih bisa nahan emosi aku nan. Akhir akhir ini kita sering berantem karena kamu yang terlalu friendly sama cowo"

"Dia sepupunya pacar ka Audi erlan aku gaenak kalo nolak dianter sama dia"

"Bilang aja mau dijemput pacar! emang susah ya? apa kamu malu punya pacar kaya aku?" Omongan erlan semakin negatif membuat Kinan tidak suka.

Kinan memejamkan matanya sejenak "Stop! kalo ngomong gausah kemana-mana! jangan negatif Mulu pikirannya"

"Kamu tau aku cemburuan tapi kenapa kamu malah friendly sama cowo nan? Bisa ga bersikap biasa aja ke cowo lain? Sewaktu pacaran sama arven kamu dideketin aku aja ngehindar kan? Tapi kenapa pacaran sama aku kamu malah kaya gitu nan? Kurang aku apa coba sampe kamu tega gitu sama aku" jelas erlan dengan perasaan kecewa.

"Aku kecewa banget sama kamu, baru satu bulan kita pacaran tapi kamu udah ngulah kaya gitu, gimana seterusnya?"

"Maaf erlan aku ga bermaksud friendly gitu, a-ak—"

"Mau alesan apa lagi? Semuanya udah jelas Kya gitu, kalo kamu terpaksa pacaran sama aku berarti disini cuma aku yang berjuang cuma aku yang cinta sama sayang kamu, sedangkan kamu? Kamu malah Asik sama cowo lain"

Keduanya sama-sama diam, kinan yang masih mencoba merangkai kata agar erlan tidak marah dan percaya padanya. sementara erlan sedang menahan emosinya yang akan meledak.

"Iya maaf. aku ga gitu lagi deh, janji!" Kinan mengulurkan jari kelingkingnya.

Erlan memutar bola matanya malas tapi sedetik kemudian ia menyatukan kelingkingnya dengan Kinan, Kinan pun tersenyum lebar begitupun erlan.

"Baikan ya? aku cape debat sama kamu terus" kata Kinan setelah melepaskannya.

"Ada hukumannya!"

"What?! jangan yang aneh-aneh tapi!"

"Engga, ayo ikut aku"

***

"Hai adik manis, gimana kabar kamu?" Tanya seorang wanita yang memakai serba hitam dan juga masker.

"Siapa kamu?!" Triak seorang cowo yang masih SMP.

"DIEM!"

"Hiks, tolongin aku hiks"

"Keluarga mu sudah hancur dan kau menetaplah disini"

"ENGGA AKU MAU PULANG!!!"

***


Erlan membuka cameranya lalu memfoto Sang kekasih yang sedang mencuci motornya, itulah hukuman yang erlan kasih kepada kinan.


Awalnya Kinan sempat menolak karna beralasan cape, tapi erlan yang terus memaksanya akhirnya Kinan mau-mau saja walaupun terpaksa.

Laki-laki itu tertawa pelan, terlihat Kinan yang sedang mengelap keringatnya dipelipisnya yang terus bercucuran. erlan tidak kasian melainkan terus mengetawainya.

"Erlan bantuin ihh!" Triak Kinan berdiri.

"Ogah! itu hukuman karena lo jalan sama cowo lain!" Jawabnya kemudian duduk dengan santai.

"Sok tau banget lo! gue tendang aja nih motor biar ancur!" Kata kinan yang sudah geram.

Erlan meminum jusnya "Sok atuh neng, nanti gantinya lo nikah sama gue!"

"Najis amit-amit gue nikah sama titisan miper kaya lo!" Gadis itu menggedikan bahunya geli.

"Alahh nanti juga lo ngemis-ngemis pengin dinikahin sama gue! sok banget nolak. gue cium juga nih"

"Diem deh ahh! brisik banget tuh mulut! mau aku sumpel pake sambel?!" Kinan berjongkok kembali.

"Pake bibir lo aja nan, gue mau banget"

Lantas, Kinan menatap erlan dengan sebal . tatapannya seakan ingin membunuh kekasihnya itu.

Erlan terkekeh, suka sekali melihat kinan yang kesal "Yaelah biasa aja kali matanya, sampe mau copot tuh!"

"Diem ihh ngomong Mulu! ga kelar-kelar nanti Somat!" Saking kesalnya, Kinan meremas kain itu dengan sekuat tenaganya.

"Nama gue erlan ye! ngapain diganti Somat! Somat juga tetangga sebelah bodoh!"

Kinan diam. malas menjawab omongan erlan yang tidak ada gunanya.

Kerjain ahh, batin erlan.

Erlan berdiri sambil membawa jusnya ditangan kanannya, berjalan mendekati Kinan yang sedang membersihkan motornya dengan air.

Kemudian . . . .

Byurrr

"ERLAN BABI MONYET SINTING!" triak Kinan tidak terima, padahal motornya sudha bersih tapi erlan malah mengotorinya dengan jus jeruk.

"HAHAHA mampus! bersihin lagi!" Suruhnya dengan seenak jidat.

"Iya!"

Bukannya membersihkan lagi Kinan malah mengarahkan semprotan airnya ketubuh erlan. dan erlan kaget kemudian berlari menghindari.

"Kinan basah goblog!"

"Bodoamat. sapa suruh isengin gue!"

_________________________________________

Vote guys 😔


KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang