Malam harinya Kinan sudah dijemput oleh erlan tepat pukul 19:15 sekarang masih dalam perjalanan menuju lapangan futsal.
Outfit Kinan hanya memakai Hoodie putih dan androk pendek sedangkan erlan memakai kaos oblong hitam dan celana kolor.
"Lo gada celana lagi apa?" Tanya erlan.
"Ada, emangnya kenapa?"
"Seharusnya pake celana panjang aja jangan pake rok keliatan banget itu aset buat gue nanti nan" Kinan menanggapinya tertawa.
"Dih ketawa, mau main main Lo sama gue?" Tanya erlan dengan senyum smirk.
"Lo macem macem gue triak sumpah" kata Kinan yang mulai takut.
"Daerah sini sepi nan" jawab erlan melirik Kinan sekilas.
"Jangan gitu lan" dengan memasang wajah ditekuk.
"Gue bercanda Kinan serius amat Lo" erlan tertawa melihat ekspresi Kinan yang sangat lucu.
"Gue juga udah liat badan Lo ngrasain juga udah" lanjutnya.
Malu, itulah yang Kinan rasakan sekarang pipinya terasa panas dan wajahnya ia malingkan ke arah jendela.
Sampai ditempat mereka berdua turun dan berjalan masuk beriringan, ternyata didalam sudah ada teman temannya dan juga zaura dan Kanaya!
"Halo Kinan" ucap Kanaya.
"Pasangan baru Dateng nih" goda gio senyam senyum.
"Gue ganti baju dulu" ucap erlan lalu menggandeng tangan Kinan keruang ganti.
"Gue tunggu disana aja" kata Kinan.
"Temenin gue lah" jawab erlan lalu masuk keruang ganti bersamaan dengan Kinan.
Erlan langsung membuka kaosnya didepan Kinan tanpa rasa malu dan memperlihatkan perut sixpack nya.
Kinan langsung menutup matanya dan berbalik erlan yang melihatnya hanya terkekeh lalu mendekati Kinan.
"Udah belum?" Tanya Kinan yang masih menutup matanya.
"Udah" lalu Kinan berbalik dan...
"ERLAN DIPAKE BAJUNYA!" triak Kinan nyaring ditelinga erlan.
"Diem nan nanti orang luar denger"
"Lo pasti pertama liat cowo yang perutnya bagus gini kan?" Tanya erlan.
"Gue udh pernah liat sebelumnya kalii"
"Ke siapa?"
"Arven"
"Berarti Lo pernah?"
"Engga! Waktu itu ga sengaja liat arven lagi ganti" bantah Kinan sebelum erlan berpikir macam macam.
"Bagusan punya gue apa arven?" Tanyanya.
"Sama aja si, erlan ayo dong gue mau keluar"
"Kenapasih? Msh lama nan 15 menit lagi" kata erlan mengunci pergerakan Kinan.
Wajahnya terus mendekat dan mata Kinan langsung terpejam saat mengetahui bahwa erlan akan menciumnya.
Dan Yap benar saja! Erlan mencium bibirnya Sampai dengan lumatan lembut, Kinan yang terbuai langsung membalasnya dan tangannya memegangi pinggang erlan yang tak berbalut apa apa.
Erlan meremas bahu Kinan dengan lembut, mereka berdua menikmati nya tanpa hambatan.
Nafas Kinan sudah hampir habis dengan cekatan tangannya menabok dada erlan dan erlan pun melepaskannya.
Kinan mengambil nafasnya dalam dalam lalu menatap erlan yang sedang menatapnya juga.
"Kenapa?" Tanya erlan mengusap bibir Kinan yang basah dan bengkak juga.
"Udahkan? Gue mau keluar lan" kata Kinan memelas.
"Gue pake baju dulu" lalu erlan mengambil bajunya ditas dan memakainya tak lupa juga memakai sepatu futsalnya.
"Ayo"
Mereka pun keluar.
"Ditungguin lama banget abis ngapain sih?" Tanya Ziko.
"Ngobrol dulu" jawab erlan melirik Kinan yang juga sedang meliriknya.
"Ayo kesana" ajak gio mereka pun mengangguk masuk ke lapangannya sedangkan ketiga cewek itu duduk dikursi yang sudah tersedia.
Saat Kinan menoleh ke arah zaura tiba tiba matanya tertuju pada satu tanda merah yang pernah ia lihat di bahunya sedangkan zaura dilehernya.
"Lo abis ngapain sama Ziko heh?" Tanya Kinan pelan.
Zaura menatap Kinan "Emangnya kenapa?" Tanya zaura mulai panik.
"Lo abis dicium ya? Sampe leher Lo merah" detik berikutnya zaura langsung menutupnya dengan rambut panjangnya di kedepankan.
"Jangan bilang bilang nan" bisik zaura.
Kinan mengangguk "dimana?"
"Pas Ziko ganti tiba tiba dia nyerang gitu aja gue juga kaget pas liat kaca" jawab zaura malu malu.
"Dada Kanaya aja semakin gede nan" bisik zaura.
"Kayanya si, yagitulah pacaran jaman sekarang mah ga dapet jatah ga langgeng" kata Kinan terkekeh.
"Lo tadi kenapa lama? Masa ngobrol lama banget sih" tanya zaura.
Mungkin Kinan akan jujur ke temannya susah untuk mencari alasan lagi.
"Emm iya itu anu Ra"
"Apasih nan yang jelas dong"
"Kaya Lo tapi dibibir" jawab Kinan mengalihkan pandangannya.
"Gila gila! Cowo kita ternyata mesum banget yah" zaura terkekeh pelan.
"Normal Ra"
"Pantes bibir Lo keliatan bengkak gitu"
"Hai Kinan" panggil seorang cowo yang bernama Raka, masih ingatkan?
"Eh hai juga" jawabnya.
"Boleh duduk?" Tanya Raka.
"Boleh lah inikan umum" Raka pun duduk disebelahnya.
"Nemenin pacar ya?" Tanya Raka.
"Iyaa"
"Lo main juga?" Tanya Kinan menatap Raka yang memakai baju futsal juga.
"Iya nih"
Tanpa mereka sadari seorang cowo dari tadi memperhatikan interaksi mereka berdua, matanya memancarkan kemarahan menggebu.
_____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan
Teen FictionSebelum baca follow dulu ya! Ini hanya cerita haluanku saja, jika kalian tidak suka? tinggal skip. gada yang namanya plagiat! Kinan Gabriella Michel Nama yang cantik seperti orangnya tapi tidak dengan nasibnya, semenjak umur 17 dirinya hidup sendiri...