Happy reading gaes
.
.
.
.
.Bug
Erlan langsung menonjok Hito saat di parkiran, Hito yang tidak siap jatuh tersungkur dengan darah disudut bibirnya.
"Lo ngusik ketenangan gue lagi hah?!" Ucap erlan emosi.
"Gue ga cari masalah sama Lo lagi!" Kata Hito berusaha bangkit.
"Alah bacot Lo!"
Bug
Bug
Dan terjadilah aksi adu jontos semuamurid bergerombol menyaksikan mereka, Aidan langsung melerai mereka berdua dan membawa erlan ke rooftop.
Muka erlan banyak lebamnya tetapi lebih banyak di muka hito.
"Kenapa Lo misahin?" Tanya erlan sesekali mringis.
"Takutnya ada guru nanti Lo diskors" jawab Aidan fokus dengan ponselnya.
"Adik kelas yang dibully Hito sekarang gimana?" Tanya erlan.
"Dia gapapa katanya"
"Bel udah bunyi ayo pulang" kata Aidan bangkit dan berjalan duluan.
Sedari tadi Kinan menunggu erlan diparkiran tapi tak kunjung datang juga.
"Aidan, erlan mana?" Tanya Kinan.
"Diblakang" jawabnya lalu menaiki motor bersama Kanaya.
"Kinan duluan yaa" Kanaya dan Kinan saling melambaikan tangannya.
Erlan pun datang dengan wajah yang tertunduk ia tidak mau Kinan tau kalau dirinya habis berantem.
"Lama banget!" Ucap Kinan berkaca pinggang.
"Kenapa nunduk?" Tanya Kinan dan erlan menggeleng sebagai jawaban.
"Ck, ke— KAMU BERANTEM LAGI?"
Kali ini erlan pasrah dengan Omelan sang pacar yang menurutnya ada benarnya juga. toh, kalo disembunyuin bakal ketauan juga.
***
Kinan sedang mengobati luka diwajah kekasihnya itu, sesekali menekan sengaja lukanya karna kesal. kekasihnya ini keras kepala dan tidak mau nurut jika bersangkutan dengan berantem.
Erlan kira kinan akan memarahinya habis-habisan tapi ini malah diam saja. dan fokus mengobatinya, kemudian erlan meraih tanga Kinan untuk dipegang.
"Kok diem aja?" Erlan mengusap tangan kinan. tapi kinan malah diam tidak menjawab.
"Sayang jangan diem dong" nadanya seperti merengek.
Kinan menekan lukanya sampai erlan meringis "Diem, gausah banyak bacot lo!"
Erlan mengerucutkan bibirnya seperti anak gadis saja. tangannya beralih memeluk pinggang kinan agar mendekat.
"Cium aja. nanti sembuh deh yang" ujar erlan saat Kinan sudah selesai mengobatinya.
"Lo yang enak!" kembali duduk setelah menaruh obatnya dimeja.
"Ohh jadi kamu mau yang enak nih?" Tanya erlan tersenyum geli.
Sontak kinan mendelik sebal. tangannya memukul pelan kepala erlan yang pikirannya cuma mesum.
Erlan tertawa geli, lantas kepalanya ditidurkan dipaha kinan yang masih berbalut androk osis.
"Kamu ga laper apa?" Tanya erlan memainkan jari jemari kinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan
Teen FictionSebelum baca follow dulu ya! Ini hanya cerita haluanku saja, jika kalian tidak suka? tinggal skip. gada yang namanya plagiat! Kinan Gabriella Michel Nama yang cantik seperti orangnya tapi tidak dengan nasibnya, semenjak umur 17 dirinya hidup sendiri...