11

50 4 0
                                    

Disini dikelas 11ipa 1 sedang heboh adanya ketua OSIS yang menembak langsung secara terang-terangan kepada Aqila.

Saga febriani si ketua OSIS ganteng, tinggi, tegas, murah senyum, kelas 11ipa 2  dan— disukai kaum hawa tentunya idaman deh!

Saga membawa bunga mawar dan menyodorkan dihadapan Aqila sambil senyum yang mengembang sedangkan Aqila? Ia hanya menatap si ketos datar ia tidak menyukai ketos melainkan Aqila galmup.

Bahkan ada kelas lain yang ikut nonton adegan romantis ini ada juga yang bolos demi ke kelas 11ipa 1.

Saga ini menyukai Aqila semenjak awal mpls sudah cukup ia memendam rasa yang sudah lama sekali, dirinya tau bahwa sebelum dirinya menyukai Aqila, Aqila sudah mempunyai pacar.

Terima!

Terima Aqila!!!

Terima aja udah lahh

Ganteng lagi anjir lahh

Semuanya meneriaki terima membuat Aqila jengah mana hawanya lagi panas ditambah brisik.

"Gimana qil?" Tanya saga tanpa pudar senyumnya.

Aqila menhela nafas kasar "Maap aja ni ya ketos gue gasuka sama Lo dari dulu"

Senyum saga pudar lalu menatap Aqila bingung "Jadi?"

"Iya jadi gue ga nrima Lo ngerti?" Setelah mengucapkan itu Aqila keluar dari kelas entah kemana.

Anjirr sok banget

Sok cantik banget ga nrima ketos ganteng

Yahh kasian ditolak

Kalo gue mau Uda trima lahh

Si Aqila sok cantik emang

"BUBAR SEMUANYA BUBAR ENGEP TAU GA! BAU KRINGET KALIAN WOI!" triak zaura kencang dan semuanya bubar hanya tersisa zaura dkk dan saga yang masih mematung ditempat.

"Lo tau kan si Aqila belum bisa move on dari mantannya" ucap Kinan.

Saga menoleh "Gue kira udah"

"Belum, dia sampe sekarang masih mengharapkan banget padahal kita kita udah nyoba buat dia buka hati, tapi nyatanya susah juga" jelas Kanaya.

Saga menatap keempat gadis ini lalu tersenyum tipis "Iya, yaudah gue pergi dulu"

"Padahal ganteng gitu" gumam zaura menatap kepergian saga.

"Perasaan tadi rame bener deh" ucap gio memasuki kelas IPA 1.

"Telat dongo" saut zaura.

"Tuhkan! Gara gara si Ziko makan Mulu kerjaannya!" Tuding gio kearah Ziko yang sedang memakan gorengannya.

"Bodo yang penting gue kenyang" jawab Ziko santai.

"Gue tabok juga Lo" ucap arkan tangannya siap menabok Ziko tetapi Ziko lebih dahulu berlari.

Dan jadilah aksi kejar kejaran antara Ziko dam gio, kenapa bukan Arkan? Jawabannya males dan Arkan menyuruh gio saja.

"Katanya si ketos nembak Aqila ya?" Tanya erlan.

"Iya" jawabnya kompak.

"Terus diterima ga?" Tanya arkan.

"Engga" jawabnya kompak lagi.

"Kenapa?" Kini Aidan yang menanya.

Keempat gadis itu saling pandang lalu "galmup"

Erlan frustasi atas jawaban gadis ini lagi lagi kompak ia pun melenggang pergi begitu saja.

KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang