9

64 5 1
                                    

"obatin dulu luka Lo" ujar Audi.

"Gamau ah perih" jawab Kinan menutup mulutnya.

"Cemen banget sih" kata Rafael.

"Gue izin pulang ya" erlan bangkit dari duduknya lalu menyalimi tangan Audi.

"Bang, jangan bilang ke siapa siapa ya soal yang tadi" ujar Rafael.

"Santai" jawabnya lalu pergi.

"Papa mana?" Tanya Kinan.

"Kamar" jawab Rafael.

"Kenapa papa bisa marah banget sama Lo sih? Emngnya ada bukti apa?" Tanya Audi menatap satu persatu adiknya.

"Gue pulang bukannya disambut dengan baik malah kaya gini" lanjutnya dengan nada kecewa.

"Maaf ka gara gara gue semuanya jadi gini" kepala Kinan menunduk hatinya sesak lagi mengingat kejadian tadi.

"Bukan salah kalian" Audi tersenyum kepada adiknya.

"Tidur,besok sekolah" ujar Audi.

"Gue mau keluar" kata Rafael yang akan beranjak tetapi ditahan oleh Audi.

"Udah malem besok sekolah Rafael" tegas Audi.

"Ck, ini nih yang gue gasuka kalo Lo Dirumah gue kan cowo ka ya gappa lah, kecuali MB Kinan tuh yang gaboleh" jawab Rafael.

"Serah, uang jajan gue potong valid no debat" Audi bangkit dari duduknya lalu keluar.

"Asu banget"

***

Paginya Kinan sudah berada dikelas sendirian masih sepi karena masih terlalu pagi, wajahnya ia tenggelamkan dilipatan tangannya.

Suara langkah seseorang yang masuk ke kelasnya membuat ia mendongak dan melihatnya.

Ternyata, Kanaya dan Aidan saat Kanaya melewati mejanya Kinan tersenyum tetapi Kanaya hanya melirik sekilas lalu menaruh tas dan pergi begitu saja tanpa sepatah kata apapun.

Kinan jadi heran, apakah dirinya mempunyai salah kepada Kanaya sampai dia begitu?

Ketiga temannya datang lagi dengan muka yang datar saat melewati Kinan, mereka berpindah meja jadi dibelakang.

"Loh kok pindah?" Tanya Kinan.

Zaura menatap sinis Kinan "males"

"Ayo gaes keluar, males banget disini" kata bianca.

Masalah apa lagi tuhan, batinnya

***

Brakk

"Maksud Lo apaansi hah?!" Bentak kinan.

Wajah Erland bingung tiba tiba Kinan membentaknya "apasih?"

"Gausah pura pura gatau deh bangsat" terlihat wajah Kinan yang sangat marah ke erlan.

"Lo kasitau temen temen gue kan waktu kejadian kemarin Dirumah gue hah! Lo jangan ngebalikin fakta dong! Gue ga sejahat itu sama adik gue! Gue kira Lo baik ternyata Lo munafik tau ga? Nyesel gue percaya sama Lo!" Kinan pun pergi dengan emosi yang masih memburu dikepalanya.

Gaje banget.

Mata cantik Kinan menatap kemeja teman temannya yang asik bercanda.

KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang