27

47 2 0
                                    

"gimana keadaan suami saya dok?" Tanya nata yang melihat suaminya sedang diperiksa oleh dokter.

Selesai memeriksa dokter itu pun mendekati nata "Kondisinya masih sama seperti kemarin tidak ada perubahan"

Mata nata berkaca-kaca sudah satu Minggu lebih suaminya tidak sadarkan diri.

"Yasudah kalo begitu saya permisi Bu nata" nata pun mengangguk lemah lalu duduk disofa.

Ceklek.

Pintu terbuka menampilkan wanita menggunakan pakaian kantor dan juga memakai kacamata, wanita itu mendekati nata.

"Kenapa mama usir Kinan ma?" Tanya Audi.

"Dia udh ngeracunin papa Audi mama ga trima sekarang keadaan papa kaya gini" jawab nata meneteskan air matanya.

Audi yang melihat mamanya menangis tak tega lalu memeluknya dari samping.

"Kita doain aja ya semoga papa baik baik aja, dan semoga ada keajaiban"

***

"Tante minta maaf sama kamu Kinan Tante juga gatau kenapa arven jadi seperti itu" ucap rose menatap Kinan tak tega.

Sedangkan Kinan membuang arah pandangnya ia kecewa kenapa mami arven tidak jujur kalau Clara itu pacar baru arven.

"Kinan kecewa sama Tante kenapa Tante ga jujur aja? Kenapa malah bilang kalo Clara itu sepupu arven? Hati Kinan sakit Tan, apalagi Clara sekarang lagi hamil anak arven" jawab Kinan menahan tangisannya, ia pun mendongak agar air matanya tidak jatuh.

Hari ini hari Minggu tadi pagi jam 8 rose menge-chat Kinan ingin bertemu dicafe xxx, awalnya Kinan tak mau tetapi rose memaksanya dan Kinan pun mengiyakan.

Rose bungkam dengan ucapan Kinan, ia akui dirinya memang salah dan tidak jujur dari awal.

Kinan menatap rose "Udah kan? Kalo gitu Kinan permisi" setelah mengatakan nya Kinan pergi dari cafe itu dengan buru buru.

Kinan berjalan gontai sambil melamun, air matanya terus menetes di pipinya.

Dunia selalu menyakiti dirinya, hanya ingin bahagia saja susah.

Sudah cukup waktu lalu diusir oleh mamanya dan sekarang arven malah mengkhianati dirinya yang sudah ia percayai selama bertahun-tahun.

Jarum jam menunjukkan pukul 16:50 yang berarti sudah menjelang sore tetapi Kinan masih duduk dihalte menunggu angkutan lewat, ponselnya mati.

"Ck, udh sore banget lagi" gumam Kinan menatap jam tangannya.

"Ka Kinan?" Panggil seseorang.

Kinan pun mendongak "Eh, Gebi" jawabnya tersenyum.

"Kaka ngapain disini? Sendirian lagi" ucap Gebi lalu duduk disebelah Kinan.

"Nunggu bis lewat" jawab Kinan.

"Udah sore banget ka pasti gada deh, ikut Gebi aja ayok!" Ajak Gebi menarik tangan Kinan menuju gerobak yang berjualan seblak.

"Beli seblak?" Tanya Kinan dan Gebi hanya mengangguk.

"Bang seblaknya 1 porsi lagi ya jangan pedes pedes" kata Gebi.

KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang