Disekolahan SMA negeri harapan indah, lebih tepatnya dikelas 11 IPA 1 sedang olahraga bermain basket, akan tetapi kelima gadis ini sedang duduk dibawah pohon sambil menyenderkan punggungnya.
"KALIAN YANG DIBAWAH POHON! CEPAT KESINI!" triak guru olahraga.
"PANAS PAK TAKUT ITEM" jawab kinan tak kalah lantang.
"Ck, anak itu" gumamnya.
"Ujan ke, badan gue gerah setan!" Ucap zaura ngegas.
"Lo udah ngomong 10x zaura cantikk" kata Kanaya geram.
"Kemana yok yang udaranya sejuk gitu" ucap bianca.
"Gunung" jawab Kinan.
Zaura menoleh ke arah Kinan "Terus kita kesana tujuannya cuma ngadem doang gitu? Yakali rumah gue aja ada AC"
"Tuh tau"
"Apasi nan? To the poin aja, gue gasuka basa basi" zaura kesal karena Kinan yang selalu mengode ngode.
"Ke perpus aja disana kan ada AC dan juga sepi pastinya, enak buat tidur" ujar Kinan menaik turunkan alisnya.
"Ide bagus ayo!"
Setelah sampai di perpus mereka berdiri ditepat atasnya ac mereka menyalakan dengan suhu yg paling dingin.
"Ahh enak banget sumpah, serasa di pegunungan" gumam Kinan.
"Tidur enak kali ya!" Ujar bianca.
"Disini gada kasur bi" jawab zaura.
"Dilantai aja" sahut Aqila.
"Ga enak lah gada bantal gada kasur" protes zaura.
"Heloo zaura cantik ini tuh perpus ya kampret, yakali ada kasur sama bantal" Kinan menyentil dahi zaura.
Zaura mengelusnya dengan wajah yang cemberut.
"Mukanya biasa aja dong gausah di imut imutin gitu, gue liatnya serasa kaya anjing minta makan" kata Kinan.
"Hei sedang apa kalian?" Mereka menoleh kearah suara lalu merutuki kebodohannya.
***
"By gue pesen batagor 8 ya sama minumannya jus jeruk 8" ucap Ziko.
"By by by, emangnya pacar Lo! Manggilnya by!" Kata gio.
Jari telunjuk Ziko menempeleng dahi gio "Lo abis jatoh dari mana? Sampe ilang ingatan ha? Namanya kan Beby"
"Lupa gue" jawabnya cengengesan.
Beby, itu anak dari pedagang batagor dikantin yang terkenal enak, Beby seumuran sama Ziko dkk tapi ga sekolah gada biaya katanya. Nama ibunya Bu Yati.
"Nih mas" Beby menyodorkan nampan yang sudah berisi batagor ke Ziko lalu ke gio yang berisi minuman.
"Makasih Beby dadahh" ucap gio melambaikan tangannya.
"Sinting"
"Makanan datang" ucap gio tapi diabaikan karena mereka menatap ke arah pintu kantin.
"Kalian berdiri disini sambil menjewer telinga kalian sendiri sampai pulang sekolah!" Tegasnya, pak rosi— guru penjaga perpus yang galak.
"Ah pak ca—"
"Saya gasuka dibantah Kinan Gabriella"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan
Teen FictionSebelum baca follow dulu ya! Ini hanya cerita haluanku saja, jika kalian tidak suka? tinggal skip. gada yang namanya plagiat! Kinan Gabriella Michel Nama yang cantik seperti orangnya tapi tidak dengan nasibnya, semenjak umur 17 dirinya hidup sendiri...