"besok gausah sekolah dulu" ujar erlan.
Mereka berdua sedang berada di tukang bubur ayam yang berada di komplek perumahan erlan.
"Bosen Dirumah lan" rengek Kinan.
"Nurut ay" kata erlan menatap Kinan.
"Iya iya"
"Kenapa semalem diem aja pas pulang dari futsal? Terus kenapa ga bales chat gue padahal online?" Ini pertanyaan yang ingin Kinan katakan sejak dari tadi.
"Coba Lo inget inget semalem Lo ngapain aja ditempat futsal?" Tanya erlan.
"Abis keluar dari ruang ganti gue duduk sama zaura Kanaya terus gue ngobrol sama mereka berdua tiba tiba ada yang Dateng dia—"
"Ohh Lo liat gue ngobrol bareng Raka ya?" Tanya Kinan terkekeh ringan.
"Tu tau"
"Yaelah ngobrol biasa doang" jawabnya sambil mengibaskan rambutnya kebelakang karna panas.
Erlan yang melihat itu hanya menahannya saja ia tidak akan menyentuh tubuh Kinan lagi kecuali hanya mencium saja.
"Lo nguji keimanan gue ya" ucap erlan membuat Kinan bingung akan pertanyaan.
"Maksudnya?" Dahinya mengernyit.
"Leher Lo pen gue cium aja" Kinan hanya mendelik tajam.
"Diem lah gue panas"
"Pulang kerumah gue dulu ya?" Dan Kinan hanya mengangguk.
***
Selesai membayar buburnya mereka langsung masuk ke mobil dan menuju rumah kediaman keluarga erlan.
Setelah sampai mereka turun dan erlan menuntun Kinan berjalan hati hati masuk kerumahnya.
"Assalamualaikum" ucap mereka berdua dan dijawab oleh orang dalam.
"Waalaikumsalam eh ini non Kinan kenapa den?" Tanya bi darsih karna Melihat Kinan dituntun jalannya.
"Ohh ini jatoh bi, rumah kok sepi?" Tanya erlan karna tak biasanya.
"Ohh nyonya besar lagi belanja bulanan den" jawab bi darsih.
"Yaudah kalo gitu erlan keatas dulu ya bi" ujar erlan dan hanya dibalas anggukan.
"Gue angkat ajalah ya kalo kaya gini Lo berat" ucap erlan membuat Kinan menginjak kakinya.
Erlan terkekeh lalu langsung mengangkat tubuh Kinan ke kamarnya.
Ceklek
Pintunya dibuka lalu dikunci lagi dan membaringkan tubuh Kinan dikasurnya dengan hati hati.
"Gue mau mandi dulu" Kinan hanya mengangguk.
Sebelum pergi mandi erlan masih sempat sempatnya menyium bibir Kinan sampai melumatnya tapi hanya sebentar.
Kinan yang bosan hanya rebahan saja melihat ponsel erlan tergeletak berinisiatif untuk meminjam nya.
"ERLAN GUE PINJEM HP LO YA" triak Kinan yang mampu didengar erlan.
"IYA"
Saat dibuka ternyata dikunci dan Kinan pun kembali teriak.
"SANDINYA APA LAN?"
"NAMA LO TAPI N NYA DITAMBAH DUA"
"Masa nama gue sih" gumam Kinan tetapi saat diketuk kunci itu kebuka.
"Eh bisa anjir"
Kinan memilih membuka galeri erlan terlebih dahulu ia ingin melihat apakah cowo itu suka dengan foto apa tidak.
Tapi tidak foto foto itu rata rata hanya foto dirinya yang lagi makan kebanyakan aib Kinan dan foto teman temannya, sedangkan fotonya sendiri hanya beberapa saja.
"Ni cowo ngefans kali ya sama gue" gumamnya geleng-geleng.
Kemudian beralih ke apk berwarna hijau yaitu WhatsApp.
"Buset chat gue disematkan"
Isinya hanya grup dan ada beberapa cewe itupun sudah sangat lama sebelum mereka sedekat ini.
Kinan pun menaruh lagi ponsel erlan disampingnya lalu matanya menutup karna ngantuk.
Pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan erlan yang sudah memakai bajunya dan kolor lalu erlan berjalan dimeja riasnya untuk memakai parfumnya.
"Wangi banget mau kemana sih" ucap Kinan tetapi masih tertutup matanya.
"Mau Deket Lo lah" jawabnya mendekati Kinan.
"Gue gerah lan" ucap Kinan.
"Sana mandi" jawab erlan bermain ponselnya.
"Gue kan ga bawa ganti Suripto!" Geram Kinan.
"Ck, ya pake baju gue dulu Jubaidah!"
"Minjem Mulu gue" gumam Kinan.
"Sana mandi yaallah perawan males amat" kata erlan mengangkat tubuh Kinan agar terduduk.
"Gue kalo ga mandi aja cantik apalagi mandi cantiknya nambah 100%" dengan bangganya berucap seperti itu tapi erlan malah tertawa.
"Yaudah gausah mandi nanti cantiknya nambah"
"Ga"
"Nan ini sandinya apa hp Lo?" Tanya erlan.
"Aduh anjir gue lupa ganti bodoh!!" Gumam Kinan karna sandi ponselnya tanggal jadiannyq dengan arven bisa bisanya ia lupa mengganti.
"Mana gue udah buka baju lagi"
"BENTAR LAN"
Kinan buru buru mandi walaupun lukanya masih agak perih tapi dirinya memaksakan saja.
Setelah selesai Kinan keluar dengan menggunakan baju oversize milik erlan dan juga celananya.
"Sini" ucap Kinan meminta ponselnya.
"Tinggal ngomong aja sih" jawab erlan memberikan nya.
Kinan pun mengganti sandinya dengan namanya saja seperti diponsel erlan.
"Nih" erlan pun menerimanya lalu membuka apk WhatsApp.
Kebanyakan chat dengan cowo mau temen sekolahan ataupun temen luar sekolah, chatnya dirinya pun tidak Kinan sematkan mungkin Kinan belum bisa.
Beralih lagi ke Instagram lalu membuka akun milik Kinan yang ternyata followers nya lebih banyak darinya dan ternyata Kinan suka diendorse, erlan baru tahu sekarang.
______________________________________
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN DONG🥺🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan
Teen FictionSebelum baca follow dulu ya! Ini hanya cerita haluanku saja, jika kalian tidak suka? tinggal skip. gada yang namanya plagiat! Kinan Gabriella Michel Nama yang cantik seperti orangnya tapi tidak dengan nasibnya, semenjak umur 17 dirinya hidup sendiri...