20

43 4 0
                                    

Cittttt

Tiba tiba saja arven ngerem mendadak membuat Kinan kaget.

"Kenapasih?" Tanya Kinan membenarkan posisinya.

"Itu Tante aku" jawab arven.

"Gausah bohong ven, mami kamu kemarin bilang kalo Tante kamu abis lahiran"

"Jangan nuduh deh! Ohh aku tau kamu nuduh aku, biar kamu ga salah kan? Iya biar aku yang salah kan?" Bentak arven.

Kinan memejamkan matanya saat arven membentak dirinya "Kamu kenapa sekarang jadi bohong terus sih ven? Sikap kamu berubah tau ga?"

"Ck, kamu yang bikin ribut Kinan!"

Tak terasa bahu Kinan bergetar, Kinan menangis menahan suaranya dan menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Jangan nangis!"

"Ok, aku jujur iya aku tadi jemput cewe" final arven.

Kinan membuka tangannya lalu matanya menatap arven tajam.

"Siapa" tanyanya pelan.

"Temen aku" jawab arven menunduk.

"Dia cuma numpang pulang doang nan" lanjutnya.

Kinan menghapus air matanya sendiri lalu tersenyum paksa "Gappa, dia cuma numpang pulang doang kan? Ga lebih?"

"Iya" jawabnya.

***

"Galen liatin Lo Mulu ngel" bisik Gebi.

Angel dan Gebi tidak pulang melainkan kewarung yang biasa erlan dkk kumpul, awalnya angel menolak karena banyak anak cowonya tetapi Gebi tetep Gebi si pemaksa.

Angel pun menoleh ke Gebi "Masa sih?" Tanyanya.

"Ck, beneran liat noh" angel pun nurut saja lalu kepalanya melihat kesamping dan matanya bertemu dengan mata Galen tetapi Galen langsung mengalihkan pandangannya.

"Tuhkan bener apa kata gue" kata Gebi.

"Masih ada yang suka ngrm puisi ga?" Tanya Gebi.

Angel menggeleng.

"Bi Lo pulang sana" erlan datang langsung duduk disamping Gebi.

"Males ahh Dirumah gabut gue" kepala Gebi disenderkan dibahu erlan.

"Ck, nanti temen sekolah lain mau kesini banyak bet cowo bi Lo ga malu apa" kata erlan sambil mengelus rambut adiknya.

Mata Gebi langsung berbinar "Banyak cowo? Gapapa lah bang sekalian nyari pacar" erlan langsung menjitak kepala Gebi, angel pun terkekeh.

"Jangan sama temen gue dia sukanya mainin cewe" ujar erlan.

"Boong ya? Biar gue jomblo terus gituu, Lo mah setiap gue mau Deket sama cowo pasti bilangnya gitu"

"Udah lah sana pulang, ngel seret Gebi" angel pun mengangguk lalu bangkit dan menyeret tangan Gebi agar keluar.

Saat angel dan Gebi melewati depan Galen dkk sengaja atau tidak Galen menyentuh tangan angel, tapi angel hanya diam saja.

***

"Rafael sini" panggil nata pada Rafael yang baru masuk kerumahnya.

Rafael pun berjalan kearah mamanya lalu duduk "kenapa ma?"

"Udahan dong marahannya sama kakamu" ucap nata mengelus tangan Rafael.

"Ck, selama MB Kinan masih berhubungan sama tuh arven, Rafael gamau baikan titik!" Jawab arven.

"Ga baik loh marahan lama lama"

"Mb Kinan tuh keras kepala udh Rafael bilangan kalo ar—"

"Assalamualaikum" arven datang dengan membawa kantong kresek.

Sontak Rafael dan nata pun mengalihkan pandangannya kearah pintu.

Rafael pun bangkit lalu pergi tapi sebelum pergi matanya menatap tajam arven seolah arven musuh bebuyutan nya.

Arven hanya acuh lalu mencium punggung tangan nata "Kinan nya ada Tan?" Tanya arven.

"GA ADA" bukan nata yang menjawab melainkan Rafael dari atas tangga.

"Ada kok dikamarnya dari tadi ga keluar tuh anak, coba gih sana samperin" jawab nata.

"Emm, gapapa Tan?" Tanya arven memastikan.

Nata mengangguk tersenyum.

Arven pun bangkit lalu berjalan naik keatas tangga menuju kamar kekasihnya, sejak pulang sekolah tadi Kinan tidak membalas chat darinya dan itu membuat arven khawatir.

Ceklek.

"Apasi ma Kinan males keluar" ucap Kinan tanpa menoleh.

Posisi Kinan tengkurap dengan selimut yang berada diatas tubuhnya.

Bau parfum milik Kinan menggelegar diseluruh kamarnya.

Arven mendekati Kinan lalu duduk ditepi ranjang nya dengan tangan yang mengusap rambut Kinan lembut.

"Sayang" panggilnya lembut.

Deg.

Mata Kinan langsung terbuka ia tahu betul dengan suara itu, kepala Kinan langsung menghadap kesamping.

"A-arven?"

Arven tersenyum.

"Kenapa ga bales chat dari aku?" Tanya arven.

"Gada Kouta" jawabnya malas.

"Udh lah sana keluar" lanjutnya.

"Aku bawa seblak loh buat kamu yang level 5" arven pun mengambil kresek yang dimeja nakas itu.

"Ayo turun terus makan" tangan arven memegang tangan Kinan "Gue bilang gamau ya gamau arven!" Bentak kinan.

Hening beberapa menit, arven terdiam.

"Maafin aku nan"

______________________________________

KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang