28

53 2 0
                                    

Bibir erlan menempel pas di bibir Kinan awalnya Kinan terkejut tetapi erlan langsung memegangi pinggang Kinan dan mengangkat ke pangkuannya, erlan melepaskan tautannya lalu menatap wajah cantik Kinan.

Dengan sekali hembusan bibirnya langsung menempel lagi di bibir Kinan dan langsung melumatnya Kinan pun membalas ciuman erlan dan tangannya dikalungkan dileher erlan sesekali meremas rambut erlan karna menikmati ciumannya.

Tangan cowo itu mengelus paha Kinan yang hanya memakai celana pendek tangannya mulai naik ke atas dan beralih ke punggung Kinan yang mulus itu.

Mereka menikmati ciuman itu sambil dengan angin yang berhembusan, tangan erlan mengelus perut rata Kinan dan sesekali Kinan mendesah pelan.

Ciuman itu turun ke leher dan bahu Kinan yang tanpa cacat, tangan erlan pun sesekali meremas pantat Kinan yang tidak terlalu besar, mata Kinan merem melek saking menikmati sentuhan dari erlan.

Saat tangan erlan akan membuka baju Kinan tiba tiba suara adzan mengagetkan, mereka berdua pun tersadar dan langsung bangkit.

"M-maaf nan" ucap erlan tak enak.

"Gapapa kalo gitu g-gue ke kamar mandi dulu" Kinan pun langsung berjalan cepat menuju kamar mandi yang berada dikamar erlan.

"Untung ada suara adzan kalo ga kelepasan gue" gumam erlan mengusap dadanya dan masuk ke dalam kamarnya.

Ceklek

Kamar mandi terbuka menampakkan Kinan yang habis berwudhu.

"Gue sholat di kamar Gebi" setelah mengatakan itu Kinan keluar.

"Iya"

***

Sepasang cowo dan cewe itu sedang berada mobil menuju kontrakan cewenya didalam mobil hanya ada suara musik mereka sibuk dengan masing-masing.

Mobil erlan berhenti didepan gang kontrakan Kinan.

"Nan" panggil erlan tanpa menatap.

"Iya" jawabnya pelan.

"Soal kejadian tadi gue— minta maaf gue khilaf sumpah!" Kata erlan meyakinkan diri.

Kinan menatap erlan lalu tersenyum "gue ga marah gue juga khilaf"

Erlan pun membalas senyuman Kinan.

"Makasih ya" saat Kinan akan turun tangannya dicegah oleh erlan.

"Lanjutin yang tadi ketunda boleh ga si?" Tanya erlan ragu.

Dahi Kinan mengkerut "yang mana?"

"Dibalkon"

Mata Kinan membulat tak percaya kenapa erlan sekarang jadi mesum gini sih?

"Gaboleh? Ga—"

"Iya" potong Kinan cepat.

"Iya apa?"

"Bo—" belum sempat menyelesaikan bicaranya tubuh Kinan diangkat oleh erlan ke pangkuannya.

Jantung Kinan berdetak dengan cepat saat erlan menatapnya dengan intens.

Saat wajah erlan semakin mendekat mata Kinan pun langsung terpejam dan yaa— erlan langsung melumat bibir Kinan yang sekarang menjadi candunya, rasanya manis dan kenyal.

KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang