Kinan

40

Happy reading gaes
.
.
.
.
.

Perasaan baru kemaren hari Senin dan sekarang sudah kembali ke Senin hari yang malas untuk para siswa-siswi karena jadwal upacara.

Sudah setengah jam mereka berdiri dibawah teriknya matahari dan juga sambil mendengarkan kepala sekolah berceramah.

"Dasar udah tua tapi mulutnya masih bisa ngomong panjang lebar" gumam gio yang merasa sudah cape.

"Yaallah berikan hambamu ini kesabaran yang banyak menghadapi ocehan si tua" gumam Ziko tangannya sambil berdoa.

Arkan melirik mereka berdua yang dari tadi terus mengeluh "punya temen sinting semua"

Dan akhirnya upacara selesai semua siswa-siswi berhamburan seperti semut.

Seperti cowo bandel ini sedang berada ditaman belakang mereka semua kesini hanya untuk mengadem saja.

"Padahal dikelas ada kipas angin kenapa kita kesini?" Tanya Ziko.

"Sekalian bolos ajalah" jawab gio mengibaskan bajunya agar anginnya masuk kedalam tubuhnya.

"Yaallah jadi pengin mandi" ucap Ziko seperti orang cacingan guling sana sini.

Sedangkan Aidan dan erlan senyum senyum melihat ponselnya, Arkan yang melihat kelakuan temannya hanya geleng geleng kepala.

"Yang waras gue doang emng"

Si cantik

Cantik, dimana?

Kelas, knp?

Ke taman belakang sini

Ngapain?

Ngadem, ajak temen lo

Ga lah mager

Gue kesitu yaa

Ngapain sih?!

Otw!
Read

Erlan langsung masuk ke kelas Kinan tanpa mengucapkan apapun dan langsung duduk disebelah Kinan, sontak membuat seisi kelas menatap mereka berdua.

"Ngapain sih?!" Tanya Kinan judes.

"Apasih orang pengin ketemu doang" jawab erlan.

"Aidan mana?" Tanya Kanaya.

"Taman belakang"

"Sama Ziko?" Erlan mengangguk.

"Tuh mereka juga kesana, ayo"

Kinan menggeleng "mager"

"Pacaran teros" sindir Bianca dari belakang mejanya.

"Iri kan ga punya pacar?" Kata erlan.

"Bodo"

Aqila yang melihatnya tertawa.

"Hari ini jamkos kan?" Tanya erlan.

"Iya"

"Ke kantin yok gue mau makan" ucap erlan lalu menarik pergelangan tangan Kinan menuju kantin.